Jeff The Killer : Outrage Part 2

5K 228 30
                                    

Senter polisi menyinari mobil Cadillac itu. Cairan merah yang jelas - jelas darah itu menutupi bagian depan mobil. Banyak sekali, bak dituang dari sebuah ember. Terdapat jejak darah yang mengarah ke hutan di dekat pantai.

"Astaga... Ini mobil milik Peter, adik Randy. Aku sangat mengenalinya!"

"Randy? Anak yang dibunuh oleh Jeff The Killer itu?" tanya opsir yang menemaninya.

"Dimana pengendaranya?"

"Well, ini mobil sport jadi jelas hanya bisa memuat dua orang. Namun kami masih mencari para penumpangnya, Pak. Apa menurut anda ini perbuatannya?"

Tiba - tiba terdengar suara gemerisik dari arah semak - semak di belakang mereka. Para polisi segera mempersiapkan senjata mereka.

"Siapa di sana? Keluarlah!" seru salah satu polisi. Mereka berjalan mendekat dengan perlahan. Salah seorang polisi menyibak semak - semak itu dan melihat seorang gadis menangis pelan dengan rambut acak - acakan.

"Astaga, itu Amy Lee??!"

***

Liu segera menghampiri Adam begitu ia sampai di rumah sakit.

"Dimana Amy Lee?"

"Ia ada di lantai 4, tapi polisi menjaganya..."

Liu segera berlari ke dalam lift.

"Liu, hei tunggu! Kau tak bisa kesana!" Adam mengejarnya, namun pintu lift keburu tertutup. Liu mencari di setiap kamar hingga melihat sebuah ruangan yang dijaga polisi. Ia tiba di depan ruang itu dan melihat Amy di dalam, ditemani kedua orang tuanya.

"Hei, Nak!" sang kepala polisi mencegatnya.

"Kau tak bisa masuk. Ia dalam perlindungan saksi..."

"Apa yang terjadi dengannya?" seru Liu bertanya.

"Seseorang membunuh Peter dan Amy adalah saksinya, jadi ..."

"Apa?" Liu menatap mata polisi itu,

"Apa ini perbuatan...."

Ayah Amy marah melihat kedatangan Liu dan segera mencengkeram lengannya.

"Kakakmu yang melakukan semua ini! Mengapa? Mengapa ia melakukan semua ini pada putriku?"

"Mr. Lee, tenanglah!" sang kepala polisi berusaha memisahkan mereka berdua.

"Anak ini tak ada hubungannya dengan semua ini..."

"Hahahaha..." terdengar suara tawa. Mereka semua menatap ke arah Amy.Sambil menyisir rambutnya, ia tertawa.

"Kakakmu mengatakan sesuatu kepadaku di dalam hutan malam itu, Liu..." gadis itu tersenyum dengan tatapan kosong. Sepertinya semua trauma dari kejadian tadi malam telah merusak jiwanya.

"Katanya ia akan mengejarmu. Ia akan membunuhmu. Namun sebelum itu, ia akan terlebih dahulu membunuh orang - orang yang kau sayangi...!"

Tawanya berhenti dan ia berkata dengan tatapan tajam.

"Ia akan membuat semua orang di kota ini membayar atas penderitannya..." Liu hanya menatap gadis itu. Tiba - tiba ia menjerit sambil menjambak rambutnya.

"Tidaaaaaaaak! Ia ada di sana! Ia memegang pisau! Ia akan membunuhku!" Amy berteriak seperti orang gila.

"Amy, tenanglah. Jeff tidak ada di sini!" ibunya berusaha meyakinkannya, namun percuma.Dengan histeris tiba - tiba ia berdiri di atas ranjang dan langsung melompat keluar dari jendela yang terbuka.

"AMY! TIDAAAAAAAAK!!!!"

***

Hujan mengguyur upacara pemakaman itu. Para pelayat mengenakan payung, namun Liu hanya membiarkan tubuhnya basah oleh hujan. Warna hitam di langit sangat serasi dengan suasana duka yang tengah menyelimuti hatinya.

[1]Creepypasta Story[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang