[BAB 26] Tara

55.6K 3.7K 39
                                    

Hai semuanya!!

Seperti biasa nih sebelum baca kalian bakalan aku cekokin dengan promosian cerita baruku.

Baca yaa!!

Buat yang pengen baper-baperan cocok tuh ketemu August di cerita FIRST LOVE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Buat yang pengen baper-baperan cocok tuh ketemu August di cerita FIRST LOVE.

ditunggu vomment nya yaaa
Thanks!

Selamat baca!!

-----------

Reyhan berjalan di koridor kelas 12 dengan santai sambil meminum susu kotak yang sengaja dia beli untuk dijadikan perangsang sakit perut.

Pasalnya sudah dari kemarin dirinya tidak buang sampah perut yang kini dia yakini sudah menumpuk dan baunya busuk minta ampun.

"Reyhan!" Panggilan itu langsung membuatnya membalikkan badan 180 derajat karena memang suaranya berasal dari belakang.

Matanya seketika melebar saat melihat seorang wanita yang sudah tak dia lihat selama hampir 3 tahun lamanya.

"Kakak?"

Kaget. Dan... Bagaimana ya?

"What with that reaction?! Kamu gak seneng ketemu kakak?" Protes wanita itu sambil berjalan kearah Reyhan dengan wajah kecewa. Reyhan masih mengerutkan keningnya dan sesekali menoleh ke kanan dan ke kiri.

"Ngapain disini?" Tanya Reyhan.

Nada dan ekspresi sama polos.

Wanita itu memutar matanya jengah. " Looking for my cute and handsome little brother ofcourse.". Ucapnya sambil mencubit kedua pipi Reyhan dengan wajah gemas.

Kali ini Reyhan yang memutar matanya.

"I'm not cute." Katanya sambil melepas tangan kakaknya itu. "Seriously, kakak ngapain disini?"

Tara menatap adiknya dengan senyum tipis "Segitu gak maunya ketemu kakak?"

Reyhan hanya menatap Tara dengan alis terangkat "Gak juga. Cuman aneh aja. Siapa yang kabur, siapa yang balik?"

Tara tertawa lalu memukul lengan Reyhan "Aku kangen kamu sayangku. Jadi kakak pulang."

Reyhan pun tersenyum dan memeluk tubuh mungil dan kurus kakaknya itu " Perasaan Rey, atau emang kakak kurusan?"

Tak ada jawaban dari Tara namun Reyhan mendapat balasan pelukan dari kakaknya itu.

"Reyhan?" Suara itu mampu mengurai pelukan keduanya.

Reyhan langsung melihat kearah Reysa yang sudah berdiri di hadapannya dengan wajah nyaris menangis. Bukannya bertanya kenapa, Reyhan malah tertawa.

2 REYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang