Bagian 7

789 119 11
                                    

Happy reading♡

"Apa yang kukatakan tak pernah luput! Sejak awal aku sudah mencurigai kedatangan gadis itu." Lay mendesis frustasi.

Matanya was was menatap gadis yang kini berdiri tak jauh darinya. Tatapan yang sarat akan ketidakpercayaannya pada Krystal. Sungguh berbeda dengan Lay yang beberapa waktu lalu menyambutnya dengan cukup ramah.

Sementara Krystal, ia hanya bisa tertunduk diam. Tak tahu harus berbuat apa ditengah pertikaian kecil antara Lay dan Wendy. Di satu sisi, Krystal jelas merasa terpojok akan tuduhan Lay, tapi di sisi lain ia tak bisa menyanggah, tak ada bukti yang bisa ia tunjukkan bahwa dirinya tidak ada sangkut pautnya sama sekali atas apa yang terjadi disini.

Saat kata Exordium saja tak pernah ada dalam list negara yang ingin Krystal kunjungi selama ini, bagaimana mungkin ia merencanakan suatu hal yang buruk terhadap tempat ini?

"Lay, berhentilah menuduh Krystal. Belum tentu dialah penyebabnya."

"Oh Wen, bagaimana aku bisa percaya pada makhluk bumi? Sementara kami, para Alta telah mengetahui apa yang tidak pernah kau ketahui sebelumnya tentang mereka."

"Begitu pula dengan Kai, bukan? Tapi dia tetap membawanya kemari dan sekarang dia memintaku untuk menjaganya."

"Aku tak yakin dia butuh perlindungan." Sarkas Lay lagi, yang cukup membuat Wendy terkejut.

Ia hanya bisa menatap Lay prihatin. Sembari meraih tangan laki-laki itu, yang mulai terasa dingin dan pucat, Wendy berujar "Ini bukanlah Lay yang aku kenal. Posisikan dirimu seperti biasanya, aku mohon..."

Cukup lama mereka saling bersitatap, sebelum akhirnya Lay mengembuskan napasnya pelan. Beralih menatap kosong tautan tangan mereka, berusaha mencari kebenaran yang sedikit saja bisa membuatnya percaya.

Apa yang Wendy katakan tak sepenuhnya salah, Kai bukanlah tipe orang yang akan membawa orang lain ke Castrum ini dengan mudah, terlebih lagi jika dia adalah orang asing. Dan memang hal itulah yang sedaritadi mengganjal hatinya. Seakan ada alasan lain yang mungkin tidak Kai katakan padanya tentang Krystal.

"Baiklah, terserah."

"Kali ini aku mengikutimu."

***

Fajar mulai menyingsing saat Kai mengangkat sebelah kakinya dari timbunan daun kering dan menemukan sehelai bulu gagak tergeletak disana, di tanah Silas, bagian selatan Exordium.

Setelah mendengar Iceland jauh dari kata baik-baik saja, Kai memerintahkan Sehun untuk pergi ke ujung timur, Odora sedangkan Chany ke ujung barat, Colosia, sementara ia sendiri segera berteleportasi kemari. Kemungkinan Silas dan dua daerah lainnya juga diserang itu ada, karena tidak ada jalan lain yang bisa ditempuh setelah keluar dari wilayah Iceland selain melewati  salah satu dari 3 jalur tersebut.

Tapi sayang, apa yang mereka perkirakan ternyata salah. Disini tak terjadi apapun. Semua masih tetap seperti keadaan semula, selain hanya ditemukan sehelai bulu gagak yang kini menyita perhatian Kai.

Dahinya mengkerut mengamati bulu gagak yang tak pernah ia temui itu. Pasalnya, jenis burung ini tak pernah muncul lagi di Exordium selama hampir 10 tahun terakhir. Bentuknya yang lepek tapi tak terlalu basah menandakan bahwa keberadaan sang empunya belum sampai seperempat hari disini.

Sembari menilik, perlahan bibirnya tertarik membentuk seringai.

"Cih!"

"Mempermainkanku?" Ujar Kai sarkastik. Tangannya mengepal disisi tubuh, menyebabkan bulu di genggamannya koyak.

[KAISTAL] LOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang