Bagian 5

924 153 15
                                    

Happy reading♡

Buzzz!!

Hanya dengan satu kedipan mata, posisi Kai dan Krystal yang awalnya berada di tengah hutan kini telah berpindah kembali ketempat semula. Di pelataran istana.

Kai mulai mengendorkan pelukannya pada Krystal, kemudian berusaha berdiri dengan segenap tenaganya yang tersisa.

Tangan Krystal yang baru saja ingin membantunya ditepisnya pelan.

'Hhhh.. laki-laki ini tetap saja.' Batin Krystal dengan tatapan prihatinnya. Walau begitu ia tak bisa memaksanya.

Sekarang bukan saatnya bagi Krystal untuk mendebat Kai ataupun terkagum-kagum akan kemampuan teleportasi yang Kai miliki. Krystal sadar betul itu.

Dan asal kalian tau saja, Krystal sempat mual saat Kai mengajaknya berteleportasi tadi. Mungkin seperti itulah sensasinya saat manusia biasa seperti Krystal melakukan hal semacam itu. Tapi disamping itu semua, berada disini terasa sangat luar biasa bagi Krystal. Apa yang tak ditemuinya di bumi, bisa ia rasakan disini.

"Kai!!!" Suara bariton seorang lelaki memasuki indra pendengaran Krystal. Sontak gadis itu menoleh.

Dan benar, saat ini ia telah mendapati dua sosok lelaki yang berlari ke arah Kai dan dirinya berada. Satu yang dibelakang, Krystal yakin telah mengenalnya, dia Sehun yang kini telah berdiri tepat di hadapannya.

"Kalian baik-baik saja?" Tanya Sehun dengan napas tersengal.

Krystal menggeleng cepat.

"Kurasa tidak dengan Kai." Mimiknya masih menyaratkan kekhawatirannya pada Kai.

"Terjadi sesuatu?" Tanya suara berat tadi, yang membuat Krystal beralih memandang laki-laki yang kini sedang berusaha berbicara dengan Kai yang masih bergelut dengan rasa sakit di telinganya.

"Bawa dia masuk, Hun." Perintahnya pada Sehun. Bukan Kai, tapi dagunya mengarah pada Krystal. Sementara Kai dipapahnya sendiri.

Krystal berjalan sembari terus mengamati laki-laki itu dari belakang. Seorang berperawakan tinggi dengan mantel hitam panjang dan juga rambutnya yang merah membara.

"Dia Chany, salah satu dari kawanan kami." Ujar Sehun tiba-tiba, seakan bisa membaca pikiran Krystal yang sedaritadi bertanya-tanya.

***

"Chen kembali ke utara. Kami mendapat pesan saat di hutan tadi,"

"Tapi kurasa ini bukanlah Arcadia milik Xiumin." Tutur Chany saat seekor merpati putih dengan kantung jerami hinggap di lengannya.

'Bukankah merpati itu seperti yang aku lihat tadi?' Batin Krystal yang saat ini tengah duduk di samping Kai. Laki-laki itu terlihat sudah membaik sekarang walau sesekali ia masih mengerutkan keningnya seakan menahan sesuatu.

Telunjuk Chany menyibak bulu di leher merpati itu, memperlihatkan sebuah corak berbeda dengan warna samar.

"Warnanya merah." Sambung Kai.

Chany menyeringai.

"Kau benar, tentunya seorang Luz tak akan pernah menggunakan warna ini."

"Bagaimana dengan isi pesannya?" Kali ini Lay yang angkat bicara.

"Itulah yang aku sesali. Pesannya sudah lenyap sebelum aku ikut membacanya. Chen ingin aku mengatakan pada Kai agar tidak membuka segel untuk sementara waktu."

[KAISTAL] LOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang