17. Doa yang Terkabul

9.2K 439 11
                                    

Hari keenam :

Dhella pov :

Jam menunjukan tepat pukul 5pagi,setelah selesai melaksanakan sholat subuh, aku keluar dari kamar dan menuju ruangan kerjaku yang melewati kamar yang ditempati oleh Bintang. Tidak sengaja kudengar suara yang berasal dari Bintang, dengan perlahan kudorong celah dari pintu kamar Bintang dan mengintipnya.

"ya Allah , bagaimana keadaan ibu dan ayah disana , apakah mereka baik baik saja ? , ya Allah tolong titipkan rasa rindu ini kepada kedua orang tuaku , aku sangat merindukan mereka . Ya Allah apakah Bintang masih bisa bersekolah ? Bintang ingin bersekolah tetapi Bintang harus mencari uang kemana ya Allah ? , diulang tahun Bintang pada hari ini Bintang hanya meminta agar Bintangbisa melanjutkan sekolah Bintang yang sempat tertunda ya Allah , kabulkanlah permintaan kecil Bintang ini ya Allah , amin " ucap Bintang .

Mendengar permintaan kecil dari Bintang itu menggugah hati Dhella, ia akan membicarakannya dengan Dika nantinya, dengan perlahan Dhella menutup kembali pintu kamar bintang dan menuju ruangan kerjanya.

###

April pov :

Sepertinya cuaca akan sangat cerah pada hari ini , aku membangunkan Dika yang masih terlelap dikasurnya.

"Dika !! ,kamu gak kerja ? " ucapku sambil membangunkan Dika .

"Kerja sayang " jawabnya namun matanya itu masih tertutup .

Oh tuhan susah sekali membangunkannya gerutu April pada Dika.

Ia menarik tanganku dan memelukku dengan erat.

"aku mau bangun tapi morning kiss dulu " ucap Dika .

"Ihh kamu belum jadi suami istri aja udah kayak gini apalagi ..." belum sempat aku menyelesaikan omonganku Dika sudah membungkam mulutku .

"Nanti kalau kita udah sah ya aku pasti minta jatah lah " ucap Dika sambil tersenyum dengan muka anehnya itu.

"Enggak !!" Ucap ku

"Lihat aja nanti " ucap Dika dengan senyum nakalnya itu.

"yaudah sekarang kamu mandi duluuu " ucapku .

"Gak mau , kiss dulu baru mandi " ucap Dika masih tetap pada pendiriannya .

Dengan sekilas aku mencium pipi Dika namun disela- sela itu handphone milik Dika berbunyi.

"ahh siapa sih!! Masih pagi lohhh" Ucap dika sambil mengeluarkan handphonenya .

Aku mencubitnya dan ia meringis kesakitan, setelah kupelototi ia menganggkat telepon tersebut .

"halo Dhel ada apa ?" jawab Dika .

"kak bisa ke cafe biasa kak , ada sesuatu yang Dhella mau ngomongin sama kakak penting !! , oh iya kak ajak aja kak April , nanti Dhella yang anterin kak April pulang  nanti kakak langsung kerja aja" ucap Dhella .

"hmm ok , kakak siap siap dulu , satu jam lagi kakak kesana " ucap Dika .

Dika pun memutuskan telepon tersebut .

"Dhella ?" tebakku.

"Iya Dhella yang nelpon , oh iya kita sarapan di luar aja ya , Dhella mau bicara sama aku , kamu ikut juga ya " ucap Dika .

"ok aku siap siap dulu" ucapku sambil berdiri .

"kamu gak mau mandi berdua ? Biar lebih cepet kita kesana ? " ucap Dika dengan wajah anehnya itu.

Aku berjalan ke arahnya dan mencubitnya .

"dasar om om mesum !!! " ucapku.

"apa kamu ngatain aku om om mesum !!!" Ucapnya tidak terima .

I Love You, Mr Police Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang