PART 13. GOODBYE

2.5K 312 19
                                    

"Apa yang sedang kau lakukan?" Suzy mendongak, matanya mengikuti kemana Sehun bergerak. Ia melepas pensil warna yang ia pegang dan menutup sketchbooknya lalu berdiri dan membuntuti Sehun.
"Kau tak ada ramen?" tanya Sehun yang mengecek isi semua laci di dapur.
"Kau pikir ini minimarket. Makan saja apa yang ada" jawab Suzy sebari membuka kulkas dan memberikan bungkusan berisi sandwich.
Sehun menangkap sandwich yang dilempar lalu kembali melemparnya ke  Suzy dan kembali mengacak-acak dapur.
"Aish!" gumam Suzy kesal, kembali menyimpan sandwichnya kedalam kulkas lalu ia pun pergi dari dapur meninggalkan Sehun.

Pada akhirnya Suzy mengijinkan Sehun untuk menginap semalam setelah membuntutinya dengan Li SEHARIAN. Suzy kira Sehun akan langsung meninggalkan apartemen pagi ini, ia malah melihat Sehun mengacak-acak dapurnya mengeluh mengenai sarapannya.

"Suruhlah Li datang, titip belikan ramyun instan" ujar Sehun yang duduk di pantry sebari mengoles roti dengan selai.
"Kau kira Li pengangguran, ia orang sibuk" jawab Suzy dengan wajah kesal .
"Kapan kau akan pergi?" tanya Suzy yang mulai duduk disofa menonton TV, melupakan tugasnya menyelesaikan desain.
Sehun meninggalkan pantry, sekarang ia duduk bersandar disofa. Suzy menggeser duduknya agar tak dekat.
"Kau pikir aku berpenyakit" keluh Sehun yang menggeser duduknya agar dekat dengan Suzy. Suzy pun tak bisa menjawab, ia hanya diam tak peduli.

"Ikutlah pulang denganku ke Korea" Sehun berkata dengan nada serius, Suzy yang sedang melihat acara televisi hanya diam, ia jelas mendengar perkataan Sehun tapi ia tak menjawab.
"Ayo kita mulai dari awal lagi" ujar Sehun mengulang.
"Apa tidak ada topik lain?" jawab Suzy sebari beranjak dari sofa, menaruh bantal kecil lalu masuk ke dalam kamar.
Sehun menunduk, ia mengacak-acak rambutnya sebentar, ia tak bisa menyembunyikan wajah frustasinya.
Ia pun mengambil koper yang ada disudut ruangan.
"Aku pergi" ujar Sehun yang memperlambat langkahnya saat melewati kamar Suzy, ia menoleh sesaat, melihat Suzy yang sedang duduk di meja kerjanya.

"Bahkan kau tak menoleh, atau memberikan pelukan selamat tinggal" keluh Sehun dalam hati. Ia pun membuka pintu lalu pergi dari apartemen Suzy.

Suzy tau kalau Sehun menoleh ke arahnya saat lewat tadi, tapi egonya cukup tinggi saat itu. Membuatnya enggan menoleh, saat Sehun pergi ia baru merasakan akibatnya, apartemen yang sepi, hanya ada dirinya saja, ia tak tahu kapan akan bertemu Sehun lagi.

...

"Apa yang akan kau lakukan sekarang?" tanya Suho yang tiba-tiba ditelpon dan harus mendengarkan curhat colongan Sehun.
Sehun menelpon Suho dari balkon kamar hotelnya, dari situ ia dapat melihat menara eiffel dengan jelas. Ia menoleh kesamping, ia hanya sendiri.
"Andai ada Suzy disini, hmm" gumam Sehun dalam hati.
"Woy!" teriak Suho yang tak menerima jawaban.
"Sorry-sorry" jawab Sehun reflek menjauhkan ponselnya dari telinga.
"Kapan kau kembali ke Seoul?" tanya Suho lagi.
"Besok, seharusnya aku menghabiskan liburan satu minggu. Tapi appa menyuruhku pulang segera." jawab Sehun kembali masuk kedalam ruangan. Mengambil ipadnya dan membaca email yang masuk.
Suho sengaja menelpon Sehun, ia berusaha keluar dari hiruk-pikuk obrolan keluarga mengenai acara pertunangannya.
"Kau gagal?" tanya Suho yang menanyakan rencana Sehun membawa Suzy kembali.
"

Waah, aku baru tahu sifatnya. Ternyata ia sangat keras kepala. Bagaimana bisa ia menolak ketampananku ini" ujar Sehun.
"Mati saja kau!  Masih bisa sombong disaat seperti ini" ujar Suho yang baru saja ingat info penting mengenai keluarga Suzy.
"Disaat seperti ini? Maksudnya?  Suzy tak akan pindah ke mars kan, aku masih bisa mengajaknya untuk kembali kan?" jawab Sehun tak paham.
"Kau tau kan eomma ku dekat sekali dengan eomma tiri Suzy. Eomma bilang, Suzy akan dijodohkan dengan cucu dari SG grup untuk kepentingan bisnis"
"Ide gila macam apa itu!" Sehun berteriak saat mendengar hal tersebut. Ia menutup ipadnya, lalu keluar dari kamar hotelnya tergesa-gesa.
"Apa Suzy sudah tahu rencana orang tuanya?" tanya Sehun dengan nada serius. Ia menghentikan taxi didepan hotel lalu pergi bersama dengan taxi tersebut.

Sementara itu, diluar gedung apartemen. Suzy berdiri dibawah pohon menunggu seseorang, sesekali ia menoleh ke kanan, melihat mobil siapa yang baru saja berbelok.
Suzy menarik resleting jaketnya rapat-rapat karna udara yang dingin, kakinya tak berhenti bergerak, berusaha menghangatkan diri.
"Li!!!" Suzy buru-buru menyebrang jalan sesaat setelah melihat mobil Li terparkir didepan tempatnya berdiri.
Li yang baru saja keluar dari mobil, hanya berdiri kaku, karna Suzy yang langsung memeluknya.
"Ada apa?" tanya Li tak nyaman.
Suzy melepas pelukannya lalu menatap Li dengan wajah sembab habis menangis.

....

"LISTRIK DI APARTEMENKU MATI!" keluh Suzy seperti anak kecil, ia berteriak sebari menarik lengan baju Li. Li pun hanya bisa menghembuskan napas berat, karna ia kira ada berita menghebohkan, ternyata ckckc -_-. Li pun mengajak Suzy menyebrang jalan dan masuk ke dalam gedung apartemen.
"Kau masih takut gelap?" tanya Li didalam lift. Suzy menganggukkan kepalanya, karna listrik apartemennya yang konslet ia sudah 3 jam berkeliaran di kafe lalu menghubungi Li untuk meminta bantuan.

Ting!  Bunyi lift yang sudah sampai tujuan

"Darimana saja kau?!" Suzy dan Li kompak berhenti berjalan saat melihat Sehun yang jongkok didepan pintu apartemen lalu berdiri dan sekarang berjalan menuju arah mereka dengan wajah siap menerkam siapa saja.
"Aku tidak seperti sedang tertangkap berselingkuh oleh suamiku kan?" ujar Suzy berbisik pada Li.
Li tersenyum lalu mendorong pelan Suzy agar maju satu langkah.
"Aku ingin berbicara penting" kata Sehun sebari menggenggam tangan Suzy lalu menariknya ke tempat yang agak jauh dari Li.
Suzy yang belum mengerti dengan situasi yang sedang ia hadapi pasrah saja ditarik oleh Sehun.
Sehun melepas genggamannya yang meninggalkan bekas merah ditangan Suzy. Ia menatap Suzy dengan ekspresi wajah yang berubah, tak lagi marah.
"Mengenai SG grup, apa itu benar?" tanya Sehun to do point.
Saat mendengar kata SG terucap, Suzy otomatis tersenyum karna ia tahu bahwa Sehun tau rencana perjodohan keluarganya.
"Iya" jawab Suzy.
"Hya!  Apa kau gila!!?" teriak Sehun yang baru tahu mantan istrinya akan dijodohkan disaat ia ingin menjadikannya istrinya kembali.
"Kenapa harus teriak sih" Suzy menepuk bibir Sehun karna kesal mendengar teriakan Sehun.
Sehun memanyunkan bibirnya.
"Pukul saja bibirku sesukamu, tapi jangan terima pertunangan konyol itu" ujar Sehun seperti anak kecil.
"Cih, apa yang sedang merasukimu sih?" keluh Suzy yang kembali memukul bibir Sehun.

"Tidak mungkin sifat seseorang berubah dalam semalam" ujar Suzy dengan wajah serius. Ia rasa ada hal lain yang membuat Sehun menjadi berubah 180 derajat, menjadi menyukainya, itu terlalu cepat baginya.
"Aku benar-benar mulai menyukaimu, apa itu salah?" jawab Sehun mencoba menyakinkan.
"Jika semua ini terkait dengan saham perusahaanmu dan warisan keluarga, aku benar-benar membencimu"
Suzy berbalik menjauhi Sehun.

Saat Suzy menghampiri Li, Sehun hany tersenyum dengan penuh arti.

"Permainan sudah dimulai" ujarnya lalu menelpon seseorang.

TBC

ROYAL FAMILY'S ROMANCEWhere stories live. Discover now