5

34.8K 2.4K 72
                                    

Pandangan Naruto fokus tertuju pada seniornya yang sedang melakukan promosi ekskul. Dia sangat ingin bergabung. Tapi karena sifat pemalunya Naruto selalu mengurungkan niatnya.

"Sasuke kamu mau masuk ekskul?" Bisik Naruto.

"Ngga"

"Eh, kenapa?" Tanya Naruto kecewa.

"Ga suka" Sasuke menaikkan alis merasa ada yang aneh pada Naruto. "Kamu mau?" Naruto terlihat sedikit bingung.

"Boleh?" Tanyanya memelas. Jika ditatap seperti itu oleh orang berwajah manis seperti Naruto bahkan jantung Sasuke juga bisa deg degan.

"Emang kamu mau masuk apa?" Jujur Sasuke merasa sangat anah Naruto ingin melakukan kegiatan seperti itu. Biasanya untuk keluar rumah saja Kushina, ibu Naruto harus memakai beribu macam cara.

"Basket, kalo ngga aku mau masuk sepak bola gimana?" Sasuke langsung tetawa hingga perutnya sakit. Reaksi itu benar-benar membuat Naruto kesal.

"Hahaha, kamu sakit yah" ucap Sasuke, meletakkan tangan kanannya di dahi Naruto memeriksa mungkin dia sedang demam.

"Ngga, Sasuke aku cuma mau ada kegiatan aja. Terus kamu juga sekarang tambah jarang mau main bareng aku" ucap Naruto lirih. Ada sedikit persaan bersalah di hati Sasuke dia tau Naruto pasti bosan dan kesepian.

"Maaf... maaf..." Sasuke merangkul Naruto dibahunya seolah tidak mempedulikan siswa lain sekitarnya.

Sejak masuk SMP Naruto sudah berkali-kali mencoba masuk ekskul, tapi buat bilang saja nyalinya sudah ciut. Ditambah lagi ketakutannya pada orang asing. Akhirnya dia melupakan niatnya. Untung saja dia mempunyai hobi memasak sekarang jadi kalo dia bosan dan Sasuke tidak ingin menemaninya bermain, dia bisa mencoba resep-resep baru.

Selesai sudah pengenalan ekskul seluruh siswa kembali ke kelas masing-masing. Tahun ini Sasuke dan Naruto kembali sekelas.

Naruto dan Sasuke duduk di bangku paling belakang dekat jendela. Naruto sangat menyukai duduk dekat jendela, dia menikmati setiap hembusan angin yang membelai wajahnya.

Seorang guru barambut silver memasuki kelas. Dia terlihat masih sangat muda.

"Baiklah, saya wali kelas kalian. Jadi tolong perhatikan baik-baik" kata sang guru yang sedang duduk di mejanya dengan memegang absen.

Kakashi memanggil nama muridnya satu per satu.

"Bagus, semuanya hadir. Sekarang kita akan memilih ketua kelas" semua siswa langsung menghindari kontak mata dari sang guru. Takut dipilih. Apalagi posisi ketua kelas sangat merepotkan. "Heeh. Tidak ada yang mengajukan diri?" Ucajarnya kecewa. "Kalau begitu saya yang akan menunjuk langsung" mata Kakashi meneliti seluruh anak walinya. Sampai akhirnya tangannya menunjuk pada seseorang.

"Kamu yang paling belakang" dia menunjuk arah Sasuke dan Naruto. Wajah Naruto sekarang sudah pucat seperti mayat. Kalau Sasuke hanya pura-pura tidak mendengar. "Etto, Uchiha Sasuke" katanya saat mwlihat diabsen. Kini Naruto bisa menarik napas lega. Tapi saat dia membalikkan badannya Naruto tau saat ini Sasuke benar-benar sedang kesal. Segera dia genggam tangan Sasuke.

"Kamu ga apa-apa?" Bisik Naruto segera. Sasuke hanya mengangguk. Genggaman tangan Naruto bisa membuat kesalnya sedikit berkurang.

"Kalau begitu sekarang yang mau jadi wakil" beberapa gadis langsung mengangkat tangannya dengan cepat. Karena ketua kelasnya Sasuke sudah pasti langsung banyak yang bersemangat. Kapan lagi ada kesempatan bisa dekat dengannya.

Akhirnya Sakura seorang gadis berambut pink terpilih menjadi wakil ketua kelas. Dan Shikamaru seorang berambut nanas menjadi sekretaris sekaligus bendahara kelas.

Egoistic LoveWhere stories live. Discover now