Part 14. Lost

922 53 4
                                    

Bagaimana bisa kita menjalin hubungan jika salah satu diantara kita tidak saling mencintai? Aku mencintaimu, dan aku memerintahkanmu untuk mencintaiku.

Kalimat itu tidak bisa disingkirkan dari otaknya. Ia masih mengingat jelas bagaimana Daniel mengatakan hal itu dengan serius.

Bukannya gengsi. Untuk sekarang ini Fe masih tidak mau menyatakan dirinya kalau ia mencintai Daniel, ia masih kuat menahan perasaannya sendiri tanpa bantuan orang lain.

Bagaimana jika aku menyatakan aku mencintaimu lalu kembali melihat kenyataan yang akan terjadi bahwa nyatanya kau hanya bercanda dan tidak benar-benar mencintaiku? Apa kau akan bertanggung jawab atas kesalahan besar yang telah kau buat?

Yang Fe rasakan hanya takut. Rasa takut yang menghantuinya dan membuang jauh-jauh rasa cintanya untuk Daniel. Takut jika Daniel hanya sekedar menggodanya, takut jika hanya sekedar candaan belaka, ia hanya bermain-bermain di hatinya.

Bagaimana jika Daniel hanya sekedar tertarik pada Fe yang terlalu muda dalam hal permainan yang ia buat? Ketika Fe mulai merasakan cinta, bisa jadi Daniel akan menghilang tiba-tiba. Meninggalkan kenangan buruk yang sulit dilupakan.

Fe menatap layar ponselnya yang ramai akan kicauan para alumni SMA nya. Ia tidak akan bisa reunian jika Daniel masih mengikutinya, apalagi kalau ada Reno. Fe meringis membayangkan hal buruk yang akan dilakukan Daniel.

Tok tok

"Ayo Fe kita berangkat, kita sudah ditunggu di bandara"

Ucapan Laura menyadarkan Fe yang harus berangkat sekarang juga untuk kembali ke negara asalnya.

Kemarin Daniel bilang kalau mereka berdua akan melakukan liburan dulu disini, tetapi tadi pagi Laura bilang kalau pesawat pribadi Daniel akan mengantarkan seluruh pramugarinya.

"Mr. Alfaro lagi banyak tugas jadi ia menyuruh kami untuk pulang dan beristirahat," jelas Laura sambil membantu Fe memasukan kopernya kedalam bagasi mobil.

Fe tersenyum kearah Laura, seakan-akan Laura mengerti ekspresi yang Fe berikan Laura menjelaskan kembali tentang Daniel.

"Mr. Alfaro punya banyak pesawat pribadi dan masing-masing punyai pramugari sendiri," Laura membuang nafasnya sebentar, Kau mengerti kan? Kita bukan satu-satunya pramugari yang Mr. Alfaro mikikin"

Entah kenapa kalimat terakhir yang diucapkan Laura membuat hati Fe ingin mencelos keluar. Kenapa? Apa ini rasa cemburu? Tapi tidak mungkin, mungkin ini hanya rasa iri karena pramugari yang Daniel punya lebih cantik darinya.

***

Beberapa Minggu kemudian...

Berminggu-minggu Fe kembali menjadi pramugari Daniel dalam perjalanannya menuju kemanapun yang Daniel mau.

Namun perpindahan tempat membuat Fe sedikit ganjal dengan Daniel. Fe lebih sering bekerja di bagian belakang membantu seorang chef membuat makan siang, pagi, ataupun malam tergantung dari permintaan sang penumpang sekaligus pemilik pesawat ini. Fe tidak lagi di izinkan mengantarkan makanan lagi oleh Daniel, apa Daniel sudah muak dengan sikap Fe?

"Mr. Alfaro emang cocok banget ya sama sekertarisnya itu" bisik salah satu pramugari setelah mengantarkan makan malam untuk Daniel.

Tangan Fe berhenti memberi garnish pada makanan penutup. Mencoba mencerna kembali kata-kata yang barusan di ucapkan oleh temannya.

"Mr. Alfaro punya sekertaris? Siapa? Kok aku kudet ya?" Tanya Fe hati-hati.

"Dia emang jarang bawa sekertarisnya kesini, jadi mungkin kamu gak tau. Namanya Ms. Maureen Angeline, dia itu pinter, cantik tapi ya namanya juga sekertaris jadi sebelas duabelas kayak perempuan bayaran, ups"

Les Privat! [END] - [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang