[NV]18

1.5K 99 7
                                    

Prilly's Pov

Menemukan hal yang paling membahagia kan adalah hal yang terindah, seperti sekarang aku menemukan hal yang membuat ku bahagia, bahagia karena nya

Kadang berusaha untuk tetap tersenyum dalam masalah itu memang susah, aku akui itu, tapi berusaha untuk tetap baik-baik dalam sebuah penghinaan itu sangat susah

Ali, pria tampan yang sudah masuk terlalu jauh dalam hidup ku, bahkan seperti nya hati ku, pria yang sekarang sudah menetapkan aku bahagia nya, pria yang selalu akan ada dalam setiap hidup ku, pria yang sepertinya berhasil menghapus sakit hati dan ketraumaan ku tentang cinta dan Carly

Melihat nya selalu menjadi bahan bullyan heters dia di sekolah membuat hati ku meringis itu sudah pasti, tapi aku sama dia sudah memilik prinsip, dan prinsip itu sudah aku tanamkan dalam diriku dan Ali, bagaimana pun aku dan Ali tak akan pernah bisa menutup mulut mereka satu persatu yang aku sama Ali lakukan sekarang hanya lah menutup telinga dengan pura-pura tak mengetahui itu

Aku menghela nafas kasar, banyak yang harus aku lakukan sekarang tak hanya memikirkan tentang cinta, apapun hubungan ku dengan Ali sekarang hanya perasaan ku yang bisa menjawab bukan diriku, karena aku terlalu bermain banyak perasaan disini, bukan berarti aku membawa perasaan atau yang sering kalian sebut baper. Bukan. Bukan baper tapi terlalu bermain perasaaan, bisa membedakan enggak? Stop bully gue ya?

"Kenapa masih disini Prill? Enggak masuk? Angin melem enggak baik untuk kamu"

Aku menoleh ke samping dan terdapat kak Fariz yang sedang menatap laut dari hotel ini, lalu aku terdiam sejenak, "aku lagi berusaha untuk membuka jalan pikiran ku"

"Kenapa harus membuka jalan pikiran?"

"Enggak"

"Cerita kalau kamu mau cerita"ucap nya lalu menoleh kearah ku dan manatap ku intens aku menyadari itu

"Mencintai enggak harus punya alasan, Prill"ucap nya pelan, seperti tau apa isi hati ku,

"Mencintai itu tentang perasaan bukan tentang alasan"

"Jika kamu mencintai dia tentang alasan, kalau alasan itu udah enggak ada, cinta itu pun mulai pudar dan menghilang"

Aku terdiam berusaha mencerna setiap kata yang dia ungkap kan, aku akui dia puitis banget sekarang, tapi kan aku tak butuh hal tersebut? Ah lupakan!

"Jika kamu mulai mencitai Ali, akui aja lah Prill, enggak ada yang marah kali"ucap nya kini, ini yang aku melesin dari sosok dia, nyeselin!. Pasti di akhir ledekan!

"Kk menurut lo nih, gue berhak enggak ya mengapus masa lalu?"

"Berhak lah, tapi masa lalu bukan buat di hapus tapi buat di jadikan pelajaran Prill, jika kamu sudah ketemu laki-laki seperti Carly kamu harus belajar dari kisah tersebut, dan kakak harap kamu lebih hati-hati memilih Pria yang akan menjadikan hidup kamu"

Kk Fariz selalu tau hati ku walau tanpa ku ungkapkan, aku mengangguk pertanda aku mengerti dengan ucapan nya, aku akui ucapannya semua itu benar, ya semuanya benar

"Ya udah kakak masuk ya, jangan lama-lama kamu disini ntar masuk angin kamu"

"Iya kak, bentar lagi juga masuk"ucap ku mengguk lalu dia masuk

Aku memejamkan mata dan semilir angin menerpa wajah ku dan seperti menghilangkan segala beban pikiran negatif ku

Ku harap akan ada waktu nya untuk ku bahagia dengan pasangan yang ku pilih nantinya, pasangan yang baik tidak seperti pasangan ku yang lalu,

Aku melangkah kan kaki ku dengan perlahan masuk lalu menutup balkon kamar hotel tersebut, aku melangkahkan kaki ku menuju tempat tidur, membuka laptop lalu menyalakan dan mengetik di tulisan pribadi ku, itu satu-satunya aku mengungkapkan perasaan ku

I Love You Just The Way You Are! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang