"Mungkin ini berbahaya, bahkan sekarang berakhir menyedihkan. Tapi bagaimanapun aku tetap mencintaimu."
.
Jarang bukan menemukan seseorang yang akan tetap berada disisi kita? Bahkan jika bahaya terjadi, ini semua tidak akan berakhir. Terutama untuk...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Aisshh!! Dimana dia? Kenapa ia belum juga datang?"
Seorang gadis tengah berada di halte bus. Ia itu sedang menunggu seseorang yang menyuruhnya tunggu di halte karna orang itu akan menjemputnya. Tapi sampai saat ini orang itu belum juga muncul untuk menjemput dan mengantarkannya kesekolah. Akhirnya gadis itu menoleh ke jam tangannya dan kaget karna beberapa menit lagi akan masuk kesekolah—bahkan ia lebih panik dari yang tadi.
"Choi Yuju!!"
Suara teriakan terdengar saat memanggilnya. Yuju menoleh kearah sumber yang memanggilnya. Ia menghampiri seorang pria yang berada didalam mobil dengan sebalnya. "Yyak! Kwangmin! Kenapa kau terlambat eoh?" Yuju langsung saja mengamuk. Marah dipagi hari. "Hey, marah dipagi tidak baik untuk orang jelek seperti mu. Cepat masuklah kedalam mobil!" kata Kwangmin mengubah topic pembicaraan. "Dimana motormu?" Yuju merasa aneh karna setiap hari ia pasti akan memakai motornya kemanapun.
"Kau mengutuk ban motorku kempes!" Kata Kwangmin sebenarnya juga kesal dengannya. "Apa kempes?" tanya Yuju dengan wajah polos. Lalu beberapa detik kemudian tertawa dengan keras.
Saat mereka tengah belajar kelompok, Yuju sampai malam berada disana karna Kwangmin membuat masalah kepada dirinya. Youngmin menyuruh Kwangmin mengantarkannya pulang kerumahnya. Tapi ia dikerjai oleh Kwangmin. Ia hanya diantar setengah jalan dari rumahnya. Yuju benar-benar kesal dengannya sampai akhirnya mengutuk ban motornya kempes.
"Hahahaha, ternyata itu benar benar terjadi? Wahh Daebak!" Kata Yuju merasa dirinya hebat karna kutukannya bisa menjadi kenyataan. "Jangan banyak bicara, masuklah sebelum kita kena marah seperti beberapa hari yang lalu." ujar Kwangmin tak ingin membahas itu. Yuju langsung burur-buru membuka pintu dan masuk kedalam mobil.
-o-o-o-o-
Dimana waktunya jam istirahat, semua siswa seperti biasanya melakukan apa yang mereka inginkan setelah memikirkan banyak tugas dan pelajaran dari guru. Kwang Min tengah memakai earphone dan berjalan santai sambil memasukkan tangannya kedalam saku celananya. Gadis-gadis yang melihatnya seperti itu langsung berbisik. Walaupun hatinya sakit karna diputuskan Hyungjung, Tapi ia semakin tampan. Alasan Kwangmin selalu memakai earphonenya karna ia malas mendengar bisikan orang lain.
"Kwangmin—ah!!"
Tiba tiba terdengar suara seseorang yang memanggil namanya, ia langsung terlonjak kaget. Suara itu melebihi suara earphone yang ia dengar. Ia menoleh kebelakang, ternyata seorang gadis sudah berdiri dibelakangnya.
"Michyeosseo? Suaramu melebihi suara earphone ku."
"Mwo? Jinja?" Yuju langsung menoleh ke ponsel Kwangmin yang dia pegang dan merebutnya. Ia ingin memastikan apa benar itu? "Kembalikan ponselku." Ujar Kwangmin meminta Yuju mengembalikan ponselnya. Ia masih trauma saat Yuju membanting ponselnya. Entah kenapa ekspresi Yuju langsung cengo dan menatap Kwangmin dengan tatapan aneh.
