Prologue

147 18 11
                                    

Api.
Aku melihat api.
kulihat langit-
dipenuhi pesawat dan asap.
Teriakan manusia tak terelakkan,
Ribuan orang tak bersalah
Mereka sekarat disana.


A k e e l a h

Hari itu, aku tidak dibangunkan seperti biasa. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Aku bisa terbangun sendiri.

Karena ledakan. Ledakan besar.

Aku terbangun, dan melihat keluargaku panik.
Ibuku memanggil dua kakakku, Mesalla & Atala.
Suara ledakan yang membangunkanku tidak berhenti, tetapi terus berlanjut selagi kami panik.

"Akeelah! Kita harus pergi. Lupakan dan tinggalkan segalanya. Ambil yang bisa kau ambil." Teriak Ibuku.

Kami masih mendengar suara ledakan dan tembakan misil, tapi sepertinya menjauh, karena suaranya mengecil. Dari luar, teriakan orang-orang menjadi keributan lain.

Akhirnya, kami memutuskan untuk segera turun. Apartemen kami berada di lantai lima, jadi tidak butuh waktu lama untuk turun. ketika kami keluar dari Apartemen, pemandangannya sangat mengerikan :

ribuan orang berlarian dan berteriak di Jakarta City Center. Asap dan Abu dimana-mana. Mayat bergeletakan dimana-mana. aku bisa melihat Tugu Selamat Datang telah runtuh, dan kolam air mancur menjadi merah karena mayat yang jatuh disana. Pesawat - pesawat asing mendarat dan menurunkan prajurit perang bersenjata lengkap.

Skyline Jakarta telah hilang. Pencakar langit di Jakarta tidak ada yang terlihat lagi. Yang terlihat hanyalah kebulan asap yang menandakan tempat dulu berdirinya gedung tersebut.
Kami segera mencari perlindungan. Kami melihat bahwa ribuan orang pergi berlindung di Hotel Indonesia, dan orang-orang lain masih bergegas memasukinya.

Tanpa berkata kata, saudaraku Mesalla segera berlari kesana, spontan. tanpa disadari, dia telah terjebak di kerumunan massa yang mau memasuki gedung itu.

Kami tidak bisa melihatnya, dan kami terus memanggil-manggil namanya. Ketika kami mendengar suaranya lagi, kami menemukan dia dikerumunan jauh, yang sudah berada disekitar Lobby Utama hotel.

Sampai tiba-tiba, sebuah pesawat terbang menuju Hotel Indonesia.





Dan pesawat itu mulai menembakkan misil ke arah bawah Hotel, dimana ribuan orang sedang berdesak-desakan.

F l a s h b a c k

Aku selalu mengingat kembali masa sekolah yang mengajarkan bahwa dunia berada dalam perdamaian abadi.

Yup, sejak Amerika Serikat dan Sekutunya mengalahkan ISIS, Taliban dan lain-lain di perang Terorisme pada 2046, dunia telah mencapai perdamaian selama 100 tahun lebih.

Perang sipil Suriah telah selesai pada 2040, sementara akhirnya Tepi Barat dan Gaza telah menjadi wilayah resmi Negara Palestina pada 2056.

Dan sekarang tahun 2157.

Apa yang bisa terjadi?



Selama Perdamaian, Indonesia sendiri telah menjadi negara yang sangat maju. Sejak ditemukannya sumber minyak baru di Laut Jawa, dan tambang berlian di Nusa Tenggara, Indonesia meningkatkan perekonomiannya.

Fire and AshesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang