Part 5

1.6K 85 3
                                    

Happy Reading.

Typo's everywhere

-----------------------------------

Kenapa gue dapet guru mesum? Apa salah Fe? ToT

Meja belajar yang terletak tepat menghadap ke jendela membuat Fe beberapa kali tidak fokus karena terus membayangkan Reno yang menjadi guru lesnya.

Kenapa bukan Reno yang jadi guru lesnya? Lagi pula Reno suka menjadi bulan-bulanan temannya sendiri menjadi tutor belajar, terkecuali Fe. Sok menjadi anak rajin untuk mendapatkan perhatian dari Reno bukan strateginya. Meskipun cara yang lain juga gagal, tapi Fe tidak pernah lelah mengejar cinta Reno si anak pintar bergaya ala badboy.

'Tuk'

Fe meringis kesakitan karena ketukan pulpen dikeningnya mengenai luka yang tadi. Gak di hati, gak di fisik, sama-sama banyak lukanya he he he.

"Kau ini bodoh sekali sih! Jangan membuat cara baru, ikuti saja rumusnya." omel Daniel yang mulai kesal melihat tingkah laku Fe yang tidak fokus.

"Kalo gue pinter mami gak akan nyuruh gue les."

"Stupid overload." Fe mendengus ke arah Daniel. Guru macam apa dia ini.

Meskipun sikap Fe yang begitu menjengkelkan tidak membuat Daniel runtuh begitu saja untuk mendekati Fe, melainkan rasa ketertarikan padanya justru meningkat.

Tidak ada salahnya kan kalau guru lesnya mencintai seorang muridnya sendiri? Mereka bertemu bukan untuk pertama kalinya, tapi mungkin bagi Fe ini adalah pertemuan pertama karena ia tidak mudah mengingat wajah seseorang yang baru ia lihat sekali.

"Kamu gak inget siapa saya? Kita pernah ketemu loh." kata Daniel berusaha mencairkan suasana.

Fe memutarkan bola matanya, "Mau pernah ketemu kek, enggak kek, inget sama lo itu gak penting. Udah malem nih kapan si selesainya?"

"Sampe kamu inget siapa saya."

Berjam-jam melihat rumus, angka, teori, membuat Fe benar-benar muak. Tulisan-tulisan itu membuatnya sakit kepala dan butuh hiburan, tepat sekali sekarang malam Minggu.

Fe mengetuk-ngetuk kepalanya berusaha mengingat siapa sebenarnya guru lesnya karena ia tidak mempunyai waktu lama lagi, ia ingin cepat-cepat bersenang-senang dengan temannya. Walaupun waktu main di potong bukan berarti akal Fe ikut terpotong, ia mempunyai banyak cara untuk tetap bermain.

"Padahal waktu itu saya yang ngasih tempat duduk biar kamu gak kecapek-an berdiri."

Mata Fe membulat sempurna, "Om-om psikopat." desisnya. Fe langsung menghindar membayangkan kalau ia adalah korban selanjutnya dari om-om psikopat.

"Hei kau ini kenapa? Aku tidak akan melakukan apapun." Daniel menyeringai menatap wajah Fe yang ketakutan, "Tapi kalau kau menantangku, aku akan melakukannya." Daniel berjalan mendekat ke arah Fe.

"Diem atau--"

Daniel terkekeh mendengarnya, "Atau apa hm? Kau mau bilang apa?"

Daniel merapatkan tubuhnya kearah Fe yang sudah terkunci diantara kedua tangannya kemudian menyelipkan rambut Fe, "Tidak ada yang bisa menentang seorang Daniel Alfaro, kalau kau ingin terus seperti ini mungkin kau yang akan jadi mayatnya. Kalau kau ingin terus lari menghindariku, kau salah. Kau tidak akan bisa lari dari pelukan seorang Daniel dan kau akan terima akibatnya nanti, Feylisa Anastasya dengarkan baik-baik hal itu."

Tiba-tiba saja sisi asli dari seorang Daniel keluar memperlihatkannya untuk Fe agar bersikap hati-hati. Itu tandanya secara tidak langsung, Daniel sudah menjadikan Fe sebagai miliknya dan tidak ada yang bisa mengambil Fe dari dirinya.

Les Privat! [END] - [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang