-Empat-

5.9K 253 6
                                    

Gio mengantar Alvi sampai didepan rumahnya. Alvi melihat ada seorang wanita paruh baya sedang menyapu dihalaman depan rumah.

Alvi turun dengan hati-hati dan melepaskan helmnya lalu diberikan ke Gio. Gio menyambut helm tersebut.

"Via? Kamu udah pulang? Kemana aja? Tumben telat?" Cerocos wanita itu, yang merupakan Mama Alvi, Linda.

"Maaf tante, saya Gio temannya Alvi. Saya yang salah, tan. Alvi pulang telat gara-gara saya yang lelet bawa motornya." ucap Gio membela Alvi

Alvi menatap Gio datar, lelet bawa motor? Yang ada Alvi hampir mati karena kecepatan motor Gio diatas rata-rata.

"Nak, Gio makasih sudah mau anterin Via pulang. Kalo kamu gak ada, mungkin Via bakal nekat jalan kaki." Ucap Linda—mama Alvi tulus.

Dalam hati, Gio tertawa. Alvi memang udah jalan kaki tadi, tante!

"Hehe iya, tan, sama-sama." Ucapnya dengan sopan.

"Gio mau masuk? Ayo masuk dulu. Tante masak banyak lho hari ini!" Seru Linda kemudian masuk kedalam rumah.

Gio mengangguk lalu mengikuti Linda dari belakang. Sedangkan Alvi menatap keduanya datar, anaknya mama siapa, sih? Aku atau Gio?

"Via, ganti baju kamu terus bantu Mama nyiapin makanan di ruang makan. Kita kedatangan tamu lho, ganteng lagi!" bisik Linda kepada anak ketiganya itu.

Alvi memutar bola matanya, "B aja kok, Ma."

Memang menurut Alvi saat ini, Gio itu terlihat biasa-biasa saja jika dibandingkan dengan Erlangga.

"Kamu tuh ya. Mending sana cepat ganti baju!" Titah Linda dan Alvi langsung melangkah malas ke arah kamarnya dilantai dua.

💕💕💕

Alvi sudah menyiapkan makanan di meja makan, dan sekarang mereka semua sudah duduk di kursi masing-masing.

"Gio makan yang banyak, jangan malu-malu." Ucap Linda semangat.

Gio hanya tersenyum, ia sangat bersyukur bisa merasakan perhatian seorang Ibu.

"Bang! Kok gak jemput?" Tanya Alvi akhirnya setelah ada waktu berbicara pada Arga.

Arga menggaruk tengkuknya, "Maaf, dek. Abang tadi ada klien. Dadakan banget, gak sempat ngabarin kamu deh." sesal Arga kepada adik perempuan pertamanya.

Alvi hanya menatapnya malas, itu hanya alasan yang basi buat Alvi. Karna setiap Arga tidak menjemputnya, pasti Arga akan mengucapkan itu.

Gio bisa melihat kebahagiaan di keluarga Alvi. Seketika ia menatap miris. Miris karena ia tak bisa merasakan apa yang dirasakan Alvi.

"Kamu yang antar Via pulang?" Tanya Arga sambil menatap Gio dengan tegas.

Gio tersenyum, "Iya, kak."

Arga manggut-manggut saja, lalu beralih ke arah Mamanya.

"Ma? Mama kok makannya dikit, sih?" Keluh Arga ketika melihat Linda tidak memerhatikan pola makannya.

Ice Girl And Cool Boy(Versi REVISI)Where stories live. Discover now