11.0

965 149 15
                                    

"Gimana, Seo? Ada perkembangan dari Mingyu?"tanya Wonwoo.

"Nggak ada kak. Suratnya dibuang ke tempat sampah,"jawab Eunseo.

"Mingyu kok begitu sih? Ga menghargai perjuangan kamu apa,"kata Wonwoo.

"Ya namanya juga Mingyu. Dia emang nyebelin banget kak, dari kecil,"kata Eunseo.

"Tapi inget, jangan nyerah buat dapetin cintanya. Berarti, besok kamu harus coba lagi,"kata Wonwoo.

"Siap kak!"kata Eunseo dengan bersemangat.

.
.

Hari kedua...

Mingyu masih sama seperti kemarin. Tidak berubah, tetap bersikap dingin pada Eunseo.

"Gyu?"sapa Eunseo.

Mingyu tidak menjawab.

"Gyu...,"

"Apasih?"kali ini Mingyu menjawab sapaan Eunseo.

"Cuma mau nyapa... emangnya gue gaboleh nyapa?"

"Caper lo,"kata Mingyu, lalu pergi meninggalkan Eunseo.

"Biarpun lo ngatain gue kayak gitu, gue tetep sayang sama lo,"kata Eunseo dalam hati.

Sementara itu, Mingyu malah lebih sering menyapa Tzuyu.

"Hai,"sapa Mingyu.

"Hai juga,"

"Hari ini ada acara nggak?"tanya Mingyu.

"Gaada, kenapa?"

"Jalan yuk nanti malem?"ajak Mingyu. "Kita nonton film, makan-makan juga,"

Tzuyu agak kaget mendengar ajakan Mingyu.

"Eh... seriusan?"Tzuyu ragu-ragu.

"Iyalah. Ga bercanda gue,"kata Mingyu. "Bisa kan?"

"Hmm... iya, gue bisa kok nanti malem,"kata Tzuyu mengiyakan.

Mingyu tampak begitu senang.

"Oke, nanti malem gue jemput,"kata Mingyu.

"Hah? Lo tau rumah gue?"Tzuyu kaget.

"Tau lah. Rumah lo deket-deket sekolah kan? Di komplek gitu. Gue sering liat lo pulang,"kata Mingyu.

"Oh begitu... yaudah, oke,"kata Tzuyu, lalu ia pergi ke kantin bersama teman-temannya.

Mingyu benar-benar senang. Rasanya ia ingin terbang ke langit ketujuh saat Tzuyu mengiyakan ajakannya nanti malam.

.
.

Pulang sekolah...

Eunseo masih berada di dalam kelas dan menyelesaikan surat yang akan ia buat untuk Mingyu.

"Selesai juga,"kata Eunseo. Surat berwarna biru tersebut ia letakkan diam-diam di dalam loker milik Mingyu.

Saat itu, keadaan loker sedang tidak dikunci. Mungkin, Mingyu teledor dan saat itu Mingyu sedang tidak berada di sekitar loker milik siswa.

"Semoga Mingyu ga ngeliat,"batin Eunseo, lalu ia meletakkan suratnya diantara buku-buku milik Mingyu.

Setelah itu, ia bersembunyi dibalik tembok dan menunggu Mingyu mengambil surat tersebut.

Mingyu datang dan mengambil sesuatu di lokernya.

"Bego banget gue lupa nutup loker terus. Untung barang-barang gue ga diambil,"kata Mingyu, lalu ia pun mengambil buku yang berada di dalam loker tersebut.

Ada sesuatu yang terjatuh. Mingyu cepat-cepat mengambilnya.

"Apaan sih ini?"

Rupanya itu adalah surat dari Eunseo yang diletakkan diantara buku-buku milik Mingyu.

Mingyu lalu membuka dan membaca surat itu.

To: Mingyu

Hello, Kim Mingyu.

Gue tau, lo sebenernya udah tau siapa pengirim surat ini. Makanya lo kesel kan, dan surat yang pertama kali gue kasih itu lo buang ke tempat sampah.

Gapapa, surat gue emang sampah. Tapi isi dari surat tersebut bukan sampah. Itu semua berisi hal-hal yang perlu gue sampaikan ke lo.

Hal yang mau gue sampaikan ke lo itu banyak. Tapi ga mungkin gue tulis sampe penuh satu halaman. Nggak cuma satu halaman, mungkin beberapa halaman.

Ini salah satu yang mau gue sampaikan:

Bisa nggak kita temenan kayak dulu lagi?

Susah ya? Iya, gue tau. Hati lo udah hancur dan perlu disatuin lagi kayak semula, tapi itu susah dan butuh proses.

Ga perlu jawab sekarang. Lo jawab aja sampe waktunya mungkin udah tepat.

Oiya, btw lo nanti malem mau jalan sama Tzuyu ya? Gue tadi dikasih tau temen gue soal itu. Wah, akhirnya Mingyu yang gue kenal sekarang udah bisa akrab sama cewek. Gapapa sih Gyu, Tzuyu tuh baik, cantik, kurang apalagi? Hehe.

Semoga dating sama dia nanti berhasil ya. Ayo, gue semangatin. Kapan lagi disemangatin sahabat dari kecil?

Udah ya, segitu aja udah cukup. Maaf ganggu.

-SJY

"Jadi... dia tau gue mau jalan sama Tzuyu nanti malem?"gumam Mingyu.

"Apasih, ngirim surat segala. Kurang kerjaan banget. Mana sok-sok-an dukung gue sama Tzuyu pula,"kata Mingyu.

Mingyu lagi-lagi membuang surat tersebut ke dalam tempat sampah. Lalu ia melangkah pulang ke rumahnya.

Saat Mingyu sudah jauh berjalan ke luar sekolah, Eunseo menghampiri loker Mingyu, dan mendapati surat darinya sudah menjadi sampah kertas.

"Segitu bencinya kah sama gue sampe gue semangatin pun dia gaada reaksi?"gumam Eunseo.

"Btw, selamat deh Gyu, lo udah bisa akrab sama cewek. Udah gitu ceweknya kayak Tzuyu,"

"Sebenernya gue cemburu, tapi mau gimana lagi... gue gabisa memaksa dia buat sama gue,"

"Yang penting, gue harus terus ngirim surat buat dia. Ga peduli dia selalu buang surat gue, yang penting perjuangan buat ngirim suratnya itu,"kata Eunseo terus menyemangati dirinya sendiri.

×××

Gimana? Gaje ga? Hahaha :(

Jangan lupa vomment chingu.

Hello, Kim Mingyu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang