Yara yang ditatap seperti itu menunduk dan merasa tidak enak.
"Jangan menatapnya seperti itu seli, kau membuatnya tidak nyaman" kata Deon

"Baiklah..baiklah. maafkan aku" balasnya menyengir
"Seli" katanya sambil mengulurkan tangan kepada yara

"Yara" katanya sambil tersenyum kikuk dan membalas uluran tangan perempuan di depannya itu .

"Aku datang kesini ingin kau menyiapkan gaun untuk yara. Kami akan menghadiri pesta pertemuan para pengusaha di ahkir pekan nanti. Ku harap kau bisa memilihkan baju yang cocok untuknya" terang Deon

Yara yang tidak tau apa tujuannya datang ke sini terkejut mendengar penuturan Deon.
Yara hendak berbicara tapi disela oleh Deon "jangan membantahku yara, aku tidak butuh bantahan" kata Deon tegas dan membuat Yara hanya bisa menunduk patuh

"Aku akan kembali lagi nanti, masih ada hal yang perlu kulakukan pilihlah yang mana yang kau suka " kata Deon dan yara hanya mengangguk

Seli membawa yara memilih gaun mana yang cocok di kenakan gadis bertubuh mungil itu.
Setelah cukup lama memilih akhirnya pilihan seli jatuh pada gaun strapless tulle ball gown berwarna abu-abu berhias jahitan bunga emas di seluruh bagiannya. Tidak terlalu mewah tapi sangat cantik bila dikenakan yara juga sangat cocok di tubuhnya yang mungil

Awalnya yara menolak gaun itu katanya gaun itu terlalu mewah dan mahal umtuknya. Tapi dengan bujukan dari seli dan tak lupa sedikit ancaman yang seli katakan bahwa Deon paling tidak mau di bantah ,belum lagi Deon bisa marah besar kalau yara menolak gaun itu. Akhirnya mau tidak mau yara menerima gaun itu.

Sambil menunggu Deon menjemputnya seli mengajak yara duduk dan mengobrol
"Mau coklat hangat?" Tawar seli yang di balas dengan anggukan kepala oleh yara

Seli menyuruh karyawannya membuatkan coklat hangat untuk mereka berdua, sembari menunggu seli bertanya banyak hal kepada yara, mulai dari kehidupan pribadi yara hingga kapan dia mengenal Deon, dan bagaimana dia bisa mengenal Deon.

Seli sangat terkejut ketika yara menceritakan kehidupannya, terlebih lagi saat mengetahui fakta bahwa yara hanyalah seorang pelayan dan juga bekerja di apartemen milik Deon.

"Aku bekerja sebagai pelayan paruh waktu di restoran milik Deon dan sekarang juga saya bekerja di apartemen Deon " jelas yara
Seli tidak terlalu terkejut mengenai pekerjaaan gadis itu melihat penampilan yara yang terkesan sangat sederhana.
Tapi yang membuatnya terkejut adalah seorang Deon,pria yang terkesan sangat dingin terutama kepada para wanita apalagi semenjak kejadian 2 tahun silam yang membuatnya tal mau lagi berhubungan dengan perempuan, dan sekarang seorang gadis di depannya ini ,adalah gadis pertama yang di bawa Deon sejak dua tahun terakhir. Pekerjaannya gadis ini hanyalah pelayan tapi Deon tak tanggung-tanggung, mempekerjakan gadis ini di apartemennya bahkan ia mengajak gadis itu ke pesta pertemuan para pengusaha dan seli tahu itu bukanlah pesta biasa, itu adalah pesta yang mewah dan penting karena di acara tersebut lah para pengusaha mencari kolega yang bisa diajak untuk bekerja sama.
Berarti gadis ini sangat penting bagi Deon pikirnya.

"Saya bisa minta tolong?" Kata seli
Yara yang merasa tidak tau maksudnya hanya menatap seli bingung tak urung gadis itu tetap menganggukkan kepalanya
"Tolong jaga Deon baik-baik dan jangan buat dia kecewa" Pintanya sungguh-sungguh
Sebagai seorang sahabat tentu seli tidak ingin kejadian yang sama menimpa Deon, dia tidak ingin Deon berubah menjadi lelaki es

"Maksudnya?" Tanya yara bingung

"Kamu spesial .Bagi Deon kamu berbeda dari perempuan lain ,yara." Terangnya
Yara yang masih belum mengerti hendak bertanya ,namun suara laki-laki menginterupsi
"Sudah selesai?"tanyanya membuat kedua perempuan itu menoleh kearah Deon yang baru datang.
"Sudah" kata seli lalu berdiri dan memberikan kantong tas berisi gaun yang sudah di pilihnya kepada yara dan yara menerimanya.

"Baiklah, terima kasih seli. Kalau begitu kami pulang dulu" kata Deon sambil memeluk seli

"Sama-sama" kata seli melepas pelukannya dan beralih memeluk yara
"Lain kali kita bahas lagi yara" katanya.

Setelah dari butik, Deon mengantarkan yara ke rumah sakit.
"Pakai gaun itu saat kita pergi ke pesta nanti" kata Deon setelah sampai di rumah sakit
"Iya, terimakasih Deon"balas yara
"Masuklah, titip salam buat ibumu,saya harus pergi ke kantor sekarang" yara hanya menggangguk paham .
Setelah dilihatnya mobil Deon pergi ,yara masuk ke rumah sakit dengan otaknya yang masih memikirkan kata-kata seli ketika di butik tadi
Menjaga Deon? Jangan buat Deon kecewa? Apa maksudnya
Ah sudahlah,yang terpenting sekarang kesehatan ibunya pikir gadis itu

Udah di next tuhh

Gimana? Maaf ya di nextnya lama hehe

To be continue
Vote&comment please

Loving BillionareWhere stories live. Discover now