I Love You Just The Way You Are! [END]

I Love You Just The Way You Are!{19}

Prilly diam tak tau harus berbuat apa untuk dia dalam hidup nya, melupakan Ali satu tahun berlalu tetap saja rasa itu masih tertanam di hati dan sepertinya tak akan pernah hilang

"Prill!"Prilly tambah diam tubuh nya menegang saat mendengar suara seorang laki laki yang memanggil nya tadi

"Prilly?!"laki laki itu terus berjalan sampai di samping Prilly laki laki itu menatap Prilly dengan mata elangnya

"Rio!"ucap Prilly bergetar, rasa nya sudah beberapa bulan dan itu semua sudah lama tak bertemu dengan laki laki ini

"Prilly!"ucap Rio sambil tersenyum melihat Prilly banyak perubahan yang dia lihat dari gadis di depannya ini

"Apa kabar?"tanya Rio

"Baik, kamu? Al..i?"

"Baik, kalau Ali ya begitu lah tak baik karena sedang menunggu kamu tak datang"

"Alhamdulillah kalau begitu, aku tak pernah menyuruh Ali menunggu ku"

"Memang kamu tak menyuruhnya tapi bagi dia menunggu mu adalah kewajiban buat dia"

"Lima bulan ini dia kemana?"pertanyaan yang bodoh mungkin yang keluar dari mulut Prilly

"Pertanyaan yang bodoh Prill, lima bulan dia kembali dengan sifat lamanya lebih tepatnya setalah kamu pergi, dia kembali dengan sifat dingin dan acuhnya terhadap orang"

"Apakah dia sudah menikah?"pertanyaan yang bodoh lagi

"Lagi, kenapa setelah kita bertemu lagi sudah beberapa bulan kamu pertanyaan nya bodoh mulu Prill, dia belum menikah lah mustahil dia menikah dengan sifat dan sikap dingin dan acuh nya itu, tak ada yang mau sama dia"

"Mungkin, aku hanya ingin memastikan dia baik baik saja tanpa aku, aku ingin dia belajar dari semua yang dia lalui dalam hidup nya io, iya aku tau bahwa dia mempunyai sifat yang selalu dia keluarkan"

"Dia tak baik baik saja selama satu tahun menunggu mu dia terpukul Prill sangat terpukul, sudah banyak yang dia lalui dalam hidup nya sudah banyak yang dia pelajari dalam hidup nya, iya dan sifat itu di keluarkannya saat tak ada kamu di samping nya"

Prilly diam tak mau bicara saat mengetahui bahwa laki laki itu tak baik baik saja tanpa dia, apakah dengan seperti ini itu membuat banyak yang terpukul? Prilly hanya ingin yang terbaik, tapi apakah pilihan nya ini tak baik?

"Andai kamu memilih pilihan tetap di samping dia Prill, yakin kalau kamu memilih itu tak akan pernah rasa sakit itu muncul"

"Tapi hidup butuh suatu pilihan io!"

"Tau Prilly, tapi kalau kamu bisa membuat pilihan baik tak masalah tapi yang kamu pilih ini adalah pilihan yang buruk dan membuat kalian merasa bahwa kalian saling menyakitkan padahal tidak"

"Dan aku sudah memilih jalan seperti ini aku tau bahwa jalan yang aku pilih buruk tapi aku tak akan pernah bisa kembali dan berjalan kearah jalan yang benar"