Chapter 25

7.1K 208 19
                                    

EXPANDED
[cerita telah diubah dan ditambah, silahkan membaca ulang]

-
-

Ello!

Kan kemarin gw baca cerita ini dari awal dan gue baru sadar kalo cerita ini ALAY BANGET DULU yaawlaahhhh 😂😂😂

Rencananya sih gue rewrite aja kapan kapan 😂😂

Maafkeun saya 😭

VOTE, AND COMMENT PLEASE 💞💞💞

-

-

-

Harry s POV

"Ayolah harry, kau harus makan" pinta liam serasa menyodorkanku sebuah burger yang ia beli tadi.

"Aku tidak lapar, liam. Aku yakin louis masih mau memakannya" jawabku tanpa menoleh ke arahnya

"Kau tidak bisa membiarkan rasa bersalah memakanmu hidup hidup, harry. Jika kau salah, kau memang salah. Kau harus menerimanya dan mencoba memperbaikinya bukan malah membiarkannya seperti ini." Setelah liam berbicara aku tak mengeluarkan sepatah katapun. Aku memainkan jari jari tanganku sambil menunduk menunggu liam mengakhiri ceramahnya. Akhirnya aku mendengarnya mendengus dan melemparkan burgernya ke arah louis.

"Oy! Hati hati, liam! Burger juga punya perasaan!" Kata louis sambil membuka burgernya dan mulai memakannya. Aku tak sadar jika aku terus menatapnya sampai louis membuka mulutnya.

"Kau mau harry? kau terlihat kelaparan." Aku menggelengkan kepalaku dan menyendenkan tubuhku ke punggung sofa dan menutup mataku. Sudah tiga hari aku tidak berbicara pada jessie, sudah tiga hari aku tidak berani mendekat ke arahnya. Aku bahkan tidak pulang ke rumah. liam bilang aku boleh tinggal selama yang aku mau asal aku tidak mengusiknya, jadi aku terima tawarannya.

Aku sudah tidak lagi berhubungan dengan helena meski dia tanpa henti mencoba untuk menghubungiku lagi. Bukan hanya helena, aku sudah tidak pergi ke pesta selama tiga hari ini. Aku juga berhenti bermain wanita. Aku sudah mencobanya, hampir aku melakukannya tapi pikiranku beralih kembali pada jessie. Kemudian rasa bersalahku mulai melingkupi kepalaku dan akhirnya aku meninggalkan wanita mabuk itu sendiri di ranjang dengan setengah pakaiannya sudah ku buka.

"Harry? Harry!" Aku membuka mataku dan melihat sepasang mata coklat melihatku dengan khawatir.

"Apa?"

"Kau tak apa? Aku hanya khawatir"

"Aku tak apa liam, tidak usah mengkhawatiriku. Aku baik baik saja." Dengan kalimat itu aku akhirnya berdiri dan bangun meninggalkan flat liam dan menyetir ke bar terdekat. Aku butuh sebuah pengalih pikiran.

Jessie s POV

"Ayo, jess! berhentilah memikirkan harry and cobalah untuk bersenang senang, hidup hanya sekali!" Kata Amy sambil menarik narik lenganku.

Disinilah aku, berakhir di sebuah bar dengan Amy yang tidak segan segan mencekokiku dengan alkohol dan membujukku untuk menikmatinya. Aku akhirnya memutuskan untuk membiarkan tubuhku menikmati suasana ini dan meneguk segelas vodka yang disodorkan amy. Aku berjanji ini vodka pertama dan terakhirku untuk malam ini. Tapi nyatanya, aku tak bisa terus menambah dan meneguk larutan itu sampai kepalaku serasa melayang di awan.

Musik bar itu semakin keras dan orang mulai menari dan menggerakkan tubuhny mengikuti irama sambil, tentu saja, mencari keuntungan. Jika kau tau maksudku..

Sibling Fucker ☞ ⓗⓢDonde viven las historias. Descúbrelo ahora