part 11 - THE WEDDING

2.4K 201 42
                                    

****

Matahari sudah tampak lebih terang pagi ini. Jam sudah menunjukkan pukul tujuh. Alia masih berada di kamarnya. Naina hanya menarik nafas dalam, sungguh dia tidak ingin hubungannya membruruk dengan adiknya.

"Jangan pernah permainkan dia kak. Dia sangat mencintaimu. Apa hakku membuat kalian berpisah?" Alia berdiri di belakang Naina yang tengah mematung menatap keluar jendela.

"Aku tidak mempermainkannya. Aku hanya tidak ingin adikku membenciku, memusuhiku," jawab Naina.

"Sekarang sudah jam tujuh. Aku sudah tidak bisa membatalkan semuanya, aku kesiangan. Lanjutkan apa yang seharusnya terjadi," isaknya, "aku akan membelamu jika orang-orang membully-mu di sosmed," lanjutnya dengan memeluk Naina, "karena kau kakakku. Lebih utama dari apapun."

"Tidak tidak!" Naina merengkuh pundak adiknya, "Cukup abaikan mereka. Lagipula tidak akan ada yang tahu pernikahan ini. Mungkin akan diketahui, tapi tidak dalam waktu dekat ini." Naina mengelus kepala adiknya dengan penuh kasih sayang.

"Apa kakak benar-benar mencintainya? Atau hanya karena dia terus menerus mengejar kakak? Rade bilang, Prince yang mengejarmu."

"Entahlah, tapi aku cemburu saat melihatnya dicium oleh Renuka. Tapi, cinta yang sesungguhnya akan datang seiring kebersamaan dalam pernikahan kami. Kau harus mendoakan kami. Oke." Naina tersenyum.

Alia mengangguk dan memeluk kakaknya, "Maafkan aku. Sempat membuatmu galau."

"Tidak. Aku yang harus minta maaf. Telah merebut Prince-mu. Tapi dia Veerku," canda Naina.

Alia tertawa sambil memeluk kakaknya, tapi airmatanya terus menetes meski dia terus mengusapnya.

***

Pernikahan Prince dan Naina memang sedikit mengejutkan untuk keluarga besar Prince, maupun keluarga Naina. Apalagi harus disembunyikan dari media. Itu membuat mereka keberatan. Bagaimanapun, ini sebuah berita kebahagiaan.

"Setidaknya tetap umumkan pernikahan kalian. Meski tidak harus mengundang media. Atau adakan pesta kecil-kecilan untuk teman dekat," ujar salah satu kerabat Prince.

"Masalahnya calon istri Prince itu sangat pemalu, dia juga tidak suka hingar bingar gemerlap bollywood. Jadi, kami hanya ingin menghargai dia saja. Apalagi Prince sangat mencintainya. rela melakukan apapun demi wanita itu. Bahkan hampir menghancurkan karirnya, dengan kabur dari premier filmnya sendiri," jawab ibu Prince.

"Tapi tetap saja, itu tidak baik," ujar pamannya itu.

Prince menggaruk dagunya, lalu tersenyum, "Aku akan umumkan telah menikah, tapi mungkin tidak menyebutkan nama istriku, dan tidak memamerkan fotonya. Biarkan media yang mencari-cari sendiri. Itu juga usaha mendapatkan uang kan bagi mereka," jawabnya enteng.

"Terserah kau lah nak." Pamannya pasrah.

Prince menghubungi Naina, dan memberitahu saran pamannya. Naina sempat ragu dan galau.

"Tenang saja, kau tidak akan dilacak siapapun. Hanya orang-orang dekat yang akan tahu. Dan mereka akan tutup mulut. Itu sudah lumrah di industri ini." Bujuk Prince.

"Ok, terserah kau saja," balas Naina.

"Ngomong-ngomong, apa kau merindukanku?" tanya Prince mesra. Dia baru pulang dari syuting film di London, selama lima hari.

"Tentu saja," jwab Naina singkat.

"Aku akan kesana." Prince bersemangat.

"Tidak. Lama-lama tetanggaku bisa menemukanmu. Biar aku kesana. Bagaimana?" tanya Naina.

STUPID IDOL!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang