Jeff The Killer : Triumph of Devil III

1.5K 129 12
                                    

"Maksudmu kini ada yang meneror kita dengan meniru adegan - adegan film terkenal?" tanya Theo tak percaya.

"Tadi malam Jenna dan sekarang Jessica?"

"Kita harus melapor pada polisi! Jessica...."

"Bagaimanapun juga Jessica sudah meninggal," Mark akhirnya angkat suara.

"Apapun yang kita lakukan takkan bisa membangkitkannya kembali." Jenna menatap Mark dengan geram.

"Apa kau tak peduli sedikit pun pada nasib Jessica?"

"Justru karena aku peduli maka aku mengatakan hal itu!" Mark membela diri.

"Lebih baik Jessica meninggal sebagai pahlawan di mata warga kota dan orang tuanya ketimbang ia selamanya dikenang sebagai pembohong apabila kita mengatakan yang sejujurnya pada polisi!"

"Tega-teganya kau mengatakan itu!" jerit Jenna.

"Sejak awal ini semua kesalahanmu!"

"Sudahlah hentikan!" Leo menengahi mereka.

"Mark benar. Lapor ke polisi takkan memecahkan masalah ini. Apa kau pikir mereka akan melindungi kita setelah kita berbohong seperti ini?"

"Ya," kata Brian.

"Mereka akan menganggap kita berbohong juga dan takkan mempercayai kita...!"

"Lalu apa yang akan kita lakukan?" air mata mulai menetes di pipi Jenna.

"Kita semua akan pergi ke mansionku!" kata Mark,

"Ada banyak senjata di sana. Kita bakal menghabisi Jeff atau siapapun yang mencoba macam-macam dengan kita!!?"

***

Leo mengendarai mobilnya bersama dengan Jenna. Gadis itu kini tak lagi menangis, apalagi dengan adanya Leo di sampingnya.

"Maaf semua ini harus terjadi padamu..." kata Leo pelan. Ia memutuskan untuk mengantar gadis itu pulang setelah melihat kondisinya yang cukup terguncang.

"Apa menurutmu ini perbuatan Jeff?" tanya Jenna pelan.

"Mengapa kau berpikir begitu?"

"Bagaimana jika Jeff masih hidup? Bagaimana jika Jeff tahu apa yang kita lakukan... Memfitnahnya?"

"Entahlah, Jenna... Tapi siapapun pelakunya aku berjanji," pemuda itu menatap dalam-dalam mata Jenna. "Aku takkan membiarkan apapun terjadi kepadamu." Perkataan lembut pemuda itu sedikit menenangkan hati Jenna. Tiba-tiba telepon Leo berbunyi. Pemuda itu mengangkatnya sambil masih memegang setir.

"Ya, Theo? Ya ini aku bersama dengan Jenna... Ha? Apa maksudmu dengan hilang? Baik... Akan kutelepon lagi,"

"Ada apa, Leo?"

"Kau takkan percaya ini." Leo menaruh teleponnya.

"Tapi mayat yang kita tembak dan bakar kemarin hilang...!"

"Apa? Apa maksudnya hilang?"

"Hilang begitu saja dari kantor polisi sebelum mereka sempat mengotopsinya..."

"Apa... Apa kau pikir Mark yang melakukannya?" Leo menatapnya kembali.

"Kenapa kau berpikir begitu?"

"Well, peluru miliknya masih berada di tubuh pria misteriusitu kan? Bisa saja Mark menyuap orang untuk mencuri mayat itu agar tidak diotopsi. Agak aneh bukan jika Jeff menembak seseorang? Mungkin ia takut seseorang akan menyadarinya," Leo berpikir sebentar lalu mengubah arah laju mobilnya,

"Kalau begitu, ayo kita tanyakan langsung kepadanya!"

***

Mobil mereka berhenti di depan mansion mewah tempat keluarga Mark tinggal. Walaupun besar, rumah itu sangat sepi.

[1]Creepypasta Story[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang