13

21.3K 1.7K 45
                                    

Sudah hampir 10 menit Sasuke mondar-mandir didepan pintu rumah Naruto.

Dzzz...dzzz

Setelah mengumpukan seluruh keberaniannya akhirnya dia memencet bel juga. Tak lama kemudian datanglah Kushina membukakan Sasuke pintu.

"Malam tante" ucapnya dengan sopan.

Naruto sibuk dengan handphone-nya semua anak klub sepak bola begitu menghawatirkannya dan membuat group Line klub mereka begitu berisik. Apalagi Naruto tadi tidak membalas Line mereka, jelas saja dia tadikan tertidur.

"Sasuke-kun tolong nanti kalo kamu ngomong sama Naru, usahakan jangan sakitin dia" Kushina merasa bersalah harus mengatakan ini pada Sasuke, dia tau pasti ini juga tidak akan mudah bagi anak sahabatnya itu.

Sasuke mengangguk, dia juga tidak ingin menyakiti Naruto.

Tok... tok...

"Naru, aku masuk" ucap Sasuke langsung memutar knop pintu kamar Naruto. Sasuke bisa langsung melihat Naruto yang tidak menghiraukan kedatangannya, dia masih sibuk dengan handphone-nya. Lebih tepatnya sok sibuk. Karena sebenarnya begitu Naruto mendengar suara Sasuke tadi dia bahkan ingin pura-pura tidur. Tapi Sasuke sudah masuk duluan.

"Naru" ucap Sasuke yang kini hanya berdiri di depan tempat tidur Naruto.

Saat ini keteguhan hati Naruto benar-benar sedang diuji. Tubuhnya sangat ingin berlari menuju Sasuke dan memeluk orang yang telah menjadi sahabatnya selama ini. Tapi otak melarang Naruto melakukan itu karena akhirnya nanti Naruto akan melakukan kesalahan yang sama dia hanya akan merengek pada Sasuke untuk bersamanya. Bagaimana dengan hatinya? Apa yang diinginkan hati? Keberadaan Sasuke membuat hatinya gundah juga sakit dia tidak tau apa yang sebenarnya dia inginkan.

Sasuke langsung mengambil tempat, duduk di ujung tempat tidur samping Naruto. Dia bisa melihat wajah Naruto yang tadi pagi masih berseri sekarang tampak pucat.

"Sasuke aku punya 1 permintaan" akhirnya Naruto memberanikan diri untuk buka suara, dia menatap mata Sasuke dalam. "Mulai sekarang tolong jauhin aku" lanjutnya tegas.

Dahi Sasuke langsung berkerut mendengar pernyataan Naruto "Apa maksudmu? Naruto kita udah gede, harusnya kita jadi lebih saling mengerti" geram Sasuke.

Naruto tersenyum getir.

"Hehe, maaf kalo aku ga pernah ngertiin kamu. Pasti susah punya teman kayak aku. Emang lebih baik kalo ki..."

"Udah, Naruto kamu kenapa! Aku cuma pacaran! Dan aku berani sumpah ga akan ada yang berubah" tangan Sasuke dengan kuatnya meremas pundak Naruto yang membuat pemuda itu meringis kesakitan.

"Sasuke sakit" air mata pilu kembali mengalir dari pelupuk matanya. Saat sadar segera Sasuke lepaskan cengkramannya. "Maaf" sesalnya.

"Sasuke udah berapa lama kamu pacaran"

"Seminggu"

"Seminggu? Trus kamu ga kasi tau aku?"

"Bukannya gitu aku cuma belum dapat kesempatan yang tepat"

Naruto tetawa pahit "haha, kamu tau? Aku kaget Sasuke. Kita bahkab ga pernah cerita tentang cinta. Kadang kalo aku nanya kamu bilang itu ga penting. Tapi sekarang apa? Kamu tiba-tiba udah punya pacar" ucap Naruto terisak. Hari ini Sasuke terus saja membuatnya menangis. Menyedihkan.

Sasuke mengelus punggung tangan Naruto lembut. "Aku cuma merasa kalo kamu masih terlalu kecil buat hal-hal kayak gitu" jawab Sasuke pelan.

"Kecil? Kamu sadar Sasuke kita SEUMURAN! Haha... Pantas aja kamu selama ini ga bisa suka sama aku. Kamu masih nganggap aku anak kecil"

"Aku suka sama kamu NARUTO. Aku itu sayang sama kamu. Kamu aku itu udah aku anggap adekku sendiri" kini Sasuke juga mulai kesal.

"Adek? Kamu bilang? Aku ga butuh jadi adek kamu"

"Kamu kenapa sih? Kamu ga bisa maksa orang cinta sama kamu Naruto! Kamu sekali-kali mikir perasaan aku juga"

"Perasaan kamu? Aku selalu dengerin apa yang kamu minta Sasuke. Apa yang kamu bilang aku turutin. Ingat waktu aku harusnya ikut liburan habis lomba kamu ngelarang? Aku ga pergi! Dan itu karena kamu. Padahal kamu tau aku mau banget"

"Jadi sekarang kamu mau ngungkit-ngungkit? Kalo kamu benar-benar mau harusnya bilang, ga usah nyalahin aku sekarang"

"Kamu jahat. Mana mungkin aku ga dengerin kamu"

"Kalo gitu apa masalahnya?"

"Kamu ga pernah mau tau perasaan aku"

"Astaga Naruto, kamu kenapa sih? Kamu tau kalo aku paling ga suka bertengkar kayak gini"

Naruto terdiam tidak menjawab. Hanya suara tangisannya yang mengisi kekosongan diantara mereka.

"Kalo gitu tolong Sasuke, biarin aku sendiri dulu. Karena setiap aku dekat sama kamu. Aku bakal selalu mikir kalo aku masih punya kesempatan"

Sasuke terus mengamati wajah Naruto. Matanya sudah bengkak, wajahnya pun ikut memerah karena terus menangis.

"Kali itu mau kamu, aku bakal lakuin" Semoga ini yang terbaik untuk kita Naruto batin Sasuke.

Segera Sasuke keluar meninggalkan kamar sahabat kecilnya itu. Meninggalkan sang sahabat mengis sendiri disana.

"Bagaimana Sasuke-kun?" Tanya Kushina khawatir, yang dari tadi sudah menunggu di depan kamar putranya.

Sasuke menggeleng. Wajahnya kelihatan begitu gundah. "Maku ga tau tante. Naruto mau kita jauhan mulai sekarang" jawabnya berat.

"Ah, maaf yah Sasuke-kun selama ini kamu udah jagain Naru. Untuk sekarang mungkin itu memang jalan yang terbaik. Tapi tante janji suatu hari nanti kalian bisa kayak biasa lagi" ucap Kushina seraya mendekap Sasuke erat. Dia menyayangi Sasuke sudah seperti menyayangi anaknya sendiri.

"Iya tante, Sasuke harap juga gitu" kata Sasuke.

Setelah Sasuke pulang, Kushina langsung menelpon Mikoto dan menceritakan semuanya. Dia tau, anak sahabatnya itu adalah orang yang tertutup Sasuke mungkin tidak akan menceritakan hal ini pada orang dirumahnya. Kushina tidak mau itu, dia tidak ingin Sasuke menyimpan semuanya sendiri.
.
"Hah, hari ini Naruto masih ga masuk yah. Sebenarnya dia sakit apa?" Tanya Shikamaru pada Sasuke, sambil memakan rotinya.

"Aku ga tau" jawab Sasuke dingin. Shikamaru langsung mengerutkan dahi merasa ada yang aneh dari kedua temannya itu. Bukan hanya Shikamaru, Chouji, Shino dan Kiba yang mendengar jawaban Sasuke tadi juga merasa begitu.

"Etto, Naruto tadi pagi masuk rumah sakit" ucap Kiba hati-hati.

"Kamu tau dari mana?" Tanya Sasuke. Dia sangat khawatir dengan keadaan Naruto sekarang. Apalagi semalam dia baru saja bertemu dengan Naruto.

"Kamu taukan kemarin dia itu demam. Katanya sih tadi pagi dia muntah-muntah terus sampe dehidrasi jadi dia dibawa kerumah sakit" Kiba sadar ada aura aneh yang keluar dari tubuh Sasuke saat mendengar perkataannya "tapi tadi Naruto bilang dia udah ga apa-apa kok. Ah, sebentar pulang sekolah aku, Shino, Chouji sama anak-anak sepak bola yang kali mau jenguk Naruto. Gimana kalo kalian ikut?" Tanya Kiba pada Sasuke dan Shikamaru canggung.

"Aku ikut" jawab Shikamaru santai.

Kiba, Shino, Chouji bahkan Shikamaru menatap Sasuke penasaran apa jawaban si Uchiha.

"Aku tidak pergi" jawabnya.

Kesimpulan yang langsung ditarik dari otak mereka berempat adalah Sasuke dan Naruto sedang bermasalah.

Dunia serasa berhenti berputar. Tiba-tiba segalanya menjadi gelap. Dan saat terbangun Naruto sudah ada dirumah sakit.

Sempurna sudah penderitaan Naruto. Sekarang bukan hanya hatinya yang sakit, seluruh tubuhnya pun sakit.

Egoistic LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang