Part 04

392K 19.9K 436
                                    

Ini waktunya aku membalaskan dendam. Dendam yang ku pendam selama sepuluh tahun.

Franco Alemannus

******

Franco POV

     Aku berdiri di balkon kamar dengan pikiran terarah akan masa lalu, menatap banyaknya pohon-pohon tinggi dan tampak seram saat dilihat. Dia datang tanpa aku undang, dia datang tanpa aku rencanakan kedatangannya. Ini keberuntungan besar, aku bisa dengan mudah menjadikannya sebagai umpan. Aku marah mengingat hari dimana orangtuaku mati.tepat dihadapanku. Ketika itu aku berumur 18 tahun.


Flashback On_

     Aku terus mengikuti arah Ayah dan Ibu dari belakang. Beberapa anggota lainnya mengekori kami. Ayah seorang pemimpin gangster dalam kelompoknya sendiri dan Ibu sama sepertinya, ia seorang pemimpin gangster wanita. Ayah memiliki tiga anggota laki-laki dan Ibuku pun memiliki tiga anggota wanita.

Ayah sudah mengajarkanku dan memasukanku dalam kelompok gangsternya. Bukan hanya aku saja kalangan muda yang masuk dalam kelompok ini. Ada putra-putra dari para anggota kelompok Ayah. Mereka itu tak lain adalah Victor, Abel dan Larvell.

Orangtua mereka dan orangtuaku memang membentuk suatu gang. Aku dan tiga temanku sudah belajar banyak tentang aksi kuat, kami sudah cukup mahir. Total kelompok Ayah ada delapan orang dan kelompok Ibu ada empat orang. Ayah dan Ibu bekerja sama antar kelompok lalu di gabungkan dan total semuanya adalah dua belas orang.

Kami masing-masing memegang senjata seraya berlari kecil melewati lorong bawah tanah gedung perusahaan. Ayah dan Ibu serta lainnya sudah merencanakan perampasan sampai mudah masuk ke lorong bawah tanah. Lorong yang menghubungkan pada suatu ruangan pemilik perusahaan.

Sebelumnya kami sempat ada perlawanan antara kami dengan beberapa pengawal yang menjaga pintu masuk lorong, tapi kami berhasil dan melenyapkan mereka. Kedatangan kami membuat seluruh orang di perusahaan panik dan takut. Mereka berhamburan pergi. Kami lagi-lagi menghadapi penjaga-penjaga perusahaan yang mencoba melawan kami. Tanpa membuang waktu kami mengarahkan tembakan pada mereka hingga terkapar tak berdaya.

Ibuku mendobrak pintu ruangan pemilik perusahan dan kami masuk ke dalam ruangan itu. Seorang pria paruhbaya berpakaian formal terlonjak kaget dan menatap kami dengan takut. Kami membuat posisi dengan mengelilingi si pemilik perusahaan dan mengarahkan senjata kami.

Ayah menghampiri si pemilik perusahaan. "Cepat serahkan seluruh harta perusahaan ini pada kami! Cepat!"

"Tidak! Pergi dari sini atau kalian akan masuk ke dalam penjara!" pekik Manfredo, pemilik perusahaan.

Ayahku tertawa mengejek. "Kau pikir kami takut dengan polisi? Kami tidak takut sama sekali!"

"Cepat serahkan! Atau kau akan mati!" teriak Ibuku seraya menodongkan pistol.

"Tidak! Aku tidak akan menyerahkan hartaku! Dasar orang-orang tidak berguna! Hobby kalian hanya merampas dan membunuh untuk mendapatkan uang. Pergi dari sini!" balas Manfredo dengan sikap arogannya.

Ayahku marah lalu menatapku. "Franco, cari brankas diruangan ini dan rampas habis, tidak boleh ada yang tersisa! Cepat!"

Aku mengangguk lalu memberi kode kepada tiga temanku -Victor, Abel dan Larvell- untuk ikut membantuku. Kami menyusuri setiap ruangan sampai kami menemukan sebuah brankas yang besar. Kami memiliki alat canggih, alat yang bisa dengan mudah membuka kunci brankas. Pintu brankas terbuka dan aku serta lainnya mengambil seluruh uang, lalu memasukannya ke dalam tas. Kami terkejut ketika mendengar berkali-kali suara tembakan. Aku menoleh ke arah Ayah dan Ibuku.

"Ayah!!! Ibu!!!" teriakku melihat mereka tertembak dan terkapar dibawah.

Bahkan orangtua teman-temanku bernasib sama seperti Ayah dan Ibuku.

"BASTARDO!!!!" pekikku lalu mengarahkan dua pistol ke arah banyaknya pengawal lalu menembaknya.

*(Italia | Bangsat)

Victor, Abel dan Larvell ikut andil menembak mereka. Terjadi penyerangan antara lima belas pengawal dengan kami empat orang. Victor serta Larvell terkena tembakan dibagian kaki, namun mereka tetap defensif untuk melawan. Sampai akhirnya lima belas pengawal terkapar dilantai. Kami menang, tapi tidak untuk para orangtua kami. Aku melihat si pemilik perusahaan berlari meninggalkan ruangan. Namun aku lebih mementingkan orangtuaku daripada Manfredo pengecut itu.

Aku berlari menghampiri Ibuku berharap dia masih hidup, namun aku terkejut memeriksa Ibuku yang sudah mati. Air mata melolos dari mataku. Aku berharap Ayahku tidak mati, aku menghampiri Ayahku dan memastikan ia masih bernafas, tapi Ayah bernasib sama seperti. Banyak peluru ditubuh Ayah dan Ibuku. Seluruh kelompok Ayah dan Ibu mati tertembak, seimbas dengan lima belas pengawal itu. Tapi, pemilik perusahaan itu... berhasil lari!

"MANFREDO!!!!!" teriakku penuh emosi.

Aku melihat kesedihan teman-temanku yang juga sama sepertiku, kami kehilangan orangtua kami. Aku bangkit dan membantu Victor berdiri, kakinya tertembak bersama Larvell saat terjadi baku tembak. Begitupun Abel membantu Larvell berdiri.

Aku berdiri bersama Victor dengan menopang tubuhnya, mataku tertuju pada sebuah bingkai foto dua orang gadis cantik di atas meja. Aku menghampiri meja itu lalu mengambil bingkai foto yang ku maksud. Aku akan membuat kalian merasakan bagaimana rasanya kehilangan orangtua, dendam menanti kalian gadis-gadis cantik.

Flashback Off_

      Sejak saat itulah aku ditunjuk teman-temanku untuk menjadi pemimpin gangster, dan menanamkan dendam dalam hati untuk membalaskan dendamku pada keluarga Manfredo Gaspard.

Gadis cantik itu, gadis blonde long hair dan berlensa mata abu-abu, gadis yang tersesat dan menginap dirumah tua ini, Celia Francesca. Dia putri dari Manfredo Gaspard, datang dengan sendirinya ke rumah tua ini. Aku tidak perduli dengan putri pertamanya, setidaknya putri keduanya berada di sini tanpa undangan.

Gadis itu tidak tahu apa yang sedang menantinya. Ia akan merasakan apa yang aku dan teman-temanku rasakan. Aku akan mengurungnya di rumah ini sampai hari tiba waktunya balas dendam itu terwujud.

********

👉 Please, give me vote and comment 👈

PuspitaRatnawati

05 Desember 2016

(12:21)

Next to part 5 ⬇

The Gangster LeaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang