Entah harus berapa lama lagi aku melihat kalian bertengkar hebat, saling menyakiti satu sama lain. Bukan hanya kalian yang tersakiti, aku lebih sakit meski bukan aku yang terkena pukulan-pukulan itu. Jika kalian ingin tahu, sebenarnya batinku sangat tersiksa.
Seringkali aku bertindak sangat jahat, berdoa kepada Tuhan untuk memisahkan kalian. Maaf, hanya saja aku tidak ingin melihat kalian terus menerus saling menyakiti. Aku berpikir, ketika kalian berpisah semuanya akan menjadi lebih baik lagi tanpa ada teriakan penuh amarah dan tangisan penuh kepedihan.
Sebut saja aku anak durhaka yang untuk membahagiakan dan membebaskan diriku dari belenggu keributan orangtuaku, aku berdoa kepada Tuhan untuk memisahkan mereka. Tidak, kau salah. Ini demi kebahagiaan orangtuaku juga dan kebahagiaan setiap orang yang ada di dalam rumahku.
Aku mohon, bercerai saja ayah ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
A journey of Life
Non-FictionTentang anak broken home, Tentang apa yang mereka rasakan, Tentang mimpi mereka, Tentang luka, Tentang rindu, Tentang perjuangan, Tentang harapan.
