SM-10 [Kembalinya Elsa]

2.7K 167 8
                                    

Prilly berjalan kearah lorong Rumah Sakit, sambil menggenggam tangkai bunga mawar putih di tangannya. Tapi saat ia berbelok, Prilly tak sengaja di tabrak oleh seseorang yang membuatnya terjatuh.

"Aw!" desis Prilly sambil mengusap kakinya yang terasa ngilu. Seseorang yang telah menabrak Prilly pun berjongkok di hadapan Prilly.

"Yaampun, saya minta maaf Mbak. Saya nggak sen-" ucapannya terhenti ketika ia melihat seorang perempuan yang sangat di rindukannya.

"Prilly?!" ucap perempuan itu dengan gembira. Prilly yang mengenali suara itu pun langsung menolehkan kepalanya untuk menghadap orang itu.

"Elsa?"

"Aahhh! Sumpah gue kangen berattt sama lo, Prill!" Elsa memeluk Prilly dengan erat, Prilly yang di peluk dengan tiba-tiba hampir terhuyung ke belakang.

"Ell!! Astaga! Lo jangan peluk-peluk gue kayak gini, ini Rumah Sakit woy! Bukan kamar gue." ucap Prilly berbisik.

Elsa yang sekarang tahu kondisi pun dengan segera melepaskan pelukannya, ia lalu membantu Prilly untuk berdiri. Untung saja kaki Prilly hanya memar saja tak terkilir.

"Lo gapapa, Prill? Duh, gue minta maaf ya. Nggak sengaja tadi." ucap Elsa merasa bersalah.

"Iya, santai aja. Gue gapapa kok, by the way kapan lo balik dari New York? Wah kampret lo! Nggak bilang-bilang ke gue sama Sena!" ucap Prilly sambil menunjuk-nunjuk sahabatnya itu.

"Yaelah Prill, maafin ya? Gue tadinya mau buat surprise buat lo sama Sena. Tapi gagal deh,"

Prilly menaikan kedua bahunya. Ia menatap Elsa dari ujung rambut sampai ujung kakinya. Elsa memakai jas putih, ia Dokter disini?

"Lo Dokter disini?"

Elsa mengangguk. "Iya, baru semingguan kalau nggak salah."

"Oh iya, lo ngapain disini, Prill? Siapa yang sakit?"

Prilly tersenyum miris. "Lo tau nggak selama lo pergi, gue cuman punya Sena yang selalu ada buat gue. Dan saat ini ada seseorang yang hadir di kehidupan gue, tapi dia sekarang lagi berjuang melawan hidup dan matinya dia."

Elsa terdiam, ia menatap Prilly dalam. "Emang siapa, Prill?"

"Namanya Ali... dia emang bukan dari keluarga berada, dia emang terlahir dari keluarga sederhana. Tapi entah kenapa gue jatuh cinta sama dia, jatuh cinta pada pandangan pertama. Ali berbeda, bahkan dia bikin gue jatuh cinta sama dia dengan cara yang berbeda."

"Dan dia... dia sekarang koma. Dia koma gara-gara Papa! Gue benci banget sama Papa! Dia rela korbanin kebahagiaan anaknya sendiri demi bisnisnya."

"Yaampun, Prill. Gue nggak tau, selama gue pergi banyak banget cerita yang gue nggak tau. Banyak banget cobaan yang nggak pernah gue bantu. Maafin gue." ucap Elsa sambil menatap sendu Prilly.

"Dulu, seandainya gue nggak pergi ke New York mungkin dia masih sama gue. Gue tau ini salah gue, tapi gue pengen balik lagi sama dia, Prill. Bahkan, gue nggak tau sekarang dia ada dimana." lirih Elsa.

Prilly mengerutkan dahinya, di tariknya lengan Elsa menuju tempat duduk di samping kamar Ali. "Dia? Maksud lo siapa? Lo nggak pernah cerita apapun sama gue dan Sena?" selidik Prilly tajam.

"Ya maaf, Prill. Bukannya gue nggak mau cerita sama lo, tapi gue saat itu belum berani buat bilang sama kalian aja."

Prilly mencibir pelan. "Terus siapa cowok itu?"

"Jangan ah, nanti lo suka lagi."

Prilly yang gemas dengan tingkah laku Elsa pun menyentil dahi Elsa yang membuat Elsa mengaduh kesakitan sambil menatap Prilly tajam.

About Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang