13%

5.6K 401 31
                                    

maaf. saya minta maaf karena telat up datenya. :( banyak banget halangan buat saya nulis. TT^TT 

mulai dari tugas magang, magang, lalu suasana hati yang lebih buruk akhir-akhir minggu ini. menguras emosi. jadi alhasil, nulisnya molor. maaf. saya benar-benar minta maaf.

Happy Reading~~

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Aku membuka mataku perlahan. Dan menatap wajah tegas yang ada di hadapanku, tengah memelukku dengan erat. Seperti enggan melepasnya. Aku tersenyum dalam diam. Lalu aku susuri setiap inci wajah pak Andre. Aku begitu bahagia. Karena saat aku membuka mata, sosok damai pak Andrelah yang aku lihat pertama kali.

"Terpesona, Heum?" sontak aku kaget saat suara berat dan serak, ciri khas orang baru bangun tidur itu terdengar. Kelopak mata itu kini terbuka dan menampilkan iris mata coklat gelap yang jernih. Sontak wajahku terasa menghangat melihatnya yang tengah menatapku dengan intens. "Apa kau tengah menggodaku?"

Aku menggeleng dengan cepat. Lalu berusaha keluar dari rengkuhan pak Andre. "Pa-pak Andre...a-aku..."

"Mau kemana kamu pagi-pagi gini?"

"Ini sudah bukan pagi!! Ini sudah siang pak Andre!!! Lihatlah jam di samping nakasmu itu!!" ucapku tak percaya bagaimana jam 11 siang dia anggap siang.

"Bagiku ini masih pagi." Ucapnya dengan memeluk pinggangku yang masih terasa sakit.

Mengingat pinggang, mengingatkanku atas kejadian kemarin. Dan itu kembali membuat wajahku memerah memanas. Oh, shit! Wajahku panas. "Apa kau ingin menggodaku, Adan?" aku menoleh pada pak Andre yang kini sudahmelumat bibir kecilku. Alhasil, aku mencoba membalasnya. Memautkan lidahku dengan lidahnya.

"Bagaimana kalau kita mulai ronde selanjutnya." Ucap pak Andre serak di samping telingaku pasca kami ciuman. Dengan cepat aku memukul pundaknya keras.

"Tidak! Tidak taukah pinggangku rasanya remuk redam sekarang?! Kau sudah melakukannya berkali-kali kemarin." Ucapku dan berusaha melepaskan diri dari cengkraman orang mesum macam pak Andre. Aku tak percaya bahwa pak Andre semesum ini.

"Aku tak akan pernah puas bila bersamamu, Adan. ayolah."

"Berhentilah merajuk pak Andre!" dan aku terjatuh saat menuruni kasur. Sumpah demi apapun pinggangku rasanya sakit sekali. "Ukkkhh...kalau tau sesakit ini, aku tak melakukannya semalam." Ucapku pada diri sendiri. Sungguh benarkata orang, menyesal ada di belakang.

Pak Andre mendatangiku dan menggendongku ala perempuan. "Kau tak apa? Apa masih sakit?" ucapnya dengan nada cemas. Aku menghela nafas.

"Tak apa. Memang masih sakit. Tapi nanti tidak."

Setelah itu aku di dudukkan di bathtub. Dan pak Andre menyalakan air hangat untkku. "Well, melihatmu tak berdaya tanpa sehelai benangpun sekarang membuatku bergairah." Dengan cepat aku mendongak dengan wajahku yang memanas. "Heum. Kamu seksi."

Dia memajukan wajahnya mendekat padaku, menjilat bibir merah alamiku. Dan dengan perlakuannya sukses membuatku merinding. Tanpa aku sadari aku mendesah dalam ciumannya yang memabukkan. Tanganku bergeriliya meraba tubuhnya. Pikiran dan juga hatiku tak pernah sejalan. Walau pikiranku selalu menolak perlakuannya, tapi hatiku menginginkannya.

[2]Between of Shadow (MxBxB) (Yaoi)Where stories live. Discover now