Part 21

2.3K 145 3
                                    

Pangeran Richard telah terbangun dari tidurnya. Sedangkan putri Courtney masih tertidur didekapan pangeran Richard. Pangeran Richard terus memandangi wajah putri Courtney yang sedang tertidur itu. Dia ingin selalu memandangi wajah cantik putri Courtney sampai putri Courtney terbangun dari tidurnya. Akan tetapi pangeran Richard harus pergi kesuatu tempat, dan dia harus segera bangun dan turun dari ranjang putri Courtney itu. Pangeran Richard bangun dengan sangat pelan-pelan, dia tidak mau membuat putri Courtney terbangun saat itu. Pangeran Richard mencium kening putri Courtney dan setelah itu dia keluar dari kamar putri Courtney.

....

Setelah berlatih cukup lama, pangeran Anthony dan Kathleen beristirahat dibawah pohon. Mereka berdua duduk dengan menyender dibatang pohon itu. Tak satupun kata keluar dari mulut mereka. Hingga saat itu Kathleen mencoba berbicara untuk memecahkan keheningan diantara mereka.

"Terimakasih" Ucap Kathleen.

"Untuk apa?" Tanya pangeran Anthony.

"Karena kau sudah mau mengajari ku pangeran. Selama ini kau selalu ada untukku, kau juga selalu membantuku. Terimakasih."

"Tidak perlu berterimakasih. Kau juga begitukan? Selalu ada jika aku membutuhkan bantuan. Kau juga selalu ada untuk ku."

"Kenapa kau begitu baik kepada ku yang hanya anak seorang menteri pertahanan?"

"Kau bukan hanya anak mentri pertahanan. Kau adalah anak dari orang kepercayaan ayahku. Kau juga sahabat dari adikku."

"Jadi hanya karena itu kau bersikap baik kepada ku?" Ntah mengapa saat pangeran Anthony mengatakan itu, hati Kathleen menjadi sakit. Kathleen berharap pangeran Anthony mengatakan sesuatu yang lain kepadanya.

"Tidak. Bukan karena itu saja." Ucap pangeran Anthony.

"Lalu?"

"Karena aku menyukaimu"

"Apa?" Kathleen sangat terkejut dengan apa yang diucapkan pangeran Anthony. Didalam hatinya tidak percaya jika pangeran Anthony akan mengatakan kata-kata seperti itu. Tetapi dia juga sangat senang ketika mendengar ucapan pangeran Anthony saat itu.

"Iya, aku menyukaimu. Aku selalu ingin mengatakan ini kepadamu. Tetapi aku takut untuk mengatakannya. Apa kau ingat? Saat itu kau terluka saat sedang berlatih pedang bersama putri Courtney. Saat itu aku tidak bisa mengobatimu, karena aku harus mengobati putri Courtney yang saat itu juga terluka. Disatu sisi ada adikku yang sangat aku sayangi yang terluka walaupun hanya luka kecil. Dan disisi lain ada kau orang yang aku cintai yang terluka. Aku tidak bisa membiarkan putri Courtney terluka walaupun hanya sedikit. Kau tau kan aku tidak bisa melihat adikku satu-satunya terluka. Karena itulah aku lebih memilih mengobati putri Courtney saat itu. Tapi saat aku tidak bisa menolongmu yang sedang kesakitan saat itu, hatiku juga merasa sangat sakit. Aku minta maaf karena waktu itu aku membiarkan mu terluka."

"Tidak perlu meminta maaf pangeran. Aku tau kau sangat menyayangi putri Courtney. Dia adikmu satu-satunya. Yang kau lakukan saat itu sudah benar pangeran."

"Aku tidak salah mencintai orang sepertimu. Kau memiliki hati yang sangat baik Kathleen. Kau juga sangat perduli dengan putri Courtney. Aku beruntung bisa mencintai orang sepertimu" Tiba-tiba saat itu pangeran Anthony mencium Kathleen. Saat itu Kathleen hanya bisa diam. Hatinya juga merasakan hal yang sama, dengan apa yang dirasakan oleh pangeran Anthony.

....

Pangeran Richard sekarang telah berada diistana Wildark. Sekarang dihadapannya telah ada Wildark yang sedang duduk dikursi singgasananya.

"Aku sangat senang pangeran dari kerajaan bumi mengunjungi ku lagi keistana ku ini." Ucap Wildark.

"Kau yang melakukannya bukan?"

"Melakukan apa? Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan pangeran."

"Iblis itu. Pasti kau yang menyuruh iblis itu menyerang putri Courtney kan?"

"Haha jadi karena putri Courtney."

"Berhentilah tertawa Wildark! Kenapa kau melakukan itu kepada putri Courtney?"

"Aku tidak melakukan apapun. Justru aku yang telah menolongnya."

"Menolongnya? Kau kira aku akan percaya"

"Terserah kau mau percaya atau tidak. Kau seharusnya bertanya kepadanya, kenapa dia bisa diserang oleh iblis penghuni hutan terlarang itu."

"Iblis penghuni hutan terlarang?"

"Iya. Apa kau tidak tau itu?"

"kenapa dia bisa sampai diserang oleh iblis penghuni hutan terlarang itu?" Gumam pangeran Richard yang terdengar oleh Wildark saat itu.

"Haha. Dia diserang oleh iblis itu saat malam hari, saat dia mau menemuiku"

"Apa maksudmu menemui mu?"

"Dia tidak ingin aku memberitahu mu tentang suatu kebenaran. Jadi aku suruh dia untuk menemuiku malam itu, jika dia tidak ingin aku memberitahu mu"

"Memberitahukan kebenaran apa? Apa yang sebenarnya lagi kau bicarakan Wildark?"

"Kebenaran tentang siapa yang membunuh adik mu putri Taniya"

"Apa? Kau lah yang telah membunuh adikku."

"Aku yang membunuh? Hahah putri Courtney lah yang telah membunuh adikmu"

"Cukup! Jangan kau coba-coba menyebutkan nama putri Courtney dari mulut mu itu. Aku telah salah datang ketempat mu ini." Pangeran Richard mencoba pergi dari hadapan Wildark.

"Tunggu! Apa kau tidak mau mendengar kebenaran tentang kematian adikmu?" Mendengar perkataan Wildark, pangeran Richard langsung membalikkan badannya lagi menghadap Wildark.

"Malam itu orang yang telah merampas adikmu saat ritual pemberian nama adalah putri Courtney"

"Tidak mungkin"

"Aku belum selesai bicara. Kau dengarkan dulu apa yang akan aku katakan!" Pangeran Richard mencoba untuk mendengarkan. Wildark terus mengungkapkan kebenaran tentang kematian putri Taniya kepada pangeran Richard. Pangeran Richard sangat terkejut saat satu persatu kebenaran diungkapkan oleh Wildark. Saat Wildark telah mengatakan bagaimana kejadian kematian putri Taniya, tampak senyuman licik dari Wildark. Wildark sangat senang melihat pangeran Richard yang hanya terdiam syok mendengar semua kebenaran yang diceritakan olehnya.

"Dan satu hal lagi. Putri Taliska mati juga karena putri Courtney."

"Apa?" Lagi-lagi pangeran Richard sangat terkejut mendengar perkataan Wildark.

"Saat gerhana matahari muncul beberapa tahun yang lalu, seharusnya adikmu putri Taliska tidak mati saat itu. Tapi seharusnya yang mati saat itu adalah putri Courtney. Ya, walaupun putri Courtney tidak membunuh langsung putri Taliska saat itu, tapi karena alasan dia bisa hidup itulah yang membuat adikmu putri Taliska harus mati. Saat itu aku tidak punya pilihan lain. Aku tidak bisa mendapatkan darah dari putri Courtney yang baru saja dilahirkan itu karena perlindungan dari ayahnya. Dan sebagai gantinya aku mengambil darah dari putri Taliska yang saat itu kebetulan juga baru dilahirkan. Haha kasihan sekali kau pangeran. Karena orang yang kau cintailah, kau harus kehilangan dua adikmu itu."

"Tidak mungkin. Kau pasti berbohongkan? Katakan kalau kau berbohong!" Bentak pangeran Richard.

"Terserah kau mau percaya atau tidak. Kenapa tidak kau tanyakan saja kebenarannya kepada putri Courtney orang yang kau cintai itu."

"Aku tidak percaya semua ini. Kau berbohong. Kau itu licik Wildark" Bentak pangeran Richard dan langsung pergi meninggalkan Wildark.

"Haha. Sekeras apapun kau mencoba untuk tidak mempercayai semua ini, tapi aku tau jika kau percaya dengan apa yang aku katakan. Kita lihat saja apa yang akan terjadi selanjutnya." Gumam Wildark sembari tersenyum licik.

The Kingdom Of Heaven And Earth (Complete)Where stories live. Discover now