Fall In Love (Part 2)

185 18 0
                                    

Hari minggu? Hari dimana semua orang akan libur hari itu, mungkin kecuali para pekerja

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Hari minggu? Hari dimana semua orang akan libur hari itu, mungkin kecuali para pekerja. Jika mereka libur semuanya, akan terjadi krisis ekonomi secara tiba-tiba. Bagi pelajar, mereka akan menghabiskan waktu seharian dengan keluar, teman ataupun hanya didalam rumah.

Untuk hari ini, Yuju ingin sekali tidur dengan tenang disaat mentari pagi mulai menampakan cahayanya dengan lembut. Tapi karna ponselnya berdering dan seseorang ingin bertemu dengannya hari ini di taman, tak ada pilihan lain selain beranjak dan melepaskan niat ingin bermalas-malasan.

"Kemana dia? Ini sudah jam Sembilan. Kenapa belum datang? Padahal yang ingin bertemu dia!" Gerutunya kesal. Ia sudah menunggu dari jam delapan untuk bertemu, karna ia takut terlambat. Tapi nyatanya pria itu yang terlambat.

"Yuju!!"

Mendengar namanya dipanggil, Yuju sudah tahu siapa yang memanggilnya. Ia langsung menoleh kebelakang dan menatap pria itu dengan tatapan kesal "Kenapa kau baru datang sekarang?" tanyanya sedang ingin berbaik hati. "Motorku kempes, jadi harus ku isi penuh. Jangan bilang kau marah." kata Kwangmin menatapnya menyelidiki. Dengan cepat Yuju menghela napasnya dan kembali normal "Aku tidak marah.." jawabnya dengan nada datar.

Yuju memerhatikannya baik-baik, wajahnya tampak berbeda saat ini rasanya "Kau kurang tidur?" tanyanya memerhatikan kelopak mata Kwangmin sepertinya bengkak. Kwangmin langsung menggaruk matanya pelan "Hmm, sebenarnya sudah beberapa hari ini." jawabnya sambil tersenyum. "Jangan memikirkan apapun, karna itu salah satu factor kau kurang tidur." ujar Yuju menasehtinya sedikit

"Arraseo.." Kwangmin mengusap rambut Yuju sambil tersenyum. "Ayok jalan-jalan." Ujar Kwangmin menggengam tangannya.

"Ayook!!"

-o-o-o-o-

"Donghyun-ah! Kita akan kemana eoh?"

Hyungjung benar-benar sudah lelah berjalan kaki diatas bukit mengikuti Donghyun. "Kau lemah. Padahal kau adalah salah satu pelindung klan rubah." Ujar Donghyun mengejeknya. "Yyak! Bagaimanapun aku awalnya manusia!" Teriak Hyungjung tak suka diejek seperti itu.

. Donghyun menghela napas dan berbalik mendekati Hyungjung, lalu jongkok dihadapannya. "Naiklah kepunggungku.." ujarnya menawarkan diri. "Mwo? Jalan ini mendaki, apa kau sanggup?" tanya Hyungjung kaget. Ia kali ini sudah bertelanjang kaki melepaskan highkeel.

"Wolf bukan setengah manusia yang lemah, jadi aku sanggup melakukannya." Ujar Donghyun menjelaskannya. Dalam hati gadis itu merasa senang karna Donghyun masih perhatian sekali padanya. Tapi diluarnya ia berusaha bersikap biasa saja, ia harus menjadi gengsi agar tak terlalu mengharapkannya. Hyungjung melingkarkan tangannya di leher Donghyun. Ia mengangkat Hyungjung dan menggendongnya. Ia berusaha untuk menjaga keseimbangannya berjalan diatas bukit.

"Apa kau tidak lelah?" pertanyaan itu selalu dilontarkan oleh Hyngjung yang merasa menjadi beban bagi Donghyun. "Tidak, biasa saja. Justru kalau kau mengatakan hal itu, aku terbebani." Kata Donghyun ingin Hyungjung diam saja. Senyuman aneh kini mulai terpancar di wajah Hyungjung. Entah dia yang sedang geer saat ini, tapi biasanya Donghyun selalu menurunkannya jika dia bicara begitu. Tapi sekarang tidak!

WitchTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon