Indirect Medicine of Missing

59 5 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayah..." Sakura memanggil pelan. Ayahnya masih terdiam dalam pikiran dan tatapannya. Kaze merima tatapan itu dengan senyum tertunduk dan mata berkaca-kaca.

"Ayah...!" Sakura mendongak dan memanggil lebih keras hingga menembus kesadaran ayahnya. Ayahnya sesegera itu pula menampakkan bahwa tak ada yang salah.

"Oh, Putriku...kau... baik-baik saja?" ayah Sakura tersenyum dan menatapnya.

"Tentu. Aku sangat baik." Sakura berujar senang. "Oh ya, Ayah...aku memiliki seseorang yang ingin ku kenalkan pada ayah..."

"Oh ya....?"

"Kaze kemarilah!"

"Sakura, kau sangat tidak sopan untuk hanya memanggilnya dengan nama dan tanpa penghormatan."

"Tapi, ayah yang bilang padaku, kan, kalau dua orang yang sudah sangat dekat bisa saling memanggil nama saja?" semua yang ada di tempat itu terperangah, terlebih Kaze, Hyuga, dan ayah Sakura.

"Kenapa ayah memasang wajah seperti itu? Bukankah harusnya ayah senang jika orang yang dekat denganku bertambah?" Sakura tersenyum lebar merasa benar dengan wajah lembutnya.

"No-na..."

"Ha...ha...ha... kau benar, harusnya ayah senang!" sahut ayahnya kemudian terbawa senyum indah di wajah jelita putrinya.

"Kaze...kemarilah!" Sakura kembali meminta Kaze untuk mendekat ke arah ayahnya. Kaze segera menghampiri. "Ayah, kenalkan, ini Kaze. Dia...dia..."

"Dia teman baru Nona Sakura." Hyuga menyahut cepat.

"Oh, kalian teman baru?"

"Begitulah, Paman." Kaze tersenyum tipis dan sedikit merunduk.

"Kau memiliki mata yang bagus, Kaze."

"Huh...?"

"Bolehkah aku memelukmu?" semua yang mendengar permintaan tiba-tiba ini terkejut heran, terutama Kaze, apa yang sebenarnya... pikirannya yang masih mencerna dengan mulut yang masih belum sempat menjawab itu tiba-tiba dikagetkan dengan pelukan yang tak menunggu persetujuannya. Semua orang yang ada di sana terperangah dan bertanya-tanya. Kaze terdiam dengan matanya yang berkaca-kaca. Hangat. Itulah yang jelas ia rasakan. Sesuatu yang telah lama hilang dan sangat ia rindukan. Air matanya menetes membasahi pipinya yang halus. Dan hal lain yang jelas ia rasakan adalah basahnya pundaknya oleh setetes air. Kenapa? Kenapa ayah Sakura memelukku seperti ini dan menangis?

*****

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sakura Yuki to Kaze HyugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang