Chapter 12

32.1K 925 60
                                    

Ga niat update.
Dan ga sengaja nulis update-an ini.
Tangan gue masih sakit.

Anyway, sekali lagi makasih banyak ya!

Bakal di edit lagi nanti.
Gue gak suka chapter ini.

VOTE
FOLLOW
COMMENT :)

Fau x

-

-

"Im really sorry jess. Im really really sor-"

"Hey, its fine. Ini bukan salah mu oke?"

"Aku tahu, tapi-"

"Hey, aku tidak terluka. Tidak ada yang perlu ku maafkan" Yeah, tubuhku tidak terluka. Tapi hatiku iya.

"Oke.."

"Oke?" Hanya itu? Oh wow, sangat baik sekali dirimu matt.

"Yap, aku harus pergi sekarang. Ini sudah larut! Sampai bertemu denganmu besok babe!" Dia mengecup bibirku dan pergi dari halaman depan rumahku menuju mobilnya. Well, sungguh pacar yang sangat bertanggung jawab. Aku menghela nafasku dan menunggu mobilnya hilang dari pandanganku.

Kencan malam ini tidak terlalu buruk, minus saat pelayan cafe itu menumpahkan secangkir kopi susu ke bajuku dan Matt justru membantu pelayan itu dan memarahiku karena aku ceroboh. Aku yakin dia mencoba menggoda pelayan itu dan aku melihat dari ujung pandanganku kalau dia memberikan tip pada pelayan itu dan mengedipkan matanya ke padanya.

Oke! Ini mungkin kencan terburuk yang pernah aku jalani. Tapi mau bagaimana lagi, aku tidak bisa marah pada matthew. Aku tidak mau kehilangannya.

Aku mengecek jam yang ada di ponselku dan menunjukkan pukul 09.54 pm. Sialan! Aku melupakan jadwalku bermain omegle dengan niall. Sangat pintar jess, kemarin kau meninggalkannya sekarang kau melupakannya. Ugh!

Aku membuka kunci pintu dan berjalan ke arah dapur untuk mengambil segelas air dan duduk di sofa untuk menonton televisi.

"Come on, lou! Cepat buka pintunya!"

"Sabar sedikit payne! Aku mencoba mencari kuncinya. Shit!"

"What?"

"Tidak ada kunci di sakunya!"

"Goddammit lou! Dia berat!" Aku mendengar suara gaduh dari luar rumah dan mendengar beberapa nama yang familiar di telingaku. Sepertinya mereka mencoba untuk mencari kunci rumah.

"ITS UNLOCKED!" Aku berteriak pada mereka kalau pintu rumah tidak terkunci.

"The fuck, kenapa tidak bilang dari tadi.." Liam menggerutu.

Aku melihat louis dan liam masuk dengan harry yang hampir tidak sadarkan diri dan menopangkan tubuhnya ke liam. Aku hanya melihat mereka yang kesulitan membawa harry masuk dan memutuskan untuk bertanya.

"Apa yang terjadi?"

"Biasa, dia terlalu mabuk. Dimana kamarnya? Kau tidak mungkin mengggotongnya sendiri"

"Lantai dua pintu ketiga. Uh.. Terimakasih.." Liam mengangguk dan menggerutu lagi ketika louis menempati sofa sebelahku.

"Lou.."

"What? Katamu kau yang akan membawanya ke kamarnya. Aku lebih baik menunggu disini bersama dengan jessie" katanya sambil mengalungkan tangannya ke pundakku.

Sibling Fucker ☞ ⓗⓢWhere stories live. Discover now