"Mana??"tanya digo lagi

"Ma maafff pa surat lamaran kerjanya keke tinggalan"ucap sisi gugup hanya ini alasan yang tepat menurut sisi walaupun mustahil di percaya

"Loh bukanya tadi"ucapan tante siska berhenti saat sisi menggelengkan kepalanya tante siska yang mengerti ada yang tidak beres akhirnya bungkam saja mengikuti apapun yang sisi lakukan.

"Kamu mau masuk bagian marketing kan??"tanya digo dan di angguki sisi

"Kenpa kamu pake masker,apa tempat ini begitu kotor cepat buka!!!baru saja lamaran persyaratan gak di bawa,etika ga di pakai perusahaan mana yang mau menerima kinerja seperti itu"bentak tegas digo membuat nyali sisi ciut

"Kamu  mau main-main aku ikuti permainan kamu sayang"batin digo tersenyum picik digo mengetahui bahwa itu sisi pertama dari rasa gugup sisi itu sudah jelas, kedua suara sisi walau pakai masker sudah sangat hafal itu sisi,digo pengagum sisi dari kecil jadi sangat tau dan hafal jelas tentang sisi.Ketiga biodata kerja sisi beralasan ketinggalan itu di batas tidak wajar, dimanapun orang yang mau lamar kerja pasti persyaratan nomer satu tidak mungkin ketinggalan,dan keempat postur tubuh sisi sudah sangat jelas dan hafal walaupun wajahnya tertutup masker digo sangat tau itu sisi.

"Maaf pak"ucap sisi gugup

"Aduh galak amat pak,udah kaya macan laper aja,gimana ini aku ga mungkin kerja di perusahanya bisa mati aku papa tolong sisi"batin sisi menjerit manja

"Kenzo carikan saya karyawan yang bener-bener ngikuti persyaratan perusahan ini harus hari ini dapat,saya ga butuh karyawan atau karyawati seperti dia"tujuk digo ke sisi dan di jawab kenzo "baik pak"

DEG

"Digo ga bisa gitu donk pokonya tante ga mau tau barbie tante harus kerja disini titik ga ada koma atau tapi-tapian"tuntut tante siska tidak terima dengan keputusan digo.

"Maaf tante ini keputusan digo"jawabnya datar

"Tap..."belum selesai protes dari tantenya digo mengibas tanganya agar tantenya berhenti berdebat denganya,digo tiba-tiba berdiri dan menghampiri sisi yang masih setia menunduk akibat gugupnya.
Perlahan tubuh digo mendekat merapat ke tubuh sisi,sisi meraskannya ada desiran aneh yang mengalir di tubuhnya.

DEG...

DEG...

DEG...

"Aduh ini apaan lagi digo pake nempelin badanya ke aku bisa meleleh kaya jelly ini mah please digoo"batin sisi merutuki sikap digo.

"Kecuali kalau kamu mau jadi asisten aku dan jangan harap bisa kabur lagi dari SATRIA DIGO SYARIEF"bisik digo lembut namun menekan setiap kalimatnya tepat di telinga sisi dan di akhiri hembusan hangat membuat sisi merinding bulu kuduknya.

"Emss maaf saya rasa saya tidak jadi kerja maaf saya permisi"ucap sisi tertekan dan membungkuk lalu pergi begitu saja dari ruanganya.digo yang melihat sisi pergi begitu terkejut bukan itu yang digo mau,digo berharap sisi bisa menerima tawaranya menjadi asistanya lagi pula ga mungkin digo nyusruh-nyuruh sisi itu hanya promalitas agar digo bisa selalu dekat dengan sisi.

"Loh barbie...digo ahahh ini gimana???"triak tante siska terkejut tanpa babibu lagi tante siska mengejar sisi keluar.

"Shitt!!"triak digo

"Anda tidak apa-apa??"tanya  kenzo panik namun digo hanya mengibaskan tanganya tanda dia baik-baik saja kenzopun mengerti lalu segera pamit dari ruangan digo.

Diluar sisi memukul kepalanya tanpa henti dia bingung disatu sisi dia mrmbutuhkan pekerjaan ini namun disi lain gengsinya begitu tinggi,mana bisa sisi bekerja dengan pria yang masih bersetatus suaminya ralat suami rahasia yang di tinggal kabur.

"holla dunia sempit banget yah,berusaha lari darinya malah ga nyakanya dia keponakan tante siska oh gosh!!"
Triak sisi tidak jelas.

Dret...

Drett...

"Aduh siapa lagi yang nelfon  ganggu aja"gerutu sisi sambil merogoh saku celana menggapai ponselnya.

RYAN calling.....

"Hah"
"Ngapain lagi sih nih orang nelfon aku lagi,bikin mood aku tmbah turun aja"kesal sisi

"Angkat ga yah"bingung sambil menimang ponselnya

"Angkat aja kali yah,sebagai mantan yang baik aku mah ga mau jadi musul walaupun udah putus!!"seru sisi

"Ehemzz"sambil menggeser menu hijau di layar handphonenya.

"Hallo"sapa sisi sedikit ketus

"Sayang syukurlah di angkat juga"ucap ryan semangat ada helaan nafas lega yang bisa didengar sisi

"Kamu dimana sekarang??"tanya ryan lagi

"Di luar kenapa??"masih dengan nada ketus

"Biar aku jemput yah"

"Hemzz"
Wajah berseri dengan semangat terpancar jelas oleh orang di sebrang sana..

*****

JIKA SATU UCAP MAAF TIDAK BISA MEMBUATMU KEMBALI KESISIKU MAKA BIARKANLAH AKU MENGUCAPKAN SERIBU MAAF KEPADAMU.

Yuhhuuu masih ada yang setia membacakah,author makin sedih nih vote & coment menurun dratiss hemzz tapi gapapa tetep semangat menulis karya yang ambsrud ini..
Makasih buat yang masih setia salam hangat dari @Yovista












PENGAGUMM DAN CINTAWhere stories live. Discover now