Chapter 6

45.5K 1K 16
                                    

HAE, maaf jarang update.
Lah mumpung ini liburan gue bakal nyoba buat update sesering mungkin :)
Lagi gaada ide! maaf kalo ini jelek :(
Anyway, enjoy!
THANK YOU, for 30.8K readers , 1.15K votes and 126 FOLLOWERS !!!

Akzkmsjjxdms THANK YOUUUUUU,,,,,,,,

Love, z

-

-

-

Fuck!

Aku mendengar suara ketukan heels sepatunya ke lantai kayu rumah logan semakin mendekat dan akhirnya berhenti ketika ia berdiri tepat disebelahku. Aku memberanikan diri menoleh ke arahnya. Seketika matanya bertemu dengan miliku. Dengan tatapannya yang tajam dan menusuk masuk serta bibirnya yang membentuk garis lurus mencoba untuk memendam amarah yang ada didalamnya. Saat itu kukira dia akan langsung meledak dan berteriak di depan mukaku, tetapi dia memilih untuk diam dan mencoba untuk berbaur dengan apapun yang terjadi.

Aku berpaling darinya lalu mulai masuk ke dalam percakapan antara liam dan louis. Setiap kata yang keluar dari mulut louis membuat kita tertawa karena tidak ada satupun dari semua itu yang masuk akal.

Sesaat aku merasa lega. Akhirnya aku bisa bersenang senang setelah berbulan bulan tidak berpesta. Tapi perasaan itu hilang ketika aku tau tatapannya masih tetap melekat kearahku. Mempelajari semua gerak geriku dari ujung rambut hingga ujung kaki. Mata hijaunya serasa membakar kulitku. Kalau tatapan bisa membunuh, aku pasti sudah mati saat ini.

Kita berempat dan 2 orang asing teman liam duduk melingkar di sebuah sofa di ujung ruangan. Louis, liam, Dex, dan Jo tertawa bersamaku sementara harry hanya diam dan tatapannya masih melekat ke arahku. Aku tetap menghiraukannya.

"Hey harry! Bersantailah sedikit! Nikmati malam ini." Liam mendorong tubuh harry dengan pundaknya dan tetawa.

"Yeah,yeah. Whatever" dia memutar matanya pada liam dan meminum birnya. Suasana kembali ramai ketika jo yang secara tidak sengaja menumpahkan minumannya ke baju Dex dan ia tidak berhenti mengumpat. Aku sungguh menikmati keberadaan mereka semua. Mereka membuat malam ini lebih baik.

Tapi aku tau cepat atau lambat semua akan berakhir. Dimulai ketika louis yang duduk disebelahku mulai meletakkan tangannya belakang punggungku dan berakhir merangkul pundakku. Dia mulai membisikkan sesuatu ke telingaku dan mulai menggigit kecil daun telingaku. Aku mencoba untuk mendorongnya agar menjauh tapi dia malah merangkul tubuhku lebih erat.

Bibirnya mulai beranjak ke leherku dan mulai menciumnya. Aku masih berusaha untuk medorongnya sebelum dia menemukan titik kelemahanku.

"Uh.. Lou..."

Tubuhku seketika lemah dan hanya desahan yang keluar dari tubuhku. Aku merasakan louis melepas kecupannya dan menyunggingkan bibirnya padaku. Dia mulai mendekat lagi dan mataku terpejam erat menunggu aliran kenikmatan yang akan terjadi. Tapi bukannya aku merasakan bibir louis bersentuhan dengan kulit leherku, aku mendengar seseorang terjatuh dan aku tertarik dari tempatku semula dan siapapun yang menarikku, dia membawaku menerobos kerumunan orang yang menjijikan lalu menyeretku keluar dari rumah.

"Stop..STOP" aku berteriak dan dia berhenti dan berbalik ke arahku.

Tentu saja dia yang menyeretku, siapa lagi?

"Apa maumu!?"

"Kau tidak seharusnya berada disini! kau tau itu?!" Dia sedikit berteriak ke arahku. Matanya gelap penuh dengan amarah.

"Kau bukan Ibuku! Biarkan aku bersenang senang!" Dia menggertakkan giginya dan mulai menyeretku ke mobilnya.

"HARRY! LEPASKAN!" Aku mencoba untuk lepas dari genggamannya. Sial, dia terlalu kuat.

"SHUT UP!" Dia berteriak di depan mukaku dan membuatku terdiam.

"Aku akan membawamu pulang."

"APA? Apa masalahmu?!"

"Masalahku?! Masalahku?! masalahku adalah kau! Kau yang mencoba untuk bercumbu dengan louis DIHADAPANKU! Apa kau pikir aku BUTA? Apa kau pikir aku tidak melihatnya? aku sudah mencoba untuk membiarkanmu bersenang senang tapi kau malah mencoba untuk bercumbu dengan SAHABATKU?"

"bukan salahku kalau dia yang menggodaku"

"TAPI KAU MEMBIARKANNYA!"

"Aku terhanyut dalam suasana oke?! Sorry!"

"Cepat masuk ke mobil"

"Tapi aku kesini dengan Amy!"

"FUCK AMY! CEPAT MASUK" aku terhentak dengan nada suaranya dan masuk ke mobilnya. Dia mengantarkanku ke rumah dad. Aku keluar dari mobil dan berjalan ke teras rumah.

"Jessie?" Dad keluar dari rumah dan berdiri di depan pintu menungguku.

"Yeah" jawabku lirih. Pandangan dad beralih dariku ke seseorang di dalam mobil di belakangku.

"Harry, is that you?" Dad meninggikan suaranya dan aku mendengar mesin mobilnya berpacu menjauh. "Yeah, its him" aku mendengar dad bergumam pada dirinya sendiri.

"Apa itu alkohol yang tercium dari tubuhmu?" Dad melipat tangannya di depan dadanya setelah menutup pintu depan dan menunggu penjelasanku.

"Yeah.. Tapi aku janji aku tidak minum! Aku hanya pergi ke pesta lalu bertemu harry dan dia membawaku pulang kembali. Aku bisa pastikan aku tidak minum."

"Lebih baik jaga perilakumu jess, atau aku tidak akan mengijinkanmu keluar lagi" dad berkata dengan tegas.

"Yes, sir" aku mendenguskan nafasku lalu berlalu ke kamar tidurku dan terlelap sesaat setelah aku merebahkan tubuhku.

-

Aku terbangun dengan 37 telepon dari Amy dan 59 pesan darinya. Ugh, gadis ini. Aku memutuskan untuk menelponnya balik.

"Amy : holly shit jess! Ku kira kau sudah mati!

Jessie : shut up!

Amy : Anyway, dimana kau tadi malam? Kau membuatku khawatir, girl.

Jessie : harry found me. Dia membawaku pulang.

Amy : aww, little protective ayee.

Jessie : shut up!

Amy : anyway, sepertinya tadi malam harry kembali kesini lagi dan coba tebak!

Jessie : what ?

Amy : sepertinya aku melihatnya berbincang dngan helena..

Jessie : APA? Kau bercanda bukan?!

Amy : hey tenang, aku sangat mabuk semalam. Mungkin itu hanya imajinasiku saja.

Jessie : i fucking hate you.

Amy : love you too girl. Muah"

Aku meletakkan kembali ponselku dan memilih untuk mengambil makanan karena ini sudah jam 1 siang. Aku melewatkan sarapan dan perutku sedang meronta meminta makanan.

Aku berjalan ke arah dapur dan mengambil semua kertas dari atas meja.

Ada omelet di dapur. Maaf dad tidak bisa menemanimu.
Love you, jessie

Ugh! Ini akan menjadi salah satu hari termembosankan di hidupku.

Sibling Fucker ☞ ⓗⓢTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang