Chapter 1

91.1K 1.7K 17
                                    

Hi, im Jessie Amber Styles. But everyone called me Jesse. Aku adalah adik dari Harry Edward Styles. Cowok paling menyebalkan di muka bumi ini. Aku tinggal di rumah ini denganya dan Kenny, ibuku. Mom dan Dad bercerai sekitar 2 tahun yang lalu ketika aku masih berumur 16 tahun. Oh aku belum memberitahumu, saat ini aku berumur 18 tahun dan tinggal di Seattle, US. Harry berumur 1 tahun lebih tua dariku. Sekarang dia berumur 19 tahun dan bersekolah di Seattle University sedangkan aku masih bersekolah di Colormount High School.

Sebenarnya saat ini aku sedang mengendap-endap memasuki rumah dan berharap tidak akan ada yang menemukanku. Tapi sepertinya, takdir berkata lain.

"What the fuck are you doing?" Aku terlonjak kaget mendengar suara Harry dari belakangku.

"JESUS HARRY !" Aku mengeluarkan bisikan tetapi cukup jelas terdengar di telinganya.

"Whats up with that fucking glasses?" dia membuka mulutnya lagi tanpa mengecilkan volume suaranya.

"Kecilkan suaramu brengsek!" Aku berbisik padanya.

"What the fuck!? Whats wrong with you? Your lip is fucking bleeding!"

"Shit" aku mengambil tisu dari kantongku dan mengusap darah yang ada dibibirku.

"Apa yang terjadi?"

"Bukan urusanmu!"

"Apa kau bilang ?! katakan apa yang terjadi!"

"ITS NOT YOUR FUCKING BUSINESS!"

"Apa yang terjadi disini?" Seorang wanita menghampiri kita berdua. Perfect, sekarang aku tertangkap basah dan ini semua karena si brengsek yang keras kepala itu!.

"Nothing mom"

"APANYA YANG 'nothing' ! Look ! " Harry menyambar kacamata hitam yang sedang aku pakai memperlihatkan mata kiriku yang membiru itu.

"Fuck" aku mengambil kembali kacamataku dari tangannya tapi tangan mom mencegahku.

"Ada apa dengan matamu? Bagaimana bisa seperti itu? JESSE! JAWAB!"

"ITS NOTHING MOM! Stop mencampuri urusanku!"

"Mom, mungkin dia butuh seseorang untuk mendengarnya. Aku akan mencobanya"

"HELL NO! Go the fucking away from me!" aku menghentakkan kakiku menuju kamarku dan menguncinya dari dalam.

*TOK TOK*

"JESSE OPEN THE DOOR !"

"JESSE OPEN THE FUCKING DOOR YOU BITCH !" Aku tidak menjawabnya. Aku lebih baik menunggunya untuk pergi dengan sendirinya.

"FUCK YOU BITCH" aku mendengar langkah kakinya menjauh dari pintu kamarku. Akhirnya dia pergi. Aku tau dia tidak akan berlama lama berdiri di depan kamarku. Aku melepas bajuku tadi dan menggantinya dengan kaos polos lalu duduk didepan kaca sambil membersihkan luka didekat mataku.

"Shit !" Ini benar benar sakit! Aku butuh es untuk mengempeskan bengkaknya. Sepertinya kacamata hitam adalah sahabat baruku setelah ini.

*TOK TOK*

"Jess, its Mom. Apa aku bisa masuk?"

"Oke mom" aku membuka kunci pintu kamarku. pintu kamarku terbuka memperlihatkan wanita yang biasa aku panggil mom itu. Dia mendekatiku dan mengulurkan tangannya untuk melihat mataku yang bengkak ini.

"Apa yang terjadi sayang? Kenapa bisa sampai seperti itu? Mom akan mengambilkan es untukmu." Dia keluar dari kamarku. Beberapa menit kemudian dia membawa es batu untuk meredam rasa sakit di bagian mataku. Dia memberikannya padaku dan aku langsung menempelkannya pada daerah bengkak tadi. Uh .. Ini sedikit lebih baik.

"Care to share ?"

"I'll tell you about everything mom. But never ! Never ever tell Harry about it"

"Sweetheart, dia kakakmu"

"Meskipun dia kakakku bukan berarti dia harus tau semua masalahku! "

"Okay okay ..aku tidak akan memberitahunya" hmm.. Aku menghela nafas sebelum memberitahunya apa yang sebenarnya terjadi.

"This bitch in my school. Dia memukulku dengan buku kalkulus di lorong sekolah."

"Hah ? Bagaimana bisa?"

"So.. Aku berkencan dengan Matthew. Tetapi si jalang itu tidak suka jika aku dekat dengan Matthew, jadi dia sengaja membuatku malu di depan semua orang."

"Matthew tidak membelamu ketika dia memukulmu?"

"Tentu dia membelaku Mom. Tapi dia terlambat datang. Dia datang ketika si jalang itu sudah mendapat balasannya."

"Tunggu .. Kau memukulnya?"

"Tentu! Dan pukulanku tepat di depan hidungnya. So, Mom jangan salahkan aku kalau mom akan dipanggil ke sekolah sebentar lagi" pintaku padanya.

"Of course no! Kau membela dirimu sayang .. Kau tidak salah"

"Thanks mom"

"Okay darling. Istirahatlah" dengan kata itu, Mom keluar dari kamarku dan melanjutkan pekerjaannya lagi. Sedangkan aku? Aku hanya akan tiduran disini sambil mengingat bagaimana rasanya ketika tanganku tadi menonjok muka Helena. Si jalang itu memang perlu pelajaran. Dan ketahuilah kalau aku tidak mau Harry tau tentang ini karena ada 100% kemungkinan Harry akan membunuh Matthew karena berkencan denganku. Tentu dia tidak perduli ada apa dengan wajahku. Dia hanya perduli dengan apa yang ada dia miliki. Dan aku salah satunya.

-

-

-
Gue tau gue bukan penulis terbaik yang karyanya pernah kalian baca tapi setidaknya hargainlah ya .. :v

Vomment please! And gimme some ideas for the next chapter !

-fau xx

Sibling Fucker ☞ ⓗⓢDär berättelser lever. Upptäck nu