Duapuluhdua

Mulai dari awal
                                    

“Baekhyun hampir bunuh diri” Kris menatap Kyungsoo. Tak ada ekspressi diwajahnya. Ia hanya menatap kosong. Seolah ia sudah tahu hal ini akan terjadi.

“Hyung temuilah ia..”

“Untuk apa Kyungsoo? Baekhyun memang seperti itu. Begitulah caranya menarik perhatian. Biar saja, bahkan jika ia mati dan jasadnya hilangpun aku tidak peduli”

Kyungsoo menatap Kris yang menarik selimut dan tidur memunggunginya dengan tatapan terluka. Bagaimanapun Baekhyun bukan satu-satunya orang yang salah disini.

“Baiklah, selamat malam Hyung”

.

.

.

Chanyeol membuka matanya. Saat indra penglihatannya belum menangkap jelas dimana ia, bau obat-obatan yang menusuk membuatnya tersenyum getir. Rumah sakit.

Ia membawa tubuhnya bersandar. Tangannya menjalar menuju perutnya. Ia tak tahu apa disana masih ada anaknya, ia sangat takut sampai wajahnya tak dapat berekspressi apapun.

Cklek

Maniknya menangkap kedatangan Sehun namun ia tidak peduli. Sampai Sehun sudah duduk disisi ranjang sempitnya ia masih diam acuh. Bukan karna tak peduli, tapi sekali lagi.. ia takut menghadapi kenyataan jika..

“Hunyeol baik-baik saja”

Chanyeol menoleh. Menatap kedalam manik Sehun dalam. Sangat jelas goresan penyesalan disana. Membuatnya menghembuskan nafasnya pasrah.

Tangannya merambat menuju wajah Sehun, bermaksud memeriksa lukanya. Namun Sehun menangkap tangan itu dan mencium telapak bagian dalam Chanyeol. Membuat Chanyeol terperangah dengan manik membola dan pipi yang memerah.

“Kau mungkin sudah bosan mendengarnya, tapi aku sungguh menyesal” ucap Sehun. Ia masih menciumi telapak tangan bagian dalam milik Chanyeol. Sungguh, ia begitu menyesal.

“Bagaimana dengan lukamu? Kau sudah mengobatinya?”

Sehun mengangguk. Ia sudah meminta suster untuk mengobati lukanya yang tidak begitu parah. Maniknya menatap manik Chanyeol. Manik yang seolah menenggelamkannya.
Menenggelamkannya kedalam lautan dalam tak berdasar.

“Chanyeol bolehkah ku minta sesuatu?”
Chanyeol mengangguk. “Katakan apa yang kau inginkan Sehun”

Sehun menggenggam tangan Chanyeol yang lain. Membuat Chanyeol benar-benar menghadap kearahnya dan menatapnya dalam.

“Ayo ulangi semuanya.. berikan aku kesempatan untuk menjadi suami yang baik untukmu”

Chanyeol terperangah entah untuk yang keberapa kalinya. Maniknya mencari kebohongan namun tak ada. Ia menghembuskan nafasnya.

“Kau selalu baik untukku Hun”

Sehun menyesal dalam hatinya. Menyia-nyiakan Chanyeol adalah hal bodoh terakhir yang dilakukannya. Ia tak akan melakukannya lagi.

GREP

“Gomawo, Chanyeol”

Chanyeol tersenyum dalam pelukan hangat yang diberikan Sehun. Sampai efek obat bekerja lagi pada dirinya membuatnya tertidur dalam pelukkan hangat menenangkan Sehun.

.

.

.

Tao menangis dibalik pintu. Mendengar ocehan Baekhyun di dalam kamar yang terdengar sangat sama seperti orang gila. Ia tak bisa mendengarnya lagi.

Ya, Baekhyun berhasil dibawanya pulang.
Dan namja kerdil itu memaksa ingin menemui Sehun. Membuat Tao muak dan melemparnya kedalam kamar. Menguncinya disana.

Why Me? (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang