Dan perhatian Katrina teralihkan saat melihat perempuan yang sedang menggendong anak kecil berdiri di depan butik.
Tidak mungkin! Jadi dia telah kembali batin Katrina.
Dan anak itu. . . .
Katrina berjalan hingga mendekat ke pintu butik, ia mengerjapkan matanya berulang kali. Anak itu bukankah anak yang Satria bawa saat acara ulang tahun Aqilla? Katrina benar-benar kaget, tak percaya dengan apa yang dia lihat.
Tapi anak itu kan anaknya... Katrina mencoba mengingat nama perempuan yang datang bersama Satria. Aduh siapa ya namanya batin Katrina.
Kenapa anak itu bisa bersama Ayasha?
Katrina mengedarkan pandangannya ke sekitar Ayasha, tidak terlihat ibu dari anak itu di dekat mereka.
Berbagai pertanyaan bermunculan di kepala Katrina, tidak mungkin tidak mungkin! Katrina menggelengkan kepalanya.
"Maaf ibu apa ada yang lain?" pegawai butik yang melayani Katrina menyadarkannya dari lamunan.
"Tidak" Katrina berjalan cepat ke meja kasir lalu menyerahkan kartu debitnya.
"Hanya ini saja bu?" tanya petugas kasir dengan sopan.
"Iya.. cepatlah! Saya ada urusan lain" jawab Katrina.
Petugas kasir pun langsung memprosesnya tanpa berbicara lagi, ia mengembalikan kartu debit Katrina dan menyerahkan barang belanjaan Katrina yang sudah di package dengan cantik.
Katrina langsung mengambil kantung belanjaannya dan berlari keluar butik, matanya mencari perempuan dan anak kecil itu. Namun ia tak menemukannya.
Flashback end . . .
Tapi apa yang harus ku katakan ke Satria? Aku melihat perempuan itu dengan anak yang datang bersamanya ke bogor? Apa tidak aneh? Nanti Satria berpikir aku berbohong lagi Katrina terus berbicara di dalam hati.
Perempuan itu begitu dekat, masa iya Satria belum bertemu dengannya. Satria pasti sudah bertemu, haduh aku harus bagaimana? Kenapa Satria terasa semakin jauh, kalau Satria sudah bertemu dengannya harapanku untuk bersama Satria tentu saja hilang Katrina masih terus berbicara dengan dirinya sendiri tidak memperdulikan pintu lift yang sudah terbuka dan kembali menutup.
DU LÄSER
DIA (BANYAK DIHAPUS)
Romantik"Dia adalah sekretaris Dirjen yang aku kenal saat acara penandatanganan kesepakatan kerjasama antara perusahaanku dengan Kementerian tempatnya bekerja dan karenanya hidupku tidak lagi sama." - Rahadhi Satria "Hidupku baik-baik saja sebelum kemuncula...
bag 24
Börja om från början
