Prolog

2.5K 217 11
                                    

Krystal menangis sesenggukan. Badannya tak berhenti bergetar sejak lebih dari 10 menit lalu.

"Aku membencimu! Sangat membencimu!" Jeritnya tertahan disela-sela isak tangisnya. Tangannya meremas erat ujung gaun tidur selututnya yang putih lusuh dan berbercak debu di hampir seluruh bagian bawahnya.

Hikks! Hikks!

Air matanya yang bening seolah tak mau berhenti mengalir, terus saja membasahi pipi Krystal dengan derasnya, bahkan berhasil membuat hidungnya memerah.

Hatinya ngilu. Sangat! Lebih ngilu dibandingkan dinginnya angin malam yang menusuk tulangnya tanpa ampun, juga lebih perih dibandingkan kedua telapak kakinya yang mulai berdarah akibat sedari tadi ia berlari kesini hanya dengan bertelanjang kaki.

Bagaimana tidak? Semua orang juga pasti akan merasakan hal yang sama seperti yang Krystal alami saat ini jika di tinggalkan oleh orang yang disayanginya.

"Dulu ibu yang pergi meninggalkanku, lalu sekarang giliranmu. Bahkan kau berlagak seolah tak mengenalku, huh?"

"Kalau kau tak menginginkanku kenapa kau membuatku ada di dunia ini?!!" Pekiknya lagi.

"Aaarrghh!!"

Hiks hiks..

Suaranya mulai parau. Sejak tadi ia hanya bisa berteriak, berusaha menghilangkan sakit akibat luka yang menganga di hatinya, tapi percuma. Percuma. Sekeras apapun ia berteriak, selama apapun ia menangis, luka hatinya tidak akan sembuh seketika itu juga.

Lagipula, tak akan ada yang bisa mendengar teriakannya, tak akan ada yang menghiraukan tangisannya.

Tidak di tempat ini...




Hello everyone!! Ahaaa long time no see.. aku berusaha kambek, menghalau rasa malas yang menguasai diriku. Sumpah susaaaah banget fight sama si malas ini haha😂 semoga aku gak ilang2an lagi yaa huhuuu. Dan semoga kambekku ini gak mengecewakan, soalnya aku mulai ngerasa kurang dapet feelnya waktu aku bikin cerita :" ini efek hampir setengah taun aku gak nulisss huhuuu

-aeriwills-

[KAISTAL] LOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang