Prolog

206 22 0
                                    

Dua orang anak kecil tengah duduk di taman dengan tenangnya. Mereka adalah sahabat yang tak dapat dipisahkan. Dimana ada Vani maka disitu ada Reno. Keduanya seakan-akan kembar yang tak dapat dipisahkan.

Sampai suatu hari keduanya sedang bermain di taman dekat kompleks rumah. Matahari sudah hampir tenggelam kala keduanya memutuskan untuk beristirahat. Vani bersandar di bahu Reno. Mereka menikmati saat-saat tenang seperti ini.

"Reno." Panggil Vani.

"Hmm."

"Reno sayang nggak sama Vani?" 

Reno menoleh menatap gadis dengan mata bulat disampingnya lantas mengangguk mengiyakan. Vani memeluk Reno dari samping. Reno yang tidak tahu apa-apa hanya balas memeluk.

"Kalo Vani pergi, Reno jangan lupain Vani yah!" Ucap Vani lagi membuat Reno mengerutkan kening lantas menoleh kearah Vani.

"Emang Vani mau ke mana?" Vani hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Reno. Reno yang tau bahwa Vani enggan menjawab, tidak terlalu mendesak. Dia tahu Vani pasti hanya bercanda. Tapi jauh dalam lubuk hati Vani dia menyesali kata-katanya.

Vani tidak ingin meninggalkan Reno. Dia ingin terus berada di sisi Reno. Tapi dia juga harus melakukan ini. Demi kebahagiaannya. Juga Reno.

"Pokoknya janji aja!" Vani kembali bersuara setelah keheningan beberapa lama.

"Iya. Reno janji gak akan lupain Vani."

Vani tersenyum lebar menampilkan deretan giginya yang putih dan rapi. Tanpa Reno sadari sebentar lagi ia akan kehilangan satu sosok berharga dalam hidupnya. Kehilangan sosok yang sebenarnya cinta pertamanya. Walaupun pada saat itu diantara mereka belum ada yang memahami apa itu cinta.

***

Beberapa hari kemudian. Reno mendengar kabar kepindahan keluarga Vani dari keluarganya. Reno yang amat sedih ditinggalkan sahabatnya hanya merenung seharian dalam kamarnya. Memikirkan kesalahan yang pernah dilakukannya pada Vani sampai gadis kecil itu meninggalkannya.

Reno berjanji tak akan melupakan sahabat kecilnya itu. Dia tahu dia akan langsung dapat mengenali sahabatnya itu saat berjumpa kembali suatu saat nanti. Reno tahu Vani-nya akan kembali. Vani tak akan meninggalkannya terlalu lama. Vani pasti kembali. Itulah yang selalu ditanamkan Reno di pikirannya.

----------------

See you next chapter

My second story
Semoga cerita ini banyak yng suka
Soalnya yah aku mash amatiran banget

Special thanks to:

AlfitriSahwana8
CitaMujahidah
RyantiAzmy

~
Tsarwa Vania

Für SieDär berättelser lever. Upptäck nu