Mungkin, mereka tidak akan selesai cepat pagi ini.

#skip!

Chanyeol menggeram tertahan. Ia membuka matanya dan melihat kearah jam di dinding kamar hotelnya. Jam sudah menunjuk pada angka 2 siang.

Ia kemudian menggelengkan kepalanya tidak percaya. Ia membuka matanya tepat jam 7 pagi tadi, dan..

“Sehun menahanku selama 7 jam. Dia pasti seorang maniak” lirihnya dan berjalan cepat menuju kamar mandi. Membersihkan tubuhnya.

Dan saat tubuhnya berdiri didepan kaca, saat itulah ia terkejut. “Kenapa tubuhku banyak stempel bibir nya Sehun? oh Tuhan, ini terlalu banyak” keluhnya namun tetap mengabaikannya dan segera memakai kemeja pendek dan celana jeans pendeknya.

Ia kemudian membereskan tempat tidurnya. Melepas seprei dan membuangnya asal didepan lemari. Jijikkan kalau harus tidur diatas sprei yang banyak bercaknya?

“Laparrr. Tunggu. Dimana Sehun?”

a berjalan mengikuti nalurinya kebalkon yang terdapat kolam diluarnya –Kamar hotelnya dilantai satu-. Ada Sehun disana, dipinggir kolam dengan menceburkan kedua kakinya dalam air. Sehun hanya mengenakan sebuah kaus santai dan celana jeans pendek.

“Hun”

Sehun mendongak dan tersenyum. “kemarilah Chanyeol”

Chanyeol duduk disisi Sehun sembari menceburkan kakinya dikolam, melakukan hal yang sama dengan Sehun.

“Kau mau kemana berpakaian rapih seperti itu?”

“Aku mau makan ramyeon, nanti mau ke supermarket dibawah”

Sehun mengangguk saja dan kembali menatap dermaga dihadapan mereka. Chanyeol hanya menatap Sehun dengan dalam. Ia ingin tahu apa yang pria itu pikirkan. Sampai ia mengingat sesuatu.

“Saat aku ditoko oleh-oleh, aku melihat seorang pria mungil menghampiri dan memeluk lenganmu. Siapa dia Hun?”

Sehun tentu saja terkejut. Namun segera merubah ekspressinya begitu menyadari jika Chanyeol mungkin saja menyadari ekspresinya.

“Siapa? Aku tak ingat” ucap Sehun mengelak. Bagaimanapun. Ia tidak mau Chanyeol tahu apapun tentang Baekhyun. Lagipula Baekhyun bukanlah seseorang yang menyenangkan untuk diingat.

“Apa dia.. Byun Baek Hyun?”

“Mwo?”

Lidah Sehun kelu seketika. “Kau tahu dari mana nama itu?”

“Tahu saja. Memang kenapa?”

“Tak perlu tahu tentang dia. Dia bukan orang yang dapat kau kenal”

Chanyeol mengangguk patuh. Lalu menghembuskan nafasnya. “Kris hyung juga mengatakan hal itu padaku tempo hari”

Chanyeol mendapati wajah penasaran Sehun lalu tersenyum manis. “Dia bilang kalau aku bertemu dengan seseorang bernama Baekhyun aku harus menjauh dan menghindar darinya”

Sehun menghela nafasnya lega. Chanyeol masih tersenyum dan masih setia menatap manik Sehun dalam.

“Aku tak tahu apa yang kalian sembunyikan. Aku juga tak ingin tahu” ucap Chanyeol membuat Sehun tersenyum dan mengacak rambut Chanyeol lembut.

“Tapi Sehun, sebuah bangkai yang dikubur nantinya akan berbau juga”

Sehun menghentikan tangannya yang mengacak rambut Chanyeol.

“Sekuat apapun kau menutupinya, aku pasti akan mengetahuinya nanti. Mungkin bukan kau atau Kris hyung yang akan bercerita. Siapa yang tahu aku akan mendapatkan jawabannya dari Baekhyun sendiri”

Sehun masih memasang wajah terkejutnya. Sampai Chanyeol mendekat dan mengecup pipi Sehun sayang.

“Aku ke supermarket dulu. Aku akan cepat kembali”

Dan hanya gumaman yang diberikan Sehun. membuat Chanyeol mengangguk dan segera menarik mantelnya dan keluar meninggalkkan kamar hotelnya.

.

.

.

“Ah, kurasa ramyeon rasa udang pasti enak” ucap Chanyeol dan berjalan ke rak yang berisikan banyak ramyeon. Mengambil setidaknya dua ramyeon.
Ia lalu mendorong trolinya kearah ayam, ikan, dan sayuran. Ia mau memasak. Kalau dipikir-pikir. Ia sepertinya tidak pernah memasak untuk Sehun.

Lalu matanya menangkap seseorang yang kesulitan mengambil satu bumbu dirak atas. Ia berjalan mendekat dan mengambilkan bumbu itu. Dengan senyuman lebar memberikannya pada orang itu.

“Terima kasih” ucap orang itu membuat Chanyeol mengangguk. Chanyeol kemudian meninggalkan orang itu dan menuju kasir membayar barang belanjaan miliknya.

.

.

.

“Ah, yak! Kau! Kalau jalan lihat-lihat!”

Chanyeol tersenyum dan menuju seseorang yang jatuh dengan kantung belanja rusak itu. “Biar ku bantu” ucap Chanyeol membuat orang itu mengernyitkan keningnya.

“Kau membantuku mengambilkan bumbu tadi”

“Ya, dan sekarang membantumu memunguti barang belanjaanmu ditambah memberikanmu plastik baru”

Orang itu terkekeh dan bangkit dengan menggenggam barang belanjaannya yang sebagian besar adalah buah-buahan.
“Sepertinya ini takdir. Baiklah, ayo berkenalan”

Chanyeol mengangguk setuju. Ia mengulurkan tangannya dan disambut uluran tangan juga. Keduanya sama tersenyum.

“Namaku Byun Baekhyun”
Chanyeol mengerjapkan matanya. Baek.. Hyun?

“SE JOON-ah”

#tbc

Author gak sabar ngapdet... 😩
Comment yang banyak ya plisssss

Why Me? (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang