Chapter 1

290 13 6
                                    


kringgg ... kringgg ... kringgg

Suara alarm yang sangat nyaring itu berhasil membuat seorang gadis yang mendengarnya terbangun. Tangan gadis itu menggapai-gapai ke arah nakas, mencari-cari benda yang mengganggu tidurnya itu. Ia mematikan benda itu karena merasa terganggu. Lalu dengan malas ia bangun dari tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi. Kalau saja ini hari libur mungkin ia lebih memilih untuk melanjutkan acara tidurnya. Setelah selesai melaksanakan ritualnya di kamar mandi, ia bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.

"Ashley!! Kau sudah bangun, sayang? Cepatlah mandi, lalu sarapan!" teriak Mama dari lantai bawah.

"Aku sudah bangun, Ma. Sebentar lagi aku ke bawah." balas gadis yang dipanggil Ashley itu dengan teriak, sambil ia merapikan rambutnya, dan lalu mengikatnya seperti ekor kuda.

"Pagi, Ma." sapa Ashley sesampainya di ruang makan seraya mencium pipi Mamanya yang sedang menyiapkan sarapan.

"Pagi, Sayang." Mamanya melirik ke arah Ashley sambil tersenyum. "Udah siap aja nih. Semangat banget yang mau sekolah." goda Mamanya.

"Harus dong, Ma." balas Ashley terkekeh.
"Papa mana, Ma?" tanya Ashley yang tidak melihat keberadaan Papa-nya.

"Papa udah berangkat tadi pagi, katanya ada yang mesti diurusin."

"Terus, Kak Evan?" tanya Ashley yang lagi-lagi tidak melihat Kakaknya.

"Kangen, ya?" seloroh Evan yang tiba-tiba muncul di tangga.

"Apaan sih, orang cuma nanyain doang juga." jawab Ashley ketus sambil memanyunkan bibirnya.

"Alah, kalo kangen bilang aja kali, ga usah malu-malu. Lagian juga, siapa sih yang ga kangen sama Kakak meskipun ditinggal 1 jam aja."

"Ck, kePDan banget sih jadi orang." Decak Ashley tanpa melirik ke arah Evan.

"Udah lah, ga usah mal..."

"Berhentilah, Van. Kamu itu, selalu saja menggoda adikmu." potong Mamanya dengan lembut. "Cepatlah sarapan! Kau harus mengantar Ashley ke sekolahnya."

"Siap, Ma. Tapi... ada ongkosnya kan?" lagi-lagi ia menggoda adiknya.

"Evaaan..." Mamanya mengingatkan.

"Baiklah baiklah. Aku hanya bercanda" Jawabnya tanpa rasa bersalah kepada Adiknya yang dari tadi hanya memanyunkan bibirnya.

Selesai sarapan, Ashley dan Evan berpamitan kepada sang Mama.
"Ma, Ashley berangkat dulu, ya." pamit Ashley, seraya mencium tangan dan kedua pipi Mamanya.

"Hati-hati, ya, Sayang." gantian Mama yang mencium kedua pipi Ashley. "Van, hati-hati dijalannya, ya. Ga usah ngebut-ngebut."

"Siap!!!" jawab Evan dengan tegas sambil menghormat kearah Mamanya.

***

Sesampainya di depan gerbang sekolah.

Bersambung ...

***

Cerita ini hanya fiktif belaka. Mohon maaf jika ada kesamaan nama tokoh, tempat dan juga masih banyak kesalahan dalam menulis. Saya masih pemula, jadi harap dimaklumi.:)
1 vote dan comment sangat berarti.:)

He Is My Brother's FriendWhere stories live. Discover now