8. Masa lalu

Mulai dari awal
                                    

"hmm aku ke kamar ya " ucapku gugup entah kenapa ahkir ahkir ini aku sering kali merasa gugup jika Dika berada disampingku .

Aku berjalan mendekati pintu keluar , tiba tiba Dika menarik tanganku dan ia mencium bibirku dengan perlahan lahan . Aku memejamkan mataku dan berusaha menikmatinya .

Aku jadi teringat saat ia mengambil ciuman pertamaku di kamarku .

Ahkirnya ia melepaskan bibirnya dari bibirku . Ahh kenapa aku menikmatinya gerutuku dalam hati . Aku berlari menuju kamarku dan menarik selimut dan tidak ingin memikirkan hal hal yang membuatku gugup tak karuan.

Sudah jam 12 malam tapi aku belum juga tertidur , aku masih mengingat kejadian tadi . Tidak lama kemudian hujan turun deras , disusul dengan bunyi petir yang membuatku takut .

Aku berlari menuju kamar Dika . Dan tidur disampingnya .

"Kamu belum tidur ? " tanyanya

Mampus ucapku dalam hati dan  ia menghadapkan tubuhnya ke arahku . Batinku dalam hati .

"belum , aku takut petir" ucapku dengan polos .

"yaudah tidur sama aku aja " ucapnya dengan santai

"tapiii..." belum selesai aku menyelesaikan omonganku ia sudah memotongnya

"kan aku udah bilang sama kamu aku gak bakalan ngapa ngapain kamu sebelum ada kata halal diantara kita ."

Aku terdiam mendengar perkataan Dika , ia hanya memeluk pinggangku , aku merasa nyaman ketika berada di sampingnya . Dan kami pun terlelap .

####

Hari ketiga

Aku sengaja bangun lebih awal dari biasanya , aku sadar semalam aku tidur dengannya , ia masih terlelap disampingku . Aku hanya mengelus rambutnya perlahan lahan , aku memperhatikan wajahnya , dan berkata dalam hatiku .

"Oh tuhan kenapa aku bisa jatuh cinta dengan mahkluk mu yang satu ini " batinku dalam hati .

Lalu aku membuka tirai jendela , ternyata keadaan cuaca masih sama , hujan masih membasahi kota Jakarta .

Aku bergegas menuju dapur , karena cuaca diluar dingin aku sengaja memasak sup jagung untuk sarapan kali ini . Setelah setengah jam memasak ahkirnya jadi .

Saat aku menyajikan sup di atas meja makan tiba tiba Dika memelukku .

"enak banget sih baunya , masak apa calon istriku ?" ia mengeratkan pelukannya .

"Ihh kamu ini hobbynya ngagetin aku mulu " ucapku .

"ya kan aku mau meluk kamu , gak boleh ya , kalau gak boleh yaudah aku cium kamu aja sini " ucapnya tersenyum

"ehhh , peluk aja gak papa " ucapku dengan gugup .

" kamu ......" belum sempat Dika menyelesaikan omongannya tiba tiba ada seseorang yang menekan bell , dan berarti itu ada tamu yang datang .

Aku segera pergi mendekati pintu tetapi dika menahanku .

"biar aku aja , kamu siapin aja sarapannya di dapur " ia tersenyum dan berjalan mendekati pintu .

I Love You, Mr Police Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang