Part 12. Jealous

934 67 2
                                    

"Wake up, baby" Daniel menepuk-nepuk pipi Fe dengan lembut.

Dari sore hingga menjelang pagi Fe begitu menikmati tidurnya sampai tidak tau tempat dan berapa lama waktu yang ia habiskan hanya untuk tidur, dasar kebo.-.

Cipratan demi cipratan air baru bisa membangunkan Fe dari mimpi-mimpinya yang indah, betapa susahnya Daniel membangunkan satu kebo ini.

"Ishh, gak bisa lembut sedikit buat bangunin orang!" Omelnya disela-sela rasa kantuknya yang belum menghilang.

"Kamu kan gak bisa dilembutin atau di romantisin dikit" Daniel mengacak-ngacak rambut Fe yang mirip seperti rambut singa.

Fe menatap layar ponselnya dan seketika matanya membulat sempurna. Pukul 7 pagi? Penerbangannya akan dimulai pukul 8 pagi, sementara ia masih dalam keadaan setengah tidur.

"Kau masih ada jadwal libur hari ini, lagi pula kau sudah menjadi pramugariku"

Menjadi pramugari Daniel?

Itu artinya Fe akan selalu menemani Daniel dalam perjalanannya, tidak dengan aktivitasnya. Mungkin. Kan hanya sekedar sebatas pramugari pribadi, bukan sekertaris pribadi.

Ada rasa ingin menolak karena bisa saja Fe merasa bosan karena akan bertemu dengan rekan kerja yang selalu sama, tapi Daniel tentunya membayar seorang pramugari pribadi dengan bayaran mahal maka dari itu atasannya sangat bangga saat Fe dipanggil untuk menjadi seorang pramugari pribadi.

'Tling'
Tania: cie lg seneng ketemu sm cemceman, balik ke sini dulu fe kita rayain keberhasilan lo sekalian perpisahan

Seketika raut wajah Fe berubah sedih mengingat banyaknya kenangan bersama rekan kerjanya selama ini. Apalagi Tania. Tania yang selalu membantunya saat dirinya digoda oleh pria hidung belang berperut buncit. Dan hari ini adalah hari terakhirnya bersama para rekan kerjanya yang selama ini telah membantunya menjadi sosok yang lebih feminim.-.

"Mau sarapan dimana?" Tanya Daniel memecah keheningan.

"E eh anu"

"Anu?" Anu. Satu kata beribu makna.

"Gue ada acara sama anak-anak soalnya hari ini terakhir gue bisa kumpul bareng lagi, maaf ya"

Semoga Daniel mengizinkannya, semoga Daniel tidak merusak acaranya.

"Plis sekali ini aja"

Daniel menatap tajam kearah Fe. Fe tau arti dari tatapan itu, Daniel tidak mau di bantah. Ia mau keinginannya dituruti, atau kau nanti akan mendapatkan masalah.

"Ayolah, gue cuma ngasih salam perpisahan doang kok"

Langkah Daniel mendekat kearah Fe, sekujur tubuh Fe merinding takut sisi psikopat Daniel akan tumbuh lagi karenanya.

"Kali ini aku izinkan, jaga dirimu disana jangan dekat-dekat dengan pria lain. Kalau aku sampai mendengar kabar buruk tentangmu, aku yang akan menghukummu nantinya," Daniel mendaratkan bibirnya di kening Fe. Sikap Daniel yang seperti ini sangat membuat Fe nyaman, ia suka akan sikap Daniel yang selalu bisa memberikan suasana hangat, tapi dibalik sisi romantisnya, tetap saja ia sosok Daniel yang menyebalkan bin om-om psikopat.

***

Fe memakai setelan rok putih diatas lutut dan kaos crop tee berwarna abu-abu untuk menghadiri pesta yang dirayakan seluruh pramugari dan pilot yang bertugas bersamanya kemarin.

Langkah flatshoesnya memang tidak terdengar di telinga para pengunjung pesta, namun saat pintu terbuka semua mata tertuju padanya. Pramugari yang kadang bersikap gesrek tidak lama lagi akan menjadi pramugari pribadi seseorang.

Les Privat! [END] - [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang