9 - Mr. Lukasiewicz

1.7K 91 5
                                    


Yang Takkan Lekang Oleh Waktu 9

Mr. Lukasiewicz

Italic untuk flashback.


Masa SMA adalah masa-masa menyenangkan untuk trio Ify-Pricilla-Sivia. Ketiganya diterima di salah satu SMA Swasta yang sangat bergengsi. Apalagi Pricilla menjadi peserta test dengan nilai tertinggi. Sedangkan Ify dan Sivia lolos menggunakan test bakat dan minat. Ify dengan kemampuan bernyanyi jazz dan bermain piano, dan Sivia dengan kemampuan akting, mendesain busana, dan melawak.

"Fy, itu kakak lo!" Sivia menunjuk salah satu gadis yang tampil di penutupan MOS. Gadis itu memainkan gitar dan bernyanyi secara akustik.

"Zevana Andalusia Ritma..." kata Pricilla dengan nada menggoda. "Uw Fy, orangtua lo unik ya kalau ngasih nama. Ritma, Melodi, Nada. Keluarga musik banget nih?"

"Gapapa lah Pris, nama udah bagus banget gini." Ify mengibaskan rambutnya dengan gaya songong. Kedua sahabatnya tertawa.

"Ceweeeeekk~" tahu-tahu, ada laki-laki yang memanggil mereka dengan nada mengejek. Ketiganya menoleh dan mendapati seorang lelaki dengan jas ekskul jurnalis dan seorang lelaki oriental. Si lelaki jurnalis mendekati Pricilla dan yang oriental mendekati Sivia.

"Hai, saya Goldi Fian Senna, kelas 12 IPA. Ketua ekskul Jurnalis. Kamu siapa? Rapunzel berambut hitam-kah?"

Pricilla cemberut, merasa diejek karena rambutnya yang sangat panjang. Tidak sepanjang Rapunzel sih.

"Hei, jangan ngambek. Rambutmu bagus kok, cantik sekali seperti tuan puteri. Namamu siapa?"

"E-Elizabeth Pricilla."

"Wow, Queen Elizabeth? Ini keturunan Ratu Elizabeth?"

Pricilla mendadak tersipu malu.

"Bagaimana kalau saya antar kamu melihat mading sekolah ini? Belum lihat kan? Saya biasa menempel berita terkini di mading sekolah, dan sebulan sekali ikut menerbitkan majalah sekolah. Kamu mau lihat?"

"Mau kak. Kebetulan saya penggemar karya tulis, entah fiksi atau non fiksi."

"Beneran nih? Wah, kita bisa jadi teman yang baik! Saya kebetulan suka sekali menulis artikel! Kau mau baca?"

Dan akhirnya, Pricilla dan Goldi pergi menuju mading sekolah.

"Hei, nama lo siapa?" tanya si cowok oriental kepada Sivia.

"Gue Nakagawa Sivia. Setengah Jepang, setengah Indonesia."

"Wah masa? Bahasa Indonesianya lancar banget sih? Dan Jepang ya... negara penjajah Korea tuh!"

"Ya terus?" tanya Sivia kesal.

"Gue Kim Alvin. Gue lahirnya di Gangnam."

"Siapa nanya? Songong amat lo lahir di Gangnam." Sivia mulai sewot, lalu pergi meninggalkan Alvin yang terus mengikutinya. Tinggallah Ify merana sendirian.

Tahu-tahu, seorang pemuda dengan rambut agak gondrong mendekati Ify.

"Hai, kelas 10 juga?" tanya pemuda itu.

"Iya. Kamu juga?"

"Iya. Aku kelas 10-3. Kamu?"

"Aku kelas 10-4. Nama kamu siapa?" Ify mengulurkan tangannya.

"Raynald. Raynald Lukasiewicz. Panggil aja Ray. Kamu?"

Kening Ify berkerut mendengar nama yang sulit itu.

Yang Takkan Lekang Oleh WaktuWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu