Chapter 16

18.3K 617 67
                                    

Hai, sayang ;)
Gue lagi pengen update wkwkwk.
Sebenernya gue pengen cepet cepet nyelesein ini cerita soalnya gue pengen nulis sequelnya tapi sekolah membunuhku *jleb*

First, MAKASIH BUAT #3 in fanfiction! Woohooo!!!
Second, maaf kalo part ini jelek dan updatenya lama banget ampe jamuran.
Third, makasih aja buat semuanya ;)

#qotd : menurut kalian cerit ini itu gimana? Be honest.

Pendapat:

Keinginan(?) :

Dah gitu aja, makasih!
Love, fau :)

-

-
JESSIE's POV

pagi itu aku berangkat ke sekolah ditemani Amy yang akhirnya mampir terlebih dahulu untuk memakan sarapan denganku dan mom. Harry jarang bangun sepagi ini karena kelasnya masih beberapa jam lagi. Aku bahkan tidak tau apa dia masih masuk kekelasnya atau meninggalkannya.

Aku tahu sebenarnya harry tidak terlalu bodoh, bahkan bisa dibilang pintar menurutku. Dia dengan gampang masuk ke sekolahnya dan mendapat beasiswa. Tapi, setelah dia mulai kenal dengan pergaulan, dia tidak lagi memasuki kelasnya.

"Hey, jess. Ada apa denganmu?" Amy bertanya sembari membenarkan sabuk pengamannya.

"Uh.. Tidak apa apa. Kenapa?"

"Tidak.. Kau hanya terlihat tidak fokus.."

"Aku hanya kurang tidur, bisakah kau menyetir sekarang? Kita akan terlambat"

"Oh okay! Hang on baby" akhirnya tidak beberapa lama kemudian dia menepi di tempat parkir dan kita berdua berjalan ke loker masing masing untuk mengambil beberapa buku.

"Hey, apa jadwalmu?" Tanyaku pada amy seraya berjalan di di lorong sekolah.

"Math. Aku tau, payah bukan?" Dia membuat muka jengkel dan mengusapkan permukaan mukunya ke mukanya.

"Hehehe, ayolah, math tidak akan separah itu"

"Oo! Kau belum tau bagaimana mr.Jansen mengajar huh? Aku bersumpah dia berusaha membunuhku kemarin"

"Baiklah, baiklah, aku harus ke kelas sosial sekarang"

"Sosial? Eww! Mrs.Austin? Beri tahu aku jess, bagaimana kau bisa bertahan dari wajah keriput tuanya?"

"Amy!" Aku tertawa dan memukul lengannya.

"Okee! Aku harus ke kelas sekarang. Bye babycupcakes!"

"Bye bitch!"

"Ow! Itu sedikit menyakitkan. Aku memanggilmu babycupcakes dan kau memanggilku bitch? Teganya dirimu jess. Aku kira kita teman" dia berjalan mundur menjauhiku dan meletakkan tangannya di atas dadanya berpura pura tersakiti dan aku memutar mataku padanya dan tersenyum.

"Bye cutiepie!" Aku berteriak padanya memastikan agar dia mendengarnya dan dia berjalan ke kelasnya dengan senyum idiot terplester di wajahnya. Kadang aku berpikir, bagaimana bisa aku berteman dengan idiot sepertinya?

Aku mulai meninggalkan lokerku dan berjalan menuju kelas mrs.Austin. Tidak salah amy bertanya bagaimana aku bisa bertahan di kelas ini karna sejujurnya kelas ini kelas yang paling menyebalkan dari semua kelas yang aku punya.

Aku baru saja melewati pintu kelas dan mencari tempat duduk kosong. Sebelum aku mendapatkan satu aku melihat di sudut ruangan tempat para geng laki laki populer di sekolah duduk ada si jalang, Helena dan budaknya Irish. Sejujurnya, aku tidak ada masalah dia menggoda laki laki disana. Tapi yang membuatku jengkel dan ingin menjambak rambutnya sing rontok tak tersisa yaitu dia mencondongkan tubuhnya ke Matthew dan memamerkankan belahan dada palsunya pada semua laki laki disana.

Sibling Fucker ☞ ⓗⓢWhere stories live. Discover now