::Sepuluh

4.2K 180 10
                                    

Alvi berjalan santai di koridor sekolah, diikuti oleh Gava yang terus mengejar dirinya. Alvi yang merasa diperhatikan oleh hampir semua siswa disekolahnya pun, memutar tumitnya sekejap.

Ia menatap Gava dengan tatapan yang tajam. Sangat menusuk mata hijau Gava. Gava yang melihatnya saja menciut.

"Hoossh- lo mau kemana?" Tanya Gava setelah mengatur nafasnya. Sedangkan Alvi hanya menatapnya sangat tajam.

"Berhenti ikutin gue." Ucapnya dingin lalu kembali memutar tubuhnya dan melanjutkan langkahnya menuju suatu tempat.

"Ini cewek, emaknya ngidam es batu kali, ya? Dingin amat." Gumam Gava sambil mengikuti Alvi dari belakang.

Sedangkan dari kejauhan, ada sepasang mata yang memperhatikan kedua remaja itu. Seseorang yang telah mengepalkan tangannya. Orang itu menghembuskan nafasnya kasar.

Orang itu adalah Gio.

Gio merasa ada yang salah dengan dirinya, ia marah, kesal, sakit, rasanya campur aduk.

Entah keberanian darimana, Gio melangkah menghampiri mereka.

Mata Gio membulat melihat siapa cowok yang sedari tadi mengejar Alvi.

"Gava?" Sedangkan Gava juga sama terkejutnya dengan Gio.

"Gio?" Alvi menatap keduanya dengan tatapan aneh. Seperti teman SD yang baru ketemu setelah bertahun-tahun menurut Alvi, eh?

"Kalian saling kenal?" Alvi memberanikan dirinya bertanya kepada Gio dan Gava. Gavapun hanya menarik tangan Alvi lalu menyembunyikan Alvi dibalik tubuhnya yanh jangkung.

"Jangan deket-deket sama dia. Dia itu badboy." Ucap Gava menunjuk Gio. Alvi menghempaskan tangan Gava di pergelangan tangannya.

"Jangan. Sentuh. Gue." Ucap Alvi dingin dan penuh penekanan lalu melangkan kedepan Gio.

"Jauhin, Alvi. Dia pacar gue." Gio mengucapkannya dengan lantang. Semua siswa yang mendengarnyapun berteriak histeris. Tak terkecuali Angga juga.

"Sial." Umpat Angga dari kejauhan.

Sedangkan tatapan sengit dari Gio kini seakan menusuk indra penglihatan Gava.

"Bener?" Tanya Gava pada Alvi dan Alvi hanya menatap keduanya dengan tatapan dinginnya lalu melangkah pergi menjauhi mereka.

"Tungguin gue, Al!" Teriak Gio lalu menggandeng tangan Alvi erat sedangkan Gava hanya bisa memandang mereka kesal.

"Tunggu aja pembalasan gue, Gio."

❄❄❄

"Pulang bareng siapa, Al?" tanya Gava sedangkan Alvi hanya menjawab singkat.

"Gio." kemudian melangkah menjauh dari bangku keluar dari kelasnya.

Belum sempat Alvi melangkah lagi, sudah ada Gio didepannya dengan cengiran khasnya.

"Pulang, yuk?" tawar Gio sedangkan Alvi hanya melewatinya saja tanpa menggubris pertanyaan 'bodoh' Gio itu.

Kalo tidak pulang bareng Gio, Alvi masa jalan kaki? Kan bodoh banget si Gio itu.

Ice Girl And Cool Boy(Versi REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang