Part 33

1.9K 107 1
                                    

Pangeran Richard sangat bahagia, karena hubungannya dengan putri Courtney sudah disetujui oleh ayahnya. Sekarang pangeran Richard sedang mencari cara untuk bisa merebut kembali istana langit, karena jika istana langit bisa direbut kembali, maka dia dan putri Courtney bisa menikah.

"Putri, maafkan ucapan ayahku tadi. Dia tidak bermaksud untuk mengatakan itu padamu" Ucap pangeran Richard.

"Apa yang diucapkan ayahmu itu benar. Seorang pangeran memang seharusnya menikah dengan seorang putri" Ucap putri Courtney dengan wajah yang sedih"

"Iya, itu emang benar"

"Apa? Yasudah, menikah saja sana dengan seorang putri!" Ucap putri Courtney kesal.

"Iya aku akan menikah dengan seorang putri"

"A..apa?"

"Hahaha" Pangeran Richard tidak bisa menahan tawanya lagi, saat melihat ekspresi wajah putri Courtney yang semakin kesal.

"Kau tertawa? Apa kau pikir ini lucu?" Tanya putri Courtney marah.

"Hahah. I..iya maafkan aku" Ucap pangeran Richard yang masih saja tertawa. Melihat pangeran Richard yang terus saja tertawa, membuat putri Courtney sangat kesal dan ingin pergi.

"Tunggu-tunggu!" Ucap pangeran Richard sembari menggenggam pergelangan tangan putri Courtney yang ingin pergi.

"Maaf karena membuat mu kesal. Aku hanya ingin memberitahu mu, kalau ayahku telah memberi izin untuk kita menikah"

"Benarkah?" Ekspresi wajah putri Courtney yang tadinya sangat kesal berubah menjadi sangat senang.

"Ya tentu saja be..." Pangeran Richard menggantung kata-katanya.

"Bercanda" Lanjut pangeran Richard lagi.

"Nggak lucu!" Ucap putri Courtney yang kembali kesal.

"Hahaha. Maaf-maaf! Sekarang aku ingin bicara serius. Tapi sebelumnya aku mau bertanya! Apakah kau mau menikah dengan ku?"

"Tapi ayahmu..."

"Kau tidak perlu memperdulikan yang lain! Kau hanya perlu menjawab pertanyaan ku! Apakah kau mau menikah dengan ku?"

"Iya! Aku mau!" Ucap putri Courtney yakin. Dan saat itu pangeran Richard langsung memeluk putri Courtney.

"Terimakasih! Aku sangat mencintaimu" Ucap pangeran Richard.

"Aku juga" Balas putri Courtney. Didanau yang sangat indah itu, pangeran Richard menanyakan hal yang sangat ingin didengar oleh putri Courtney, yaitu 'apakah kau mau menikah denganku?'.

....

Sudah tiga hari putri Courtney belum mendengar kabar tentang kakaknya. Putri Courtney jadi sangat khawatir. Dia takut terjadi sesuatu dengan kakaknya.

"Kau sedang memikirkan apa?" Tanya Cedric yang menghampiri putri Courtney.

"Ah. Kau membuatku terkejut"

"Apa yang sedang kau pikirkan, hingga kau tidak menyadari kedatanganku?"

"Kakakku. Aku sedang memikirkan keadaan kakak ku. Dimana dia sekarang? Apa dia baik-baik saja? Pertanyaan-pertanyaan itu selalu muncul dipikiranku setiap saat."

"Apa kau mau bertemu dengan kakakmu?"

"Tentu saja aku sangat mau. Tapi aku tidak tau sekarang dia ada dimana"

"Ayo ikut aku kesuatu tempat!" Ucap Cedric sembari menarik tangan putri Courtney untuk mengikutinya.

"Tapi kita mau kemana? Cedric kau mau membawaku kemana?"

"Ketempat yang akan membuatmu senang" Tanpa bertanya lagi, putri Courtney mengikuti Cedric.

....

Putri Courtney dan Cedric telah sampai disuatu tempat. Dan saat itu betapa terkejutnya putri Courtney saat melihat seseorang yang ingin sekali ditemuinya.

"Kakak" Ucap putri Courtney menangis dan langsung berlari memeluk kakaknya.

"Apa kakak baik-baik saja?" Tanya putri Courtney setelah melepaskan pelukkannya.

"Iya, kakak baik-baik saja. Maaf karena telah membuat putri khawatir!"

"Tidak! Aku tidak akan memaafkan kakak! Kenapa kakak tidak menemuiku? Apa kakak tau bagaimana khawatirnya aku memikirkan keadaan kakak? Kakak jahat! Kakak tidak peduli dengan ku"

"Maafkan kakak! Kakak hanya tidak mau kau melihat keadaan kakak waktu itu. Kakak juga tidak mau membuatmu jadi khawatir"

"Kalau kakak tidak mau membuatku khawatir, maka ikutlah dengan ku! Kita tinggal bersama dirumah Cedric"

"Tidak putri. Kakak harus pergi kesuatu tempat"

"Kemana?"

"Ada seseorang yang harus kakak temui"

"Untuk apa kakak menemui orang itu?"

"Karena orang itu tau bagaimana cara membunuh Wildark" Cedric yang mendengar hal itu begitu terkejut.

"Lalu siapa orang itu kak?"

"Ntahlah. Sebelum ayah meninggal, ayah menyuruh kakak untuk menemui orang itu dibumi. Ayah tidak memberitahu siapa orang itu. Ayah hanya mengatakan jika orang itu mau bertemu dengan kita, maka kita bisa bertemu dengan orang itu"

"Jika tidak?"

"Maka kakak akan membuat orang itu mau menemui kakak"

"Tapi bagaimana bisa kakak membuat orang itu mau menemui kakak, jika kakak sendiri tidak tau siapa orang itu?"

"sepertinya sekarang kakak tau siapa orang itu"

"Apa?siapa?"

"Apa putri ingat kalau setiap minggu ayah akan pergi kebumi untuk menemui seseorang? Saat itu kakak pernah menemani ayah pergi kesebuah taman bermain. Disana ayah bertemu dengan seseorang. Kakak berfikir kalau orang itulah yang ayah maksud"

"Jadi sekarang apa yang kakak mau lakukan?"

"Kakak akan pergi ketaman bermain itu. Kakak harus secepatnya bertemu dengan orang itu. Hanya dengan begitu kita tau cara membunuh Wildark. Dan juga dapat membebaskan ibu dan kathleen secepatnya"

....

Pangeran Anthony pergi kesebuah taman bermain yang berada dikeramaian manusia. Tetapi, pangeran Anthony tidak melihat orang itu ada ditaman bermain saat itu.

"Kakak bisakah kau membantuku membukakan cat air ini?" Seseorang gadis kecil tiba-tiba memegang tangan pangeran Anthony untuk meminta tolong membukakan cat airnya.

"Ah. Tentu!" Pangeran Anthony berjongkok untuk menyamai posisinya dengan gadis kecil itu.

"Siapa nama mu cantik?"

"Nama ku Salsa!"

"Salsa ya. Ini cat airnya, jangan sampai tumpah ya!"

"Iya kak, terimakasih!"

"Emm apakah kakak boleh bertanya?" Salsa menjawab dengan anggukkan dan senyuman yang tulus yang dimiliki setiap anak-anak.

"Apa salsa tau pria tua yang sering kesini?"

"Apa yang kakak maksud itu pak guru?"

"Ah apa dia seorang guru?"

"Tidak. Kami semua memanggilnya pak guru. Pak guru sering kesini untuk bermain bersama kami dan mengajari kami banyak hal."

"Jadi sekarang pak guru itu dimana?"

"Apa kakak mau bermain dan belajar bersama pak guru juga?"

"Ah. Iya"

"Tapi sekarang pak guru tidak ada"

"Apa kau tau dimana pak guru tinggal?"

"Tidak, aku tidak tau kak. Apa sekarang aku boleh pergi kak? Aku mau menggambar dengan teman-temanku disana"

"Iya, tentu saja" Salsa kemudian berlari menghampiri teman-temannya. Pangeran Anthony saat itu tidak bisa bertemu dengan orang yang dipanggil pak guru itu. Pangeran Anthony yakin kalau pak guru itu adalah orang yang sedang dia cari.

The Kingdom Of Heaven And Earth (Complete)Where stories live. Discover now