"Mulai hari ini kita PUTUS!" teriak seorang cewek pada cowok di hadapannya itu.
"What? Putus? Lo mau buat harga diri gue jatuh?" tanya cowok itu tak percaya.
Cewek itu langsung pergi begitu saja dari hadapan cowok itu tanpa menghiraukan panggilan sang cowok.
"Cewek sialan," umpat cowok itu kesal.
Dengan emosi, sang cowok meninggalkan tempat laknat itu. Dan tempat itu masuk ke dalam list sebagai tempat yang ia benci.
Selama di perjalanan ia masih terus mengumpat dan menyumpah serapahi si cewek yang telah memutuskannya tadi. Dia tak pernah sekalipun diputuskan. Biasanya dia yang memutuskan.
Hingga dering teleponnya membuatnya semakin emosi. Dengan perasaan kesal, ia merogoh saku celananya tempat ia menyimpan benda pipih itu. Ia melihat nama yang tertera pada layar ponselnya itu. Dan dia segera menggeser tombol hijau dan menempelkan pada telinganya.
"Halo?" sapanya pada orang yang menelponnya itu.
"Halo. Vinno, kamu dimana? Cepat pulang!"
Tut...tut... Hanya itu yang ia dengar, dan dia belum sempat bicara selain kata "halo".
Vinno mendengus kesal sambil menaruh kembali ponselnya di saku celananya.
"Agrhh... Mama nggak peka!" Lagi-lagi ia mengomel sendiri.
***
Vinno baru melangkahkan kakinya ke dalam rumah itu langsung mendapat semburan dari sang mama.
"Vinno! Lama banget sih. Dari mana aja kamu?" Mendengar ocehan mamanya itu membuat Vinno mendengus kesal. "Vinno! Jawab mama!"
"Isshh.... Mama nggak peka banget sih. Vinno itu lagi patah hati, ma. Jangan diomelin terus napa?" ujarnya dengan nada kesal yang malah membuat mamanya terkikik geli.
"Putus? Diputusin? Hahaha.... Mama nggak nyangka seorang Galvinno Agara Karvin bisa patah hati." Vinno semakin kesal dengan ledekan mamanya.
"Udah ah, Vinno mau ke kamar aja." Setelah mengucapkan itu Vinno langsung meninggalkan mamanya yang sedang mentertawakannya.
Vinno berjalan menuju ke arah tangga, namun belum sempat sampai di undakan tangga langkahnya tiba-tiba terhenti. Matanya melotot tak percaya. Setelah sadar, ia segera menyunggingkan senyum lebar.
"Vanno! Lo pulang?" pekiknya senang.
Vanno hanya merespon dengan menaikkan sebelah alisnya. Hal itu membuat Vinno lagi-lagi mendengus. Vanno melihat kelakuan saudara kembarnya itu hanya tersenyum miring.
"Lo lagi liburan ya?" tanya Vinno. Dan dijawab gelengan oleh Vanno. "Terus? Kenapa lo pulang?"
"Nggak boleh?" Bukannya menjawab ia malah kembali bertanya dengan nada dinginnya.
"Ya nggak gitu juga. Maksud gue lo kenapa pulang?" tanya Vinno gemas.
"Pindah." jawab saudara kembarnya itu singkat.
***
Yeay cerita baru.
Semoga suka.
Jangan lupa vomment!
Semoga banyak yang tertarik,
Tbc
YOU ARE READING
Heart Hacker [Complete]
Teen FictionSaat sebuah rasa menyapa. Membuat alur yang telah diciptakan hancur seketika. Karena alur Tuhan dengan nama garis takdir telah bermain lebih cepat. Karena kuasa Tuhan tetaplah menjadi pemenang atas segalanya. Pada akhirnya, alur yang dibuat man...
![Heart Hacker [Complete]](https://img.wattpad.com/cover/83041939-64-k135706.jpg)