Episode 1: The Chance

29.5K 1.6K 67
                                    

"I hate you, Jeon Jungkook!"


Lagi-lagi aku mengerang kesal saat ia memberikan peringatan kepadaku untuk tidak ke mana pun saat ia pergi bertugas.

Ya, Pria tampan yang selama ini bersamaku adalah seorang kepala polisi. Aku tahu itu semua untuk kebaikanku tapi apa aku harus selalu berdiam diri tanpa bersosialisasi di luar. Mungkin aku akan benar-benar menjadi gila karena peraturannya.

Aku membenamkan wajahku pada bantal. Menutupi seribu kemungkinan bahwa ia akan datang dan lagi-lagi memberikan segala bualannya agar aku menuruti semua apa yang ia inginkan. Aku membenci hal itu.

Aku menggeliat saat merasakan tubuhku sedang di peluk dengan posesif hingga membuatku berbalik. Ia tersenyum menatapku penuh arti.

"Maafkan aku sayang soal yang tadi. Aku benar-benar hilang kendali, " ujarnya lembut sembari mencium pipiku sekilas.

Ia sangat tahu kelemahanku, pelukannya. Tanpa menjawab apa pun aku segera menenggelamkan kepalaku pada dada bidangnya. Menghirup aroma maskulin yang menguar dari tubuhnya yang kuyakini ia baru saja mandi.

Matahari mulai silau bersama cahayanya yang tampak membias membuat kaca bening tersebut tampak berwarna-warni.

Aku meraba tempat tidur di sebelahku. Lagi-lagi kosong. Sepersedetik kemudian bulir bening muncul dari pelupuk mataku.

Sejujurnya aku ingin bangun setiap pagi melihat Jungkook di sebelahku, memberikan morning kiss , membuatkannya sarapan. Tapi itu semua seperti mimpi di siang bolong. Bak pungguk merindukan bulan.

Kenapa aku harus jatuh cinta padamu Jungkook?

Aku selalu bertanya tanya teringat kejadian 5 tahun lalu. Kau mengubah segalanya dalam waktu kurang dari satu jam dan membawaku ke dalam duniamu untuk seumur hidup.

Semua itu berawal dari sebuah kisah yang sulit untuk di jelaskan. Ya, itu yang kupikirkan.

...

Flashback of Story

Sosok mungil itu berusaha keras menstater mobil sport miliknya. Namun nihil tak ada perubahan sama sekali. Ia mengambil ponselnya untuk menghubungi siapa pun yang di anggapnya bisa membantu.

"SHIT!" Ia kesal. Eunhye memukul setir mobil dengan kasar, tiba- tiba saja ia kehilangan sinyal.
Menghela nafas kasar, mau tak mau ia harus memeriksa mesin mobilnya. Meski ia harus mengorbankan tangannya kotor dan perjalanannya menuju pesta sahabatnya terlambat.

Dengan penerangan handphone yang terbatas, ia berusaha mencari kesalahan pada mobilnya. Tangannya lihai mengutak-atik mesin mobil tersebut hingga akhirnya ia mengetahui bahwa mobil tersebut kehabisan air karburator.

"Oh God, ke mana aku harus mencari air karburator di tempat seperti ini?" Eunhye tampak putus asa sembari mengelap keringat yang bercucuran di wajahnya.

"Geure, lebih baik aku segera mencari bantuan sebelum pesta SoEun berakhir." Ia segera menutup jok mesin mobilnya dan bergegas mengambil tas tangan.

Namun belum tiba-tiba saja, seperti seekor kelinci yang lemah. Tubuhnya limbung begitu saja saat sebuah benda tumpul mendarat mulus tepat di kepala belakangnya. Sekilas ia merasakan sakit yang amat pada kepala belakangnya. Hingga pada akhirnya merasakan kegelapan melingkupi dirinya.

Matanya mulai mengerjap, irisnya mencoba membiaskan cahaya dari silaunya sinar matahari yang masuk melalu celah rumah tua tersebut. Ia merasakan tubuhnya sakit lantaran ketika ia bangun , tubuhnya di ikat seutas tali dan mulutnya di lakban dengan erat.

Protective Husband ❌ Jungkook On viuen les histories. Descobreix ara