Chapter 2

56 3 0
                                    

Rehan POV =

Selama ini ibuku berteman dengan ibu dari anak sinting ini? Wah wah, kelewatan.

"Rehan, kamu satu les musikal dengan Lexa, kan?" Tanya ibuku.

Aku hanya mengangguk pelan. Adik kelas itu hanya duduk di samping ibunya dengan senyum-senyum sendiri, gila.

-

Akhirnya, aku bisa bebas dari orang sinting itu, ih.

"Ma, siapa nama teman mama tadi?" Tanyaku.

"Namanya Tante Leia." Jawab Mama singkat.

Aku segera memalingkan wajahku menghadap jendela.

Walau sebenarnya sudah lama aku menyukainya. Iya sih, dia sinting. Tetapi dia lucu dimataku.

*
Lexa POV =

"Mom, sebenarnya Mas Rehan tadi itu paling galak di les musikal. Tapi ibunya awet muda loh, Mom!" Jelasku sehabis makan malam.

Mom hanya mengangguk sembari merapikan meja makan yang sehabis dipakai tadi.

"Jadi, Mom nggak awet muda, nih?" Tanya Mom sambil terkekeh. Kami tergelak dengan tawa.

Aku segera menuju kamarku dan berbaring di tempat tidur.

Telfon Zhea, Yea!

Aku segera memencet nomor telepon Zhea.

"Halo? Ini siapa?" Tanya Zhea.

"Ini aku, Lexa! Hai, Zhe." Sapaku.

"Hai. Ngomong-ngomong, mengapa kamu menelponku?" Tanya Zhea lagi.

"Ah iya. Aku ingin memberitahu," Aku menghembuskan nafas sebentar,
"TADI MAS REHAN KERUMAHKU!!"
Seruku dengan nada sedikit menyebalkan.

"Kamu tau, kan? Mas Rehan, orang yang paling sensitif itu." Lanjutku.

"Haha, iya iya sabar. Jangan marah-marah, toh. Nanti gak dapat jodoh, loh.." Jawab Zhea.

"Hih, siapa yang mau dapat jodoh umur 16 tahun begini." Ucapku ketus.

"Emm, ngomong-ngomong Mas Rehan orangnya kayak apa, sih? Penasaran sampe kamu benci begitu sama dia." Tanya Zhea.

"Hmm, dia sensitif banget orangnya. Lalu, kalau misalnya kita ada orkestra, terkadang dia suka ngatur-ngatur sendiri. Gimana gak benci, coba." Jawabku.

"Kamu belum pernah dengar, ya. Kata orang-orang, semakin kita membenci orang itu, semakin dekat juga kita kepada mereka." Jelas Zhea.

Deg!

"Ah, palingan mitos. Udah, ya! Aku matikan teleponnya, dah!" Seruku sambil mematikan telepon.

Apa benar yang Zhea katakan?
Lexa! Jangan percaya seperti itu.

To Be Continued...

Waduh, gimana tuh si Lexa?

Beneran suka nggak yaa??

BTW, menurut kalian aku tunjukin mukanya Mas Rehan sama Lexa, gak? Kalau iya, please COMMENT :*

Soo, kalau pingin tau kelanjutannya, ada syaratnya. Pertama, COMMENT. Kedua, VOTE. Kalau mau di SHARE juga gak papah :p

Harap suka ceritanyaa :)

Next chapter, incoming! :v

My SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang