Chapter 2

14.4K 660 6
                                    

Setiap langkah yang engkau ambil
Akan menentukan apa yang akan terjadi pada dirimu.
Apakah langkahmu akan membawakan kebahagian atau kesangsaraan.
Tergantung langkah mana yang engkau pilih.

***

Seminggu setelah kejadian itu, Velen benar-benar menanggap Cevas tidak ada.
Dan hal itu membuat Cevas menjadi uring-uringan tanpa arah.

Bahkan kini Cevas lebih banyak menghabiskan waktunya dikantor ketimbang harus melihat kelakuan mamanya yang selalu membuatnya sakit hati.

Suasana hati Cevas benar-benar sangat kacau. Hanya satu hal yang dapat membuat hati Cevas tenang yaitu ditempatnya kini berada.

Apalagi kalau bukan tempat segerombal anak malam yang selalu berkumpul mancari kepuasan dunaiawi. Gemerlap lampu warna-warni menghiasi tempat Cevas kini berada, bahkan dentuman musik sangatlah nyaring menembus gendang telinga bagi siapa saja yang mendengarnya.

Entah sudah berapa banyak alkohol yang telah melewati tenggorokannya.

Setetes bulir kristal bening kini menetes dengan cepat dari kedua kelopak mata Cevas dengan matanya yang sudah memerah.

"Mengapa mama memperlakukan aku seperti ini." gumamnya pelan sambil terisak.

"Haii??" sapa seorang wanita yang mengenakan dress pendek super ketat yang melekat pada tubuh rampinganya. Bahkan kini wanita berambut pirang itu lebih berani bergelayut manja dibahu Cevas.

Cevas mendongakkan wajahnya dan menatap kesal kearah wanita yang masih belum sadar akan tatapan tajam yang diberikan Cevas.

"Menyingkirlah." teriak Cevas dengan sangat kencang dan membuat si wanita langsung tergelonjak kaget.

"Apa yang kamu lakukan?" tanya wanita itu dengan tatapan menggoda.

"Pergilah." ucapnya pelan, namun wanita itu masih terus bersikukuh menggoda Cevas.

Cevas kembali menatap tajam wanita itu dengan tatapan mematikan "Apa kau tuli, kubilang pergi ya pergi." teriak Cevas dan langsung membuat wanitu itu bergerak manjauh dari Cevas.

Cukup lama Cevas menghabiskan waktunya didalam club malam itu hingga kini jam telah menujukkan pukul 01:00 dini hari.

"Aku harus pulang. Mungkin saja mama menungguku dirumah." ucap Cevas lirih dan mulai melangkah menjauh dari tempat menyeramkan itu.

Bayangkan saja dalam posisi mabuk berat Cevas dengan beraninya mengemudi mobilnya dengan laju yang lumayan cepat.

Brukk..

Dentuman keras terdengar sangat nyaring dijalan yang terlihat sepi itu.

Didalam mobil tampak cucuran darah yang mengalir deras dari kepala Cevas yang tampak sudah tidak sadarkan diri.

Ditempat lain, Valen terbangun dari tidur nyenyaknya.

"Ada apa sayang?" tanya Justin khawatir akan istrinya yang terlihat ketakutan.

"Cevas mana?" tanya Valen dengan menguncang bahu suaminya cukup keras.

"Biasanya dia masih dikantor sayang." jelas Justin mencoba menenangkan istrinya yang Masih tampak panik dengan keringat yang bercucuran di keningnya.

"Telpon dia sekarang kak." seru Valen dengan terburu-buru.

"Sabar sayang." ucap Justin dan menyambar hpnya yang berada tepat disampingnya dan langsung mengetik nama 'Putra Sulungku' dan menekan tombol hijau menyambukan panggilan.

Married My MOM's Choice {Completed} Terbit di HinovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang