"Mungkin ini berbahaya, bahkan sekarang berakhir menyedihkan. Tapi bagaimanapun aku tetap mencintaimu."
.
Jarang bukan menemukan seseorang yang akan tetap berada disisi kita? Bahkan jika bahaya terjadi, ini semua tidak akan berakhir. Terutama untuk...
Mungkin sekarang hari benar-benar terlihat cerah dan menjadi hari baru. Tapi sebenarnya bukan sama sekali. Tak ada yang berbeda karna kita tetap mengulang semua aktifitas kemarin dan masa lalunya. Hanya menambah sedikit pengalaman untuk membuatnya terlihat berbeda. Kwangmin seperti biasa selalu berangkat duluan tanpa menunggu yang lain. Terkadang juga itu membuat Youngmin kesal.
Asik sendiri mengendarai motor dengan kelajuan yang lumayan cepat. Merasakan seperti menembus angin kencang dan berlomba dengan mobil yang selalu ia pacu. Kemudian kepalanya beralih memutar melihat halte. Seorang gadis terlihat sedang menundukan kepalanya, duduk menunggu bus yang datang "Apa dia tak terlambat?" ucapnya dalam hati. Karna ia ingat jam berapa ia pergi dan perkiraan akan masuk nanti. Tanpa basa-basi ia meminggirkan motornya.
Tittt.. Tittt...!!
Suara klakson motornya membuat gadis itu kaget mendadak. Ia langsung menegakan kepalanya mencari tahu siapa yang sudah membuatnya hampir serangan jantung. "Jo Kwangmin?" gumamnya dengan wajah heran. "Naiklah, aku dengar bahwa bus menuju halte sekolah sedang rusak." Ucap Kwangmin tanpa basa-basi, ia juga memberikan helm padanya.
"Benarkah itu?" Tanya Yuju itu kurang percaya, ia takut kalau Kwangmin akan membalas dendam kejadian beberapa hari lalu, saat ia tak sengaja menabraknya itu. "Kau tidak liat jam berapa? Kau mau membersihkan toilet?" Ujar Kwangmin mengingatkanya sebelum resiko datang pada dirinya. Iya juga, ini hampir waktunya masuk sekolah. Ini juga lewat batas jam bus menuju sekolah datang. Akhirnya ia menghela napasnya, lalu menghampirinya.
"Jangan mengendarainya terlalu cepat, aku takut." Ucap Yuju memperingatkannya. "Diam saja dan cepat naik!" Kata Kwangmin juga tak ingin terlambat. Ia juga malas jika yang lain bertanya darimana dirinya? Kenapa bisa mereka duluan datang daripada dia? "Iyyaaa!" Yuju memakai helm nya dan naik keatas motor Kwangmin.
Walaupun ia masih merasa tidak enakan.
-o-o-o-
Pelajaran selalu menjadi membosankan saat kita tak mengerti konsep awal pelajaran itu. Yang kita tunggu hanyalah jam istirahat yang dapat membebaskan diri dari pelajaran yang begitu membosankan itu. Saat jam istirahat, ketiga maknae, Youngmin, Kwangmin dan Minwoo pergi ke koridor dekat perpusatakaan menemui Jeongmin dan Hyunseong.
"Ini PSP-nya hyung." Kwangmin memberikan PSP nya yang ia dari rumah. Jeongmin langsung mengambilnya "Wahh, aku akan mengembalikannya nanti." Katanya sambil wink kearahnya. "Donghyun-hyung kemana?" tanya Minwoo penasaran. "Entahlah, ia selalu menghilang. Mungkin sibuk." Ujar Hyunseong sambil bersandar di kursi.
"Ohh ya, kalian mau main basket?" Tawar Hyunseong tiba-tiba. "Aku mau!!" Seru Minwoo ingin sekali bermain. "Aku tidak, aku sedang lapar saat ini." Kata Youngmin mengelus perutnya yang tak sabaran. "Aku juga." Jawab Kwangmin dengan singkat. "Aku lupa, aku ingin berlatih gitar diruang seni." Ujar Jeongmin langsung pergi meninggalkan mereka semua tiba-tiba. "Yasudah, ayo kita pergi." Hyunseong merangkul Minwoo pergi menuju lapangan basket.
