19

29.3K 1.6K 89
                                    

Setelah selesai membuat teh Naruto langsung mengantarkanya untuk Kushina yang sedang asik nonton sinetron di televisi.

"Anak mama baik banget sih" ucap Kushina gemas saat melihat Naruto tiba-tiba datang membawakan secangkir teh hangat.

"Mama, pasti capek seharian bersihin rumah" ucap Naruto. Dengan hati-hati dia meletakkan teh itu diatas meja.

"Besokkan, kita ada acara" jawab Kushina. Naruto segera membaringkan kepalanya dipangkuan sang ibu. Dengan lembut Kushina membelai rambut putra kesayangannya itu.

"Besok anak mama udah 16 tahun" ucapnya lembut. Kushina meneliti wajah Naruto, benar-benar mirip dengan dirinya. Hanya mata dan rambutnya yang mirip dengan Minato. Kushina jadi ingat betapa sulitnya perjalanan yang ia harus lalui untuk mendapatkan Naruto.

Saat itu usia pernikahan Kushina dan Minato sudah hampir 2 tahun tapi mereka belum juga dikaruniahi momongan. Padahal sahabatnya Mikoto yang hmapir bersamaan dengannya saat menikah sudah memiliki seorang putra yang di beri nama Itachi. Tapi Minato dan Kushina tidak ingin berkecil hati, mereka tidak berhenti berusaha. Karena Kushia sangat menyukai anak kecil dia dan Minato membuat beberapa panti asuhan untuk merawat anak-anak yang terlantar di Konoha. Untuk menyalurkan kasih sayangnya.

Waktu terus berlalu, tidak terasa usia pernikahan mereka hampir 8 tahun. Keinginan Kushina untuk memiliki anak tidak surut, malah semakin besar. Padahal Minato sudah menyarankan untuk mangadopsi anak saja dari panti asuhan mereka, karena keadaan kandungan Kushina yang lemah apalagi Kushina juga sudah dekat dengan anak-anak disana. Tapi Kushina tidak menyerah dia terus berharap ingin memiliki anak dari darah dagingnya sendiri. Dan dimana ada kemauan disitu ada jalan. Akhirnya tuhan menjawab semua doa mereka selama ini. Anak yang mereka dambakan tiba-tiba sudah berada dikandungan Kushina padahal bahkan walau mereka ikut program bayi tabung semuanya selalu gagal.

Disaat yang bersamaan Kushina, Mikoto juga tengah mengandung. Tahun itu adalah tahun-tahun yang membahagiakan untuk kedua keluarga. Kushina dan Mikoto memalui masa-masa hamil mereka bersama, saling memberi saran dan support. Saat itu bahkan Mikoto dan Kushina sudah merencanakan perjodohan anak mereka nanti.

Beberapa bulan berlalu, perut Kushina sudah bertambah basar. Dan Mikoto baru saja melahirkan putra keduanya yang diberi nama Uchiha Sasuke. "Sasuke-kun jadi teman, anak tante nanti yah" begitu kata Kushina pada Sasuke saat melihat bayi mungil sahabatnya itu.

2 bulan setelah itu, usia kandungan Kushina baru menginjak 6 bulan. Tapi Naruto terpaksa harus dilahirkan karena keadaan kandungannya yang terus saja melemah. Pada waktu itu, besar Naruto hanya seperti telapak tangan. Kushina dan Minato benar-benar khawatir. Naruto bahkan belum pernah menangis. Dia hanya terlihat seperti boneka pajangan. Matanya terus tertutup rapat. Hanya detak jantungnya yang lemah, menjadi satu-satunya bukti bahawa dia masih hidup.

Mendengar kabar kelahiran anak Kushina segera Mikoto dan keluarganya menuju rumah sakit. Saat itu Mikoto juga membawa Sasuke yang masih bayi, dia tidak bisa membiarkan Sasuke hanya dengan baby sitter. Saat masuk kedalam ruang rawat Kushina, pandangan mereka hanya tertuju pada seorang bayi kecil didalam inkubator. Yang tengah tidur dengan tenang. Bahkan Fugaku tidak bisa berkata apapun saat melihatnya. Sasuke yang masih berusia 2 bulan berusaha menggeliat dari gendongan ibunya. Dia ingin melihat lebih dekat bayi cantik yang sedang tertidur itu. Tapi karena aksinya tidak membuahkan hasil akhirnya sang bayi Uchiha menangis, dia menangis dengan keras. Mikoto langsung berusaha menenangkan anaknya. Dia takut tangisan Sasuke membuat keadaan bayi mungil Kushina mejadi buruk. Tapi entah apakah itu hanya kebetulan. Saat mendengar tangisan Sasuke, itu pertama kalinya bayi Minato dan Kushina juga menangis. Minato langsung memanggil dokter saat itu juga. Perlahan keadaan bayi itu terus membaik. Dan pada saatnya tiba Minato menamakan anaknya Naruto, sama seperti seorang pahlawan yang kuat dan pemberani dalam novel yang ditulis oleh kakeknya.

Egoistic LoveWhere stories live. Discover now