Chapter 7

41.7K 1K 12
                                    

UPDATE UPDATE !
Just wanna say THANK YOU SO MUCH FOR UR SUPPORT!
Makasih banget buat kalian yang sabar nungguin ini cerita. Dan kalian yang ngasih saran dan komentar :)
Kalo kalian pengen ngasih saran/ komentar kalian biasa langsung PM gue kok. Pasti bakal gue bales :)
Dan maaf kalo ini belom ada smut atau dramanya but fyi dramas are coming soon.
But not too soon hehehehe.

Oke gitu aja :)
FAN/FOLLOW, VOTE, AND COMMENT :)

Love youu !!!!
-

-

-

"Bye dad" aku mengecup pipinya dan keluar dari mobil.

"Bye sweety" katanya sambil melambaikan tangan ke arahku dan mengendarai mobilnya menjauh. Aku masuk ke dalam rumah disambut dengan aroma kue khas mom yang menggugah selera. Aku mengikuti baunya ke dapur dan melihat mom yang mengeluarkan kue hangat dari oven dan meletakkannya di meja dapur. Aku berjalan mengintarinya dan mengambil satu kue.

"Jessie!!" Mom melipat tangannya dan menatapku sambil menggelengkan kepalanya. Aku hanya tertawa dan membawa kue hangat itu ke kamar.

Ketika aku melangkahkan kakiku ke dalam kamar, jendela kamarku terbuka. Buku buku tertata dengan rapi. Tempat tidurku pun terlihat rapi. Aku menghempaskan tubuhku ke tempat tidur dan berguling guling mencari posisi yang enak. Kamar ini terlihat begitu rapi, terlalu rapi untuk Jessie Styles.

Aku mulai mengacak acak tempat tidurku dan tanpa kusadari mom sudah berdiri di ambang pintu dengan muka marah seperti ingin menerkamku sekarang juga.

"Jessie, aku baru saja merapikannya" mom mendengus kesal.

"Sorry mom, ini terlalu rapi. Ini terasa... Aneh..."

"Oke oke terserah, aku tidak akan membereskan kamarmu lagi" dengan itu mom berlalu dari ambang pintu.

"Moooooooommmmmm........." Aku merengek pada mom dengan posisi terlentang di tempat tidur. Pintu kamarku masih terbuka lebar. Kenapa orang tua tidak pernah benar dalam hal menutup pintu?

"Shut up will ya" harry mendengus melewati kamarku. Apa masalahnya?

"HARREEEHHH, CEPAT KESINIIIIII!!!" aku merengek pada harry. Aku tau dia belum pergi jauh.

"FUCK, APA MAUMU?" Jawabnya sambil menghentakkan kakinya mendekat ke arah kamarku.

"Bisakah kau menutup pintunya?" Pintaku dengan nada manis.

"What the fuck.." Dia mengumpat kepadaku tetapi pada akhirnya dia tetap menutup pintu itu untukku. Setidaknya dia bisa melakukan sesuatu yang berguna sesekali.

Pada akhirnya aku tertidur hampir sepanjang hari dan bangun tepat pada saat makan malam. Kue yang kucuri dari mom pun tak tersentuh sedikitpun dan sekarang sudah dingin. Dengan terpaksa aku memakan kue dingin itu dan pergi ke kamar mandi untuk membasuh mukaku.

Aku turun ke bawah tidak melihat mom sama sekali. Tidak biasanya mom bekerja di hari minggu. Aku berjalan ke sekeliling rumah dan melihat harry sedang tertidur di sofa dengan televisi yang masih menyala di depannya. Aku menghampirinya dan melihat wajahnya yang benar benar tenang dengan mulut yang sedikit terbuka dan rambut yang acak acakan ke segala arah. Pandanganku berjalan ke dadanya yang bidang dengan dua tato burung disana. Perutnya yang berotot membuatnya terlihat seperti pure sex. Aku tidak sadar berapa lama aku memerhatikannya sampai dia berkata.

"sudah puas?" Tanyanya dengan suara serak khas setelah bangun tidurnya yang membuat seluruh tubuhku gemetar. Bagaimana bisa dia membuatku begini hanya dengan suara?

"Kau tau jess, kau bisa mengambil foto. Itu akan bertahan lebih lama" katanya lagi dengan mata yang masih tertutup dan bibirnya yang menyunggingkan senyuman nakal.

"Shut up har, aku lapar. Dimana mom?"

"Oh ya, mom sekarang bekerja di hari minggu juga. Jadi dia hanya akan ada di rumah hari selasa" dia mulai bergerak dan sekarang duduk di sofa lalu mengusap kedia matanya dengan telapak tangannya.

"Apa? Ini tidak adil"

"Sebenarnya jess, aku sedikit suka dengan berita itu." Katanya menatapku dengan senyum nakalnya itu.

"Itu berarti kita mempunya lebih banyak waktu berdua" aku merasa suaranya merendah dan dia mulai berdiri dari tempat duduknya dan mendekat ke arahku. Dia meletakkan tangannya di bawah daguku dan mendongakkannya agar mataku menatap matanya.

"Hanya kau, dan aku" matanya yang semula hijau jernih sekarang sudah menggelap penuh dengan nafsu. Dia mulai mendekatkan wajahnya dan menyatukan bibir kita. Dia mulai mengulum bibirku dan aku membalasnya. Ketika aku hendak memasukkan lidahku ke mulutnya dia menarik dan melepas kontak bibirnya.

"Patience baby, aku lapar. Aku butuh tenaga untuk melakukannya sayang" dia berjalan menjauh dan meraih ponselnya yang tergeletak di sofa. Aku merasakan pipiku memanas memikirkan harry yang akan bercinta denganku setelah ini.

"Pizza?" Tanyanya tiba tiba yang membuatku kembali ke dunia nyata. Aku mengangguk dan duduk di sofa dengannya sambil menunggu pengantar pizza membunyikan bel rumah.

-

Aku selesai menghabiskan potongan terakhir pizzaku dan meminum segelas air putih. Aku mengambil box pizza yang sudah kosong itu dan meletakkannya di tempat sampah. Tiba tiba aku merasakan sepasang lengan memelukku dari belakang dan berasakan sebuah bibir menempel pada lekuk leherku dan menghisapnya perlahan. Aku tidak bisa menahan diri untuk mendesah. "Uhhhh" aku akhirnya tidak dapat memendam lagi tetapi setelah itu aku merasa bibir itu perlahan menjauh. Itu seakan dia sudah puas setelah membuatku mendesah.

"Sorry baby, tidak malam ini. Aku lelah. Dan besok kau ada sekolah" dia mengecupku sekali lagi dan benar benar melepaskan tubuhku lalu pergi ke atas menuju kamarnya. Sebagian tubuhku merasa kecewa dan sebagian tubuhku merasa lega. Tunggu, jika aku merasa kecewa itu berarti aku mengharapkan harry bercumbu denganku. Dan bukankah itu berarti aku selingkuh dari pacarku? Selingkuh dari matt? Tunggu... MATTHEW!

Aku berlalu ke kamar dan menutup pintuku dengan sedikit kencang. Aku membuka ponselku dan menemukan 4 pesan masuk. Aku benar benar tidak berhubungan dengan matt semenjak aku meninggalkan rumah dad.

Matt : Baby, how are you?

Matt : Baby?

Matt : sweetheart?

Matt : baby, jawab secepatnya setelah mendapat pesan ini okay? Aku khawatir.

Aku merasa hatiku meleleh membaca pesan terakhir dari matt. Dia khawatir. Aku membuatnya khawatir. Dia perduli kepadaku. Aku tidak bisa menghapus senyum budoh dari bibirku seraya membalas pesan matthew.

Jessie : baby im sorry. Aku tertidur sepanjang hari :(

Jessie : btw im fine, terimakasih sudah khawatir babe :)

Matt : babe, i miss u so much

Jessie : miss u too, tapi ini sudah malam :(

Matt : i'll see u in school baby ;)

Matt : sleep well, love you.

Jessie : love u too baby.

Setelah bertukar i love you dengan matthew aku mengisi baterai ponselku lalu menutup jendela kamarku yang sejak tadi terbuka. Huh, tidak salah aku merasa kedinginan semenjak aku masuk ruangan ini. Ku kira ada hantu yang mengikutiku dari rumah dad.. Stop jess, kau harus berhenti menonton film hantu dasar penakut!. Aku kembali ke tempat tidur dan menarik selimut untuk menutupi tubuhku dan tertidur.

Dan ya, aku lupa mandi sore..

Sibling Fucker ☞ ⓗⓢWhere stories live. Discover now